Duabelas

1K 117 15
                                    

Vkook
Gs Area
This Story is mine
Happy Reading..
.
.
.

Jungkook berdiri termenung didepan jendela besar kamarnya, memandangi hujan yang turun dengan deras tanpa ampun.

Wajahnya terlihat pucat dengan kantung mata yang menghitam. Sudah seminggu dia dikurung oleh appanya tidak boleh kemanapun, membuatnya hanya mampu berdiam didalam kamar dan meratapi kesedihannya.

Pikirannya menerawang pada Taehyung, sedang apa namja itu? apa dia baik-baik saja? pertanyaan itu terus berputar dibenaknya, mengabaikan kesehatannya sendiri.

Jungkook bahkan tak pernah menyentuh makanan yang disodorkan kepadanya. Dia tak peduli jika harus mati, toh cahaya hidupnya sudah direnggut dengan kejam oleh appanya sendiri.

Pintu kamarnya terbuka lalu tertutup lagi, suara langkah pelan terdengar mendekatinya, Jungkook tak mau repot untuk berbalik. Paling itu hanya salah satu maind yang mengantarkan makanan padanya seperti biasa. Jungkook bisa mendengar helaan nafas orang itu disusul dengan suara ranjangnya yang berderit menandakan orang itu duduk disana.

“ Kookie~”

Jungkook terkesiap refleks membalikan badan saat mendengar nada berat yang tak asing itu. dia menatap tajam sosok namja yang memandanginya dengan sendu. Sepertinya orang itu sama menderitanya dengan Jungkook melihat wajahnya yang sama pucat dengan kantung mata yang sangat mengerikan. 

“ Ada apa kau kemari Gyu? kau mau seperti appaku juga kan? memaksaku untuk menikahimu?!” Tanyanya kasar, sungguh Jungkook benar-benar merasa terhianati oleh sahabatnya ini. Bagaimana mungkin Mingyu tega membohonginya selama ini?

Mingyu menghela nafas panjang mendengar nada tajam dari sahabatnya, selama hampir lima belas tahun mereka bersahabat baru kali ini Jungkook benar-benar berkata padanya dengan nada tajam seperti ini, rasanya begitu menyakitkan. Dia tersenyum lemah seraya melangkah mendekati gadis itu

“ Aku kesini justru ingin membawamu lari dari pernikahan konyol kita, Kookie. Aku ingin membebaskanmu”

Jungkook menyirit tapi tatapan penuh kecurigaan itu tidak memudar, gadis itu refleks beringsut menjauh ketika Mingyu ingin memeluknya membuat namja itu tersenyum kecut.

“ Kenapa kau ingin membebaskanku? Bukankah kau mencintaiku? Dengan pernikahan ini kau bisa mengikatkukan? Jangan membodohiku aku tahu kau bahagia!”

Mingyu menghela nafas lagi, terlihat sangat menanggung beban.

“ Apa aku terlihat bahagia dimatamu saat ini, Kookie?”  Jungkook tak bergeming, masih menatap Mingyu dengan tajam

“ Memang benar aku sempat merasa senang, tanpa perlu susah memikirkan cara untuk menjadikanmu milikku.” Mingyu tersenyum kecut

“Tapi kemudian saat aku melihatmu terluka dan hancur aku sadar, itu semua hanya akan menyiksamu. Dan rasa senangku menguap begitu saja. "  Mingyu tersenyum kecil

Benar aku mencintaimu Kookie, benar aku ingin memilikimu tapi tidak dengan cara seperti ini. Tidak dengan membuatmu, sakit karna melihatmu terluka itu juga membuatku terluka, aku hanya tak ingin menyesal”

Mingyu tersenyum saat menyadari tatapan Jungkook melembut padanya, dia merentangkan tangan menunjukan kelapangan hatinya yang begitu tegar. Merelakan sesuatu yang sangat berharga dihidupnya, cintanya selama sepuluh tahun.

“ Pergilah, temui Taehyung-mu. Aku dan Oppamu sudah menyiapkan semuanya, kau bisa menikah besok digereja pinggir kota. Setelah itu kau pergi dari sini kemanapun kau mau, tapi jangan pernah memberitahuku atau siapapun kemana kalian pergi. Aku dan Hoseok hyung akan mengurus sisanya”

HERWhere stories live. Discover now