13. Sisi (2)

603 37 2
                                    

Gw nyesel, tapi masih bisakah berharap?

B.F

"Apa kabar? Mantan?" Ando memiringkan kepalanya dan tersenyum menggoda. Sisi melotot.

'Nih orang udah stress kali ya' batin Sisi.

"Seperti yang lo harapkan, sangat baik" Sisi menyunggingkan senyum sinis. Kemudian dia mengalihkan pandangan ke teman-temannya yang udah berhenti tertawa sambil mengusap air mata mereka. Lebay banget temen-temennya menurut pikiran Sisi.

"Mantan? Lo pernah pacaran ama orang utan ndo?" Faiz bertanya dengan nada heran.

'Kasihan amat temen gw pernah dijadiin pelampiasan ama playgirl' Faiz membatin dan menatap iba kepada Ando.

Ando mengangguk. Sisi tersenyum sinis. Diva sok sibuk dengan hp nya.

"Wadow kasian banget lo pernah dipacarin ama orang utan. Waktu itu jadi selingkuhan atau yang diselingkuhi?" Rasanya Sisi mau menjambak rambut Faiz yang masih mengungkit antara dia dan Ando. Tapi dia juga ga bisa nyalahin Faiz yang memang tidak tau kisahnya dengan Ando.

"Udah ga usah bahas lagi. Toh udah berlalu. Tau arti mantan kan??" Jawab Sisi datar.

"Iya iz, lo ngapain sih bahas cerita lama, ga guna banget" Diva ikutan membela Sisi. Dia tau sahabatnya udah merasa risih dengan keadaan sekarang.

"Kenapa lo berdua sewot, gw nanya temen gw bukan kalian" Faiz ikutan sewot kemudian menatap Ando meminta jawaban.

"Kalo masukin orang ke karung terus lempar ke kolam piranha, dosa ga sih? " Diva menatap kesal Faiz yang pura-pura ga denger.

"Kalo ga dosa, gw udah ngelakuin itu dulua " Sisi ikutan melempar tatapan kesal kearah Faiz yang masih setia menatap Ando dengan alis diangkat tanda butuh jawaban.

"Gw yang selingkuh dari dia." Ando menatap Faiz sebentar lalu menoleh kearah Sisi.

"Dan gw nyesel ngelakuin itu" pernyataan Ando membuat Sisi refleks menoleh kepadanya. Lalu Sisi tersenyum sinis.

"Ngomong nyesel sekarang udah basi" Sisi bener-bener muak dengan kisah masa lalunya yang masih belum bisa dia lupakan sepenuhnya. Apalagi saat melihat Ando, ingatan asam manis kisah mereka kembali muncul.

"Lo serius? Jadi bukan Sisi yang selingkuh?" Faiz masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia tau Ando terkenal sebagai cowok playboy. Tapi dia pikir itu hanya sebatas gosip murahan dibuat oleh orang-orang yang iri kepada Ando atau cewek-cewek yang sakit hati akibat sering ditolak Ando. Bisa dibilang hampir tiap hari Ando mendapat pengakuan cinta dari mahasiswi berbagai jurusan.

Ando hanya mengangguk. Faiz melihat kejujuran dimata Ando. Hal itu membuat Faiz berfikir keras.

"Apa dia yang dulu lo bilang cowok brengsek ga berperasaan?" Kali ini Faiz bertanya kepada Sisi.

"Iya. Jadi gw mohon ga usah bahas lagi. Itu semua udah berakhir" Sisi yakin dia tidak akan kuat kalo pembicaraan ini masih dilanjutkan. Bisa-bisa dia jadi malu-maluin diri sendiri akibat tidak bisa menahan tangis didepan Ando.

Diva memegang tangan sahabatnya untuk menguatkan Sisi. Kemudian menoleh ke arah Faiz.

"Udah, ga usah bhas lagi" Ucap Diva tegas.

"Maaf" Faiz merasa bersalah karena mengungkit kisah temannya yang pernah membuat temannya hancur. Bahkan sampai sekarang kisah itu masih berefek pada sikap Sisi dalam berhubungan asmara.

Ando juga merasa bersalah melihat Sisi yang menjadi berubah setelah kisah mereka berakhir. Dia bener-bener sangat menyesal sekarang.

"Gw duluan" Tanpa menunggu jawaban dari temennya, Sisi berdiri kemudian keluar kantin.

"Gara-gara lo nih. Ngapain pake bahas-bahas itu sih. Gw kehilangan temen curhat nih" Diva menyilangkan tangannya dan menatap kesal kepada Faiz.

"Kan gw ga tau Diva sayangg"  Faiz sedikit menggoda Diva.

"Ga usah pake sayang-sayangan" Diva berdiri kemudian berjalan keluar kantin mencari keberadaan Sisi.

"Gw ga nyangka lo bisa seburuk itu" Faiz bekata dengan nada serius kepada Ando.

"Makanya gw sangat nyesel sekarang. Perbuatan gw ngerubah dia yang dulunya cewek polos malah jadi kayak sekarang" Faiz melihat keseriusan dimata Ando.

"Jadi, apa lo sekarang masih punya rasa ama dia?" Tatapan Faiz menyelidik

"Kalaupun gw jawab iya atau tidak, tetap ga akan ada yang berubah kan?" Ando terdengar pasrah.

"Kayak bukan lo aja. Cemen lo" Faiz tau Ando masih punya rasa kepada Sisi. Dia sempat memperhatikan tatapan Ando yang merasa bersalah bersamaan dengan tatapan rindu saat dia menyapa Sisi dengan sebutan mantan tadi.

"Kenapa lo ga marahin gw yang udah bikin temen lo kayak gitu?" Ando masih belum mengerti sikap Faiz yang sebenarnya. Biasanya kalau Faiz merasa ada ketidakadilan atau ada yang mengusik teman-temannya, Faiz akan bertindak membela temannya baik dengan fisik maupun kata-kata kemarahan.

"Gw bukan orang yang berpikiran sempit, lo tau itu" Faiz menopang dagunya.

"Gw tebak lo masih punya rasa ama Sisi"

"Lo benar, dan itu udah terlambat. Dia udah bener-bener sangat benci gw" Ando menghela napas berat.

"Akhirnya gw tau alasan lo nolak cewek2 itu sekarang" Faiz tersenyum lebar. Dia lega Ando masih punya rasa pada Sisi. Kisah pahit masa lalu biarlah berlalu, masa depanlah yang harus dibangun kembali, itu menurut Faiz.

"Apa lo udah pernah bilang ke Sisi?" Pertanyaan Faiz mendapat gelengan dari Ando.

"Gw ga pernah bisa. Tiap ketemu dia, gw cuma bisa ngegoda dia buat dapet perhatian dari dia"

"Saran gw, lo usaha buat jujur ke dia. Karena gw liat dia juga masih punya rasa ama lo" Faiz berdiri dan menepuk pundak Ando.

"Yok jalan" Faiz mendahului Ando yang tanpa sadar tersenyum lebar mendengar perkataan Faiz.

"Kayaknya kita bakalan menang terus hari ini" Ando menyusul Faiz dan mengangkat alisnya sebelah saat Faiz menoleh kepadanya. Faiz tau mood Ando membaik gara-gara kalimat terkahirnya tadi.

"Udah semangat berjuang huh?" Faiz tersenyum menggoda dengan menaik turunkan alisnya. Lalu mereka berdua tertawa.

Kelakuan mereka membuat banyak mata-mata lentik yang bersyukur dalam hati bisa melihat dua makhluk tersebut. Tidak ada yang bisa menolak pesona dua cowok itu yang makin tampan dengan tawa menghiasi wajah mereka.

...

Jangan lupa beri bintang jika menikmati, dan kritikan jika kurang puas ya😁

Terima kasih telah membaca

Diva's Love Story (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang