Penolakan

1.7K 48 0
                                    


ENTAH mengapa sejak pertemuannya dengan Surya hatinya merasa tak tenang, ada rasa kecewa mendalam yang tidak bisa ia ungkapkan. Seandainya pertemuannya dengan Surya lebih dipercepat sebelum ia mengatakan mau dijodohkan dengan Hasan, mungkin saat ini lelaki yang sedang melakukan proses ta'aruf dengannya adalah Surya bukan Hasan.

Namun entah mengapa setiap kali ia berdo'a dalam shalat istikharah, ada rasa tidak tega untuk menyudahi ta'aruf yang sedang ia jalani. Walau di hatinya terus bergemuruh bahwa Suryalah lelaki yang ia harapkan menjadi imamnya. Hatinya hancur, ia bingung harus berbuat apa.

Ditemuilah Cuniangnya untuk meminta pendapat dan menenangkan hatinya.

"Niang, apa yang harus aku lakukan dengan perjodohan ini! Lelaki yang aku sukai selama ini ternyata ia adalah sepupu Hasan, dan aku baru bertemu dengannya kemarin saat ia menemani Hasan bertemu denganku Niang."

Cuniangnya yang sedang duduk tiba-tiba berdiri, iapun merasa kaget dengan apa yang ia dengar.

"Kamu sudah tanya sama Allah?"

"Sudah dalam Istikharah."

"Lantas apa yang kamu rasakan setelah shalat istikharah?"

"Aku merasa tidak tega untuk mengatakan kepada Hasan, bahwa ta'aruf kita tidak bisa dilanjutkan. Dilain sisi Lidar merasa Surya adalah jodoh Lidar."

"Lidar dalam proses ta'aruf memang besar sekali tantangannya, selalu saja ada masalahnya entah kamu akan lebih memilih pria lain, atau tiba-tiba ada pria yang ingin ta'aruf denganmu. Setan selalu punya banyak cara untuk menghancurkan iman seseorang apa lagi dengan proses ta'aruf yang sedang kamu jalani. Cuniang rasa caramu salah. Bagaimana Allah akan ridha Dar? Di saat kamu melakukan proses ta'aruf dengan Hasan, namun hatimu selalu menyebut-nyebut nama Surya. Ta'aruf yang kamu jalani ibarat biola tanpa dawai, tak akan menghasilkan nada yang indah. Jadi perbaiki dulu niatmu untuk ta'aruf."

Lidar terdiam, matanya menerawang lurus. Ia bingung apa yang harus ia lakukan dengan hatinya, tentu berbenah adalah yang terbaik. Namun bagaimana jika selalu saja, ada nama Surya di hatinya. Lelaki sholeh dengan segala kesempurnaan yang Allah ciptakan padanya.

Sejak kebimbangannya itu Lidar tak pernah meninggalkan shalat malam, ia pasrahkan semuanya kepada Sang Khalik. Ia percaya dan yakin, hanya kuasa-Nya lah yang mampu menolongnya dari rasa yang membuatnya tak berdaya, sebab iblis selalu punya cara membuat manusia jatuh cinta yang dibumbui dengan cara-cara syar'i padahal itu tetap saja menjerumuskan.

Jikalau seseorang telah jatuh cinta, maka apa yang salah menjadi benar, apa yang benar menjadi salah. Cinta telah mempermainkanmu hingga kata-kata sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jikalau telah jatuh cinta sulit untuk mengatasi jika tidak benar-benar dengan iman.

Maka tak heran jika Lidar sulit mengatasi hatinya, sebab hatinya telah dirasuki oleh cinta akan Surya yang lebih dulu membumbu-bumbui cintanya, akan keimanan dan keshalehan Surya. Sebab baginya belum pernah ia temui keindahan alam yang sungguh menakjubkan mata, selain ciptaan Allah melalui Surya lelaki dengan segala keindahan surga baginya.

Ibunya sangat antusias begitupun Ayahnya yang hanya menunggu kabar dari Jakarta, sebab anak gadis satu-satunya akan segera berumah tangga. Padahal proses ta'aruf itu belum sepenuhnya jadi, dan pastilah menunggu keputusan ke dua belah pihak, apakah proses itu masih tetap bisa dilanjutkan atau diakhiri. Namun Ibu dan Ayahnya berpikir, bahwa proses itu sudah final, maka berbahagialah mereka akan putrinya yang sebentar lagi, menyempurnakan sebagian imannya.

Muaro Cinta di Ranah Minang (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang