Pt 2 | Vania Vs Rena

2.3K 108 0
                                    


Gue harus bepura pura bahagia biar semua orang tahu gue bisa menyembunyikan luka dengan baik

Bel istrihat berbunyi nyaring dimana semua siswa berhamburan keluar menuju Kantin. Karena kelas sudah sepi berhubung Retta sudah ke kantin duluan. Dikelas hanya ada Saga yang sedang mengerjakan latihan soal dan Dirinya.

Vania beranjak untuk menghampiri Saga.

" Hai, Saga " Sapa Vania hanya dibalas deheman oleh Saga

" Kuy, Kantin bareng " Ajaknya membuat Saga memandang Vania.

" Ogah! " Ketus Saga

Sabar! Sabar Vania! Kata Retta memang Saga dingin cuek. Berjuang untuk dapetin cinta itu nggak gampang..

" Lo mau titip apa? Gue beliin deh " Saga menggebrak meja membuat Vania memegang jantungnya yang hampir saja copot.

" Gue nggak ya nggak! Budeg ya lo " Sentak Saga.

Itulah sifatnya dingin dan ketus untuk itu, Vania menghentakan kakinya kesal lalu pergi menyusul Retta yang sudah ke kantin.

" Muka lo kusut banget, gagal ya " Ejek Retta

" Gimana nyerah? " Lanjut Retta lagi

" Orang bilang es aja bisa meleleh gue akan melelehkan gunung es itu dengan hati gue yang hangat " Perkataan Vania ingin membuat Retta muntah.

" Nih! Gue udah pesenin bakso buat lo " Ujarnya seraya menyodorkan baksonya.

Diujung kantin disana terdapat sebuah gerombolan rusuhnya naudzubillah. Yaitu geng Aries yang ada anggotanya Gara, Rena,Abi dan Lucky biasnya dipanggil kiky.

" Gue sebel banget sama tuh guru gendut " Kesal Rena guru Bk yang sukanya hukum mereka Bu Arini.

" Jangan ngatain gendut kalau udah langsing mampus lo " Canda Abi yang membuat gelak tawa.

" Daripada lo Re kerempeng rata lagi " Kini giliran Kiky si otak mesum.

" Liat Gar! Mereka ejek aku terus " Ucapnya dengan nada geli.

Gara tersentak saat namanya dipanggil, ia baru saja melihat bidadari yang sejak tadi marah marah dari pintu kantin. Cantik Juga!

" Lo liatin Vania? " Tunjuk Abi ke arah dua orang yang sedang makan bakso nya.

" Vania? " Balas Rena dan Gara bersamaan.

" Makanya tadi masuk kelas, Vania sama temennya Retta se kelas sama kita " Jelas Kiky.

" Sekelas? Yes! " Ujar Gara dengan mata berbinar.

"Dia itu cantik kan? Nggak kayak orang yang disebelah lo " Kekeh Kiky membuat Rena menginjak kakinya.

" Gue akan dapetin dia "

Tanpa disadari perempuan disampingnya terlihat kesal. Ia hanya mengaduk makanannya tanpa memakannya sedikit pun.

Rena memang sudah terjangkit virus Friendzone.

" Eh, liat deh Van " Tunjuknya ke arah Gara membuat Vania juga ikut menoleh

" Gara, dari tadi dia liatin meja kita terus. Kayaknya dia suka sama lo deh " Vania menautkan alisnya betapa miripnya dengan Saga tetapi bedanya dia berandalan kalau Saga teladan nan idaman apalagi lesung pipinya.

" Ngaco! Lo! Wajah boleh mirip tapi hati beda " Balas Vania

Gara yang merasa dibicarakan oleh mereka berdua. Ia berjalan menghampirinya dan membuat teman temannya bertanya tanya.

" Hai,Gue Gara lo pasti tahu gue yang ganteng ini kan " Sapa Gara yang tiba tiba duduk disamping Vania.

" Enggak tuh " Balas Vania cuek

" Oh ya kan gue lupa tadi gue nggak masuk kelas. Dihukum sama bu Arini yang galaknya kayak Hulk " Ucap Gara dengan tertawa sendiri padahal Vania dan Retta hening saja.

" Nggak lucu ya"

" Nggak! Kita pergi aja yuk " Ketus Vania.

Gara ditinggalkan sendiri sedang teman temannya menertawakan. Apalagi Abi yang sudah terbahak bahak. Ini pertama kalinya Gara ditolak oleh seorang perempuan. Memang Vania sungguh berbeda dari cewek lainnya membuatnya sangat yakin bahwa ia bisa memilikinya.

Mood Rena sedang tidak baik saat tahu bagaimna jika Gara menyukai perempuan itu. Bisa saja ia kehilangan sahabat satu satunya. Bahunya tersenggol membuat seragamnya basah dan berbau teh. Dirinya tertabrak oleh perempuan dengan rambut gelombang.

Ternyata itu Retta yang sedang dikejar Vania di lorong dan membuat Retta tidak sengaja menumpahkan teh nya ke seragam Rena.

Plakk!

Sebuah tamparan mengenai pipi Retta, membuat Retta hampir menangis. Semua siswa tidak bisa menolongnya karena takut pada Rena.

" Apaan sih Lo ! Lebay amat cuma kena teh aja langsung main tampar tampar aja " Vania tidak terima langsung mendorong Rena yang masih berdiri tegap walau sudah didorong dengan keras.

" Asal lo tahu dia udah nabrak gue! Tunggu berani banget lo ya dorong gue! Lo nggak tahu siapa gue " Sentaknya pada Vania.

Jika anak lainnya akan takut berbeda dengan Vania yang justru ingin melawannya. Ia tidak suka melihat orang yang semena mena menindas orang dengan sesukanya.

" Siapapun lo gue nggak takut " Retta memegangi lengannya.

" Udah Van gue nggakpapa, ayo kita pergi " Bisik Reta yang hampir menangis.

Vania tidak menggubris perkataan Retta sama sekali dan melepaskan tangannya.

" Semua orang tahu lo adalah anak pemilik sekolah ini tapi bagi gue lo itu cuma berandalan sampah yang enggak berguna disekolah ini " Balas Vania

Yang sukses membuat semua siswa menganga. Ia adalah orang pertama yang berani dengan Rena.

" Sampah? Mulut lo itu ya " Rena ingin menamparnya tetapi sudah ditahan oleh Gara. Membuat Rena semakin kesal, seolah Gara membelanya.

" Gue nggak suka punya sahabat yang main kekerasan " Gara menarik lengan tangannya dan pergi meninggalkan kerumunan itu diikuti oleh kedua temannya.

Bersambung..

Saga dan Gara ( Komplit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang