18. 1 Keributan (REVISI)

Start from the beginning
                                    

"LO SADAR GAK SIH SAMA APA YANG LO LAKUIN HAH?! DULU GUE PERCAYA SAMA LO. GUE PERCAYA, LO GAK BAKAL NYAKITIN HATI SAHABAT GUE." ucap Ella dongkol.

"TAPI NYATANYA APA?! LO SAMA AJA KAYA ADI. SAMA SAMA BAJINGAN!!!" teriak Hilda kesal.

"KALIAN GAK NGERTI APA APA ANJING!! GAK USAH IKUT CAMPUR!!" teriak Malik frustasi.

Saat Putra dan beberapa teman Afi ingin memukul Malik tertahan oleh tangan para teman Ara.

"Cukup!" lerai Resha, dan Ella.
"Biarkan penghianat bersama dengan PHO." ucap Kinara seraya menatap Risa dan Malik sinis.
"Agar mereka hancur bersama sama." Sambung Lia seraya memasang muka jengkel.

"YANG LUKA ITU ARA BUKAN SI ULER MURAHAN INI!! YANG NABRAK ITU SI RISA!! RISA NABRAK ARA SAMBIL NYOLOKIN PISAU KECILNYA KE TANGAN ARA. BIAR GAK DICURIGAIN ORANG GIMANA LO BISA BEGO KAYA GINI, MAL. HAH??" Dan wow. Itu kalimat terpanjang yang pernah diucapkan Firly membuat beberapa orang tercengang. Bahkan Firly yang sedingin es saja bisa merubah ekspresi menjadi kecewa pada sahabatnya.

"Apa lo lebih milih Risa? OKE, YANG MENURUT LO LEBIH CANTIK. Daripada lo milih Sabrina yang lebih tulus?" sindir Gatra penuh penekanan. Bahkan Gatra yang suka bercanda saja bisa seserius ini.

"GUE UDAH SERING BILANG JANGAN SAMPE ABIS KELAKUAN BEGO LO INI LO NYESEL!!" ucap Putra lalu meninggalkan Malik diikuti beberapa temannya.

Malik pun mengacak rambutnya frustasi. "Argghhh! Bego. Bego. Bego banget si guaaaaa. Ya allahhhh!!!" Teriak Malik kesal membuat beberapa siswa memperhatikannya aneh.

"Playboy kelas kakap."

"Gak nyangka gue dia jadi bajingan."

"Najis gue jadi dia lebih milih Sabrina."

"Makan tuh Risa."

Begitulah beberapa bisikan orang orang yang masih bisa didengar oleh Malik membuatnya kesal dan pergi meninggalkan tempat itu tanpa memperdulikan Risa yang diam dengan menundukan kepala.

----

"Astagfirullah haladzim! Tangan lo kenapa, Ara?!" Tanya Mauzar panik (salah satu anggota PMR yang bertugas di UKS).

"Huhh. Biasa lah haters, Zar." Jawab Ara santai.

"Cepetan duduk bersihin darahnya!" titah Rian membuat Ara terduduk di kasur UKS.

Mauzar pun memberikam betadine dan beberapa tetes alkohol pada luka Ara. Dan membersihkannya hingga bersih.

"Udah selesai." ucap Mauzar seraya menaruh kembali letak betadine dan alkohol.

"Makasih, Zar." ucap Ara yang dibalas senyuman tipis oleh Mauzar.

Ara dan Rian pun melangkah keluar UKS setelah memperban tangan Ara.

"Lo pulang bareng gue." ucap Rian saat mereka sampai diparkiran.

"Gue bisa pulang sendiri, Kak" Ara pun tersenyum.

"Lo mau bawa mobil pas tangan lo kaya gitu?" desis Rian.

"Ck! Gue bukan cewe manja kali, kak. Gue kan bisa disupirin sama mang Ujang" ucap Ara.

"Yaudah kalo gitu, sampe mang Ujang dateng baru gue pulang" ucap Rian yang akhirnya dibalas anggukan kepala pasrah oleh Ara.

----

FriendzoneWhere stories live. Discover now