17. Friendship or friendshit??

620 33 4
                                    

"Gw iri dengan kisah mereka yang happy ending, gw apa kabar? Akankah ada keajaiban?"

F.

"Yeyy.....!!!!" Semua orang kompak mengangkat gelas masing-masing.

Malam ini adalah malam bahagia bagi Diva. Semua sahabat dekatnya berkumpul di rooftop sebuah kafe baru yang ada didekat kampusnya. Mereka membooking rooftop tersebut untuk merayakan kemenangan tim basket dan tim dance Diva. Selain itu, Faiz juga memenangkan lomba Futsal. Sudah bisa ditebak siapa yang bertanggung jawab sebagai ATM bernyawa malam ini.

"Div, lo kok ga bilang kalo ada Ando?" Bisik Sisi saat mereka telah duduk di meja 4 kursi dibagian pojok rooftop.

"Gw juga ga tau si Faiz ngajak siapa aja. Mungkin karena Ando anak futsal juga, makanya diajak" Diva memperhatikan Faiz dan teman-temannya termasuk Ando sedang tertawa ria tepat 2 meja didepan mejanya.

"Kok gw ga liat dia ikut tanding kemaren pas Fakultas kita maen?" Sisi masih penasaran.

"Coba lo tanya orangnya langsung deh" Diva menggoda Sisi

"Iya, daripada kepo lewat orang lain. Mending ke orangnya langsung, lebih terpercaya infonya" Lina menyahuti.

"Yang katanya udah ga peduli tapi masih kepo ya, gw mah sok ga tau aja" Dwi menggoda Sisi

"Ga usah mojokin gw lu pada" Sisi manyun

"Muka bebek lo jelek tau, tuh Ando ngeliatin" Diva tersenyum jahil saat Sisi meliriknya kesal. Lina dan Dwi ikutan tersenyum menggoda Sisi.

"Bodo amat" Sisi menoleh ke arah Faiz dan teman-teman.

'Deg!' Ando tepat kearahnya dan tersenyum. Sisi mengalihkan tatapannya dan salah tingkah. Pipinya sudah panas

"Bodo amat" Lina mengikuti gaya bicara Sisi

"Abis itu blushing" Dwi mencolek pipi Sisi

"Terus salah tingkah" Diva mencolek pinggang Sisi.

Akhirnya Sisi berdiri dan lari menuju toilet di lantai 1. Diva dan 2 sahabatnya tertawa lepas melihat tingkah Sisi.

"Jadi cewek jaga imej dikit woii" Faiz duduk di sebelah Diva yang tadinya ditempati Sisi.

"Bodo amat" Diva cuek dan meminum minumannya karena merasa haus kebanyakan tertawa.

"Ngapain disini jaga imej, ga ada yang bisa dijadiin cem2an juga" Lina mencibir

"Iya, ketemunya itu-itu aja. Lama-lama bosen gw liat muka mereka terus" Dwi menunjuk ke arah temen-temen Faiz. Dwi dan Lina memang satu jurusan dengan Faiz. Dia memang sering melihat Faiz dan teman-temannya nongkrong di kantin kampus dan selalu menjadi pusat perhatian. Selain wajah mereka yang rata-rata enak dilihat, tingkah jahil mereka juga menjadi perhatian di kampusnya.

"Sebenarnya gw juga bosen" timpal Faiz yang kemudian tertawa bersama Dwi dan Lina.

"Lo jodohin mereka satu-satu kek biar ga jomblo lagi" Diva menunjuk Dwi dan Lina bergantian dengan teman-teman Faiz.

"No. Thanks" Lina dan Dwi barengan.

"Sok-sokan lu pada. Gw suruh temen gw ke sini pada salah tingkah pasti" Lina dan Dwi melotot mendengar pernyataan Faiz. Mereka saling pandang dan mulai menebak-nebak apakah Faiz tau rahasia mereka?

"Salah tingkah apaan? Biasa aja" Ucap Lina sombong.

"Lagi ngomongin apaan?" Sisi yang baru kembali tidak mendapat jawaban dari teman-temannya langsung menarik kursi kesal.

Diva's Love Story (Completed)Where stories live. Discover now