Chapter 26

1.8K 133 67
                                    

Hancur.

Hanya itu kata yang bisa menggambarkan bagaimana perasaan Bianca saat ini.

Setelah ditangani oleh Dokter guna menjahit pipinya yang sedikit robek akibat goresan pisau dari Liam, Bianca melangkahkan kakinya keluar dari ruangan yang seharusnya menjadi tempatnya beristirahat di rumah sakit tersebut.

Untuk saat ini Bianca tidak memikirkan bagaimana kondisinya atau seberapa sakit yang dia rasakan akibat kejadian beberapa saat yang lalu, yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana keadaan tiga pria penting dalam hidupnya yang sudah rela mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk menolong dirinya.

"Bianca." Sudut mata Bianca menangkap kehadiran seseorang yang baru saja memanggil namanya, "Bagaimana keadaanmu?"

"Louis, dimana mereka?" Bola mata Bianca meneliti satu persatu ruangan yang ada di ruangan tersebut namun dia tidak menemukan apapun, "Bagaimana keadaan Zayn, Niall dan Harry? Mereka baik-baik saja 'kan?"

"Bi, tenang." Louis menggapai bahu Bianca, "Mereka sedang ditangani dokter di ruang ICU. Percayalah jika semua akan baik-baik saja."

Tubuh Bianca merosot detik itu juga. Dia terduduk dengan tubuh lemas di kursi ruang tunggu rumah sakit. Sembari memejamkan mata dan mencerna kembali seluruh kejadian yang dia alami, air matanya menitih secara perlahan membayangkan apa yang saat ini sedang dirasakan oleh Zayn, Niall dan Harry di dalam ruang ICU tersebut.

"Semua ini salahku." Bianca menutup wajahnya dengan telapak tangan, melanjutkan tangisan yang tak bisa ia tahan, "Seandainya saja aku tidak ceroboh dan mau mendengarkan peringatan yang sudah sering disampaikan teman-temanku, pasti semua ini tidak akan pernah terjadi. Aku sangat ceroboh."

"Jika ada orang yang patut disalahkan atas musibah ini, orang itu adalah saya."

Kalimat itu membuat Bianca mendongak. Bianca baru menyadari jika di ruangan tersebut tidak hanya ada Louis dan dirinya saja tetapi Harbert Haxwell juga ada di ruangan yang sama dengan posisi duduk bersebrangan dengannya. Ada tatapan penyesalan di balik wajah datar pria paruh baya tersebut.

"The Bosses menginginkan kehancuranku, perusahaanku dan juga keluargaku. Entah apa alasan mereka melakukan hal sekeji itu padaku, aku tidak pernah tau sampai saat ini. Jikalau mereka berhasil membunuhku terlebih dahulu, semua ini pasti tidak akan terjadi kepada kalian semua."

"Ayah jangan berbicara seperti itu." Bantah Louis.

"Kau tidak bersalah, Mr.Haxwell. Aku yang tidak cukup baik menjadi seorang agen. Semua salahku, seharusnya aku yang ada di ruangan itu dan merasakan bagaimana sakitnya, bukan kau ataupun mereka."

"Jangan saling menyalahkan." Louis menarik rambut ke belekang sambil menghembuskan napas panjang, "Bianca, kau tidak salah, kau berhasil. Sebagian dari anggota The Bosses sudah diamankan polisi."

Bianca menoleh pada Louis. Menatapnya dengan serius.

"Saat ini polisi sedang mencari anggota lain yang masih berkeliaran di kota ini dan menyelidiki siapa sebenarnya dalang di balik bedirinya gengster itu."

"Dan satu lagi Bianca. Aku berhasil mengamankan Ibu Harry dari ancaman mereka. Dua orang yang sebelumnya bertugas di rumah sakit jiwa untuk menyakiti Mrs.Styles juga sudah berhasil polisi tangkap. Beliau sekarang ada di rumahku, ditangani oleh dokter dan perawat yang bisa dipercaya. Aku rasa semua sudah cukup aman walau sebenarnya semua ini memang belum berakhir."

"Syukurlah." Bianca sedikit merasa lega, "Awalnya aku sempat berpikir jika semua ini sudah sia-sia."

"Apapun yang menyangkut tentang The Bosses, kau sudah tidak perlu memikirkannya lagi, semua itu sudah menjadi tugas polisi sekarang. Kau berhasil, Bi. Kalian semua berhasil memecahkan kasus yang selama ini menjadi misteri di kota ini. Kalian agen terbaik."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OVERLOADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang