Tigabelas

1.2K 136 15
                                    

Vkook
Gs Area
This Story is mine
Happy Reading
.
.
.
.
.

Jungkook tersentak, bangun dari tidurnya dengan nafas memburu dan keringat yang bercucuran, tubuhnya lemas seakan dia baru saja berlari. Dengan cepat dia menoleh kesamping dan menghela nafas lega begitu menemukan Taehyung masih terlelap disampingnya seraya memeluknya dengan erat.

Gadis itu memejamkan matanya sejenak, menerawang. Ini sudah empat bulan sejak mereka menikah dan mengasingkan diri ketempat yang jauh dari London. Tapi selama ini pula, Jungkook kerap kali terbangun dengan cara seperti tadi, dia selalu takut jika semua ini hanyalah mimpi dan ketika bangun ia kembali berada disangkar emasnya.

Empat bulan lalu hal yang tidak pernah Jungkook lupakan, pagi itu ditengah salju pertama yang turun mereka menikah. Dengan pernikahan yang tidak pernah Jungkook bayangkan sebelumnya, sangat sederhana hanya ada mereka berdua tanpa gaun mahal tapi cukup mensyahkan mereka sebagai sepasang suami istri baik dimata Tuhan maupun negara. Dia sekarang resmi mengenakan marga Kim didepan namanya.

Jungkook juga tidak mungkin bisa melupakan bagaimana akhirnya mereka bisa pergi meninggalkan London, Mingyu benar. Semuanya terasa mudah karna Hoseok sudah mengatur semuanya, hanya saja tidak ada yang tahu kemana mereka berdua pergi. Perasaan berdebar dan cemas menemani mereka kala itu, dan baru bernafas lega ketika pesawat yang mereka tumpangi berhasil lepas landas.

Dari sekian banyak kota yang berada di semua negara didunia, mereka memilih Busan. Sebuah kota pinggiran pantai yang justru berada di pusat kekuasaan Sehun, negara mereka, Korea Selatan.

Mungkin orang menganggap mereka bodoh atau bagaimana. Tapi pusat pusaran badai adalah tempat yang paling tenang, tempat yang paling berbahaya justru adalah tempat yang paling aman. Mana ada orang yang akan menyangka mereka kembali ke negara ini sementara masih banyak negara lain diluar sana yang mungkin lebih aman?

“ Sayang? Kau sudah bangun?”

  Suara serak khas bangun tidur itu membuatnya kembali kealam nyata. Dia menunduk dan tersenyum manis saat melihat Taehyung tengah menatapnya dengan mata setengah terpejam. Namja itu baru pulang pukul dua belas malam dan ini masih pukul lima pantas dia masih mengantuk.

Empat bulan ini mereka berkeja keras, Taehyung bekerja disebuah percetakan kecil yang merupakan milik tetangga mereka dan Jungkook menjadi guru bantu disebuah sekolah swasta menengah pertama.

Dengan uang tabungan Taehyung yang cukup banyak mereka bisa membeli sebuah rumah mungil dan sederhana tempat tinggal mereka sekarang ini. Hidup mereka berat, tapi Jungkook tak pernah mengeluh, dia menjelma menjadi gadis dewasa yang siap menjalani hidup keras bukan lagi sosok manja yang terbiasa dilayani. Perubahan besar yang membuat Taehyung sangat bangga pada istrinya. 

“ Eum.. tidurlah Tae, ini masih pukul lima pagi. Kau masih punya waktu dua jam untuk tidur.” Ujarnya seraya mengelus rambut Taehyung, membuat namja itu semakin mengantuk. 

“ Kau juga tidurlah, ini masih terlalu pagi untuk bangun, akhir-akhir ini wajahmu pucat. Kau seharusnya banyak beristirahat sayang”

Taehyung menghela nafas, merasa begitu bersalah pada istrinya, dia memaklumi. Kehidupan mereka sangat berbeda dengan kehidupan Jungkook sebelum bertemu dengannya, gadis itu perlu penyesuaian yang sulit.

“ Ini salahku, seharusnya kau tak ku izinkan bekerja sedikitpun seharusnya ku kurung saja kau dirumah” 

Jungkook tersenyum kecil, Taehyung memang seperti itu hampir seperti Hoseok yang terlalu protectif kepadanya. Dia mengelus sayang pipi Taehyung dan mengecupnya lembut, berusaha melapangkan hati suaminya. Dia tidak suka jika Taehyung sudah menyesal begini.

HERWhere stories live. Discover now