22. Membangun Kepercayaan

Mulai dari awal
                                    

Melihat bagaimana Hoseok tersenyum penuh dengan paksaan justru membuat tubuh Taehyung merinding, lalu ia segera menganggukan kepalanya tanpa suara.

"Jadi, biarkan aku tidur sebentar atau aku akan berhenti mengurusi semua jadwalmu!" ucap Hoseok begitu saja sampai-sampai Taehyung melongo. Tanpa berkata apa pun lagi pemuda itu kembali berbaring di atas sofa, lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Taehyung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Aneh. Lantas kembali menilik sosok Min Yoongi yang nampaknya tidak terganggu sama sekali. Cinta? Bagaimana bisa Yoongi menjadi seperti itu hanya karena cinta? Bukankah Yoongi baru saja putus dengan Hyera? Apa mereka kembali bersama?

Taehyung sungguh tidak paham, kepalanya mendadak pusing karena sampai detik ini, ia belum pernah memiliki seorang yang ia cintai.

Sepersekon kemudian seseorang baru saja menekan passcode ruangan itu, dan disusul terbukanya pintu utama. Taehyung sudah bisa menebak siapa orang yang akan masuk, jadi, dari pada kehadirannya menjadi seperti seekor nyamuk yang mengiung di antara mereka, Taehyung lebih memilih untuk ikut tidur bersama Hoseok. Untungnya sofa di studio Yoongi ini cukup besar untuk menampung mereka berduaㅡkecuali tiba-tiba saja kebiasaan tidur Taehyung yang tidak bisa diam mendadak muncul. Sudah bisa dipastikan jika ia akan mendarat di lantai. Seperti sebelumnya.

"Min Yoongi," panggil orang itu.

Ia melangkah masuk dengan santai setelah menutup pintu. Sempat terkekeh ringan melihat bagaimana Taehyung dan Hoseok tengah berbaring di atas sofa yang sama. Tak berniat mengganggu, lantas ia segera menghampiri Yoongi yang belum merasakan kehadirannya sebab pemuda itu memasang headphone di kedua telinga.

"Hei, Yoongi." Memaksa gadis ituㅡHyeraㅡuntuk menepuk bahu Yoongi pelan. Pun akhirnya mampu mengalihkan perhatian pemuda itu. Yoongi menoleh, masih dengan senyum yang sama. "Kenapa ke sini lagi, Yoon? Kupikir kau di apartemen."

"Aah, itu.." Yoongi melepas headphone-nya lantas memutar kursi menghadap Hyera. "Tadi pagi aku memang sempat pulang. Sebenarnya hanya untuk mengecek keadaan Jinae saja. Sekarang dia sudah berangkat kuliah, jadi aku kembali ke sini. Lagi pula di apartemen sepi."

Sebenarnya Yoongi bisa saja tidak pulang sama sekali, tapi ia sungguh tidak bisa mengabaikan Jinae begitu saja setelah seharian tidak memberi kabar. Yoongi yakin gadis itu akan merajuk nantinya. Maka dari itu, Yoongi menyempatkan diri untuk kembali ke apartemen hanya untuk mengecek keberadaan Jinae saja lalu kembali ke kantor lagi guna menyelesaikan beberapa hal.

"Ah, begitu. Kau yang mengantarnya?" Hyera tersenyum getir, lalu menyerahkan satu paper bag ke arah Yoongi. "Ini hoodie yang kemarin. Terima kasih, ya, kalau bukan karena hoodie-mu ini, mungkin aku sudah terkena flu."

Hyera benar-benar berterima kasih sebab Yoongi mau meminjamkan hoodie kesayangannya untuk ia kenakan kemarin. Semua berawal dari kecerobohan Hyera yang terpeleset di toilet hingga menyebabkan baju yang ia kenakan basah, dan pergelangan kakinya sedikit terkilir. Untung saja ada Yoongi, pria itu bergegas datang dan membawanya ke dalam studio, lalu menyuruh Hyera untuk istirahat di sana sambil mendiskusikan beberapa hal terkait pekerjaan. Tahu-tahu tubuhnya benar-benar lelah, dan Hyera malah tertidur di sana.

Yoongi mengambil paper bag itu lalu meletakkannya di dekat meja. Kemudian berjongkok di depan Hyera dan menyentuh pergerlangan kaki gadis itu.

"Kakimu bagaimana? Masih sakit tidak?" tanya Yoongi khawatir.

Oh, ya ampun. Kalau begini caranya, bagaimana Hyera tidak mencintai pemuda yang satu ini?

"Tidak, kok. Sudah lebih baik," kata Hyera disusul senyum manis yang mengembang.

Fall in Love with Sweet DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang