VerKwan : If Only

1.2K 136 48
                                    


MY I

If Only

VerKwan

Vernon/Hansol - Seungkwan (GS)






Biasanya, sebelum melangkah keluar pintu gerbang utama sekolah mereka, Boo Seungkwan mampir sebentar pada kandang kelinci sekolah di sisi kanan dekat lapangan baseball.

Dirinya memang bendahara OSIS sekaligus merangkap siswi piket rutin membersihkan kandang di hari kamis minggu kedua. Tapi sejak mengemban tugas tadi, nyaris setiap hari dirinya pergi kesana hanya sekedar menebar pakan wortel potong segar.

Seperti sore hari ini, gadis ber coat tartan donker berjalan santai menuju lokasi dengan satu tangan mengayunkan plastik wortel yang ia beli di kantin sekolah. Tiga meter didekat kandang nomor 2, sosok pemuda berjaket neon berjongkok dengan kedua lengan menimang hoshi, kelinci gembul berbulu putih gading tebal semi Himalayan.

Seungkwan memang berteman banyak, tapi untuk si pemuda surai kopi dan berwajah setengah bule, dirinya baru kali pertama melihat sosok itu.

Semakin mendekatkan jarak, Seungkwan berdehem sekali agar fokus si pemuda surai kelam beralih padanya dan berhasil, wajah yang tadinya sumringah memainkan Hoshi berubah garang seakan menuduh Seungkwan baru saja mengusik kesenangan si pria. Melihat reaksi diluar dugaan, gadis bercoat tebal mundur selangkah. Agaknya terkejut karena perubahan ekspresi tadi.

"Mengeluarkan kelinci dari kandang itu dilarang"

Bergerak gusar, Boo Seungkwan terus mematai si pemuda netra abu-semi caramel yang masih bertahan menatap dirinya tajam, kerutan didahi semakin dalam saat gadis didepan berucap larangan.

"Lalu, untuk apa kau pelihara mereka kalau sehari-hari hanya bergerak dalam ruang terbatas? Penyiksaan hewan itu namanya"

"Bukan begitu, larangan tadi hanya antisipasi agar mereka tidak kabur"

"Kabur kemanapun ruang lingkup mereka hanya sebatas 10x20 meter. Ke empat sisi tertutup tembok & jaring besi pembatas lapangan"

Menelan ludah susah, Seungkwan semakin khawatir saat sosok tadi dengan sengaja mengeluarkan ke lima kelinci yang sudah ia rawat sejak bayi. Merasa bebas, kelimanya langsung berlarian kesegala arah yang membuat Kwan kelabakan.

Akan berlari kekanan, tapi Woozi di sisi kiri siap menerobos jaring masuk ke lapangan baseball. Akan kedepan mengejar Dino, dibelakang si hitam Mingyu sibuk menyebarkan pupuk alami berbau sangit.

"Y-yakk! Ya ampun! Kau apa-apaan! Lihat?! Sekarang semuanya berlarian"

Seungkwan berhasil menangkap Joshua karena si manis bersurai kelabu hanya diam didekat pintu, setelah memasukan satu. Si gadis dengan napas tergesa kembali berlarian menangkap Hoshi. Dia yang paling aktif dan sulit diam, jadi harus diutamakan sebelum si Himalayan kabur entah kemana.

Si bule tadi bagaimana?

Hanya terkekeh geli menyaksikan. Membantu tidak tapi sibuk mengabadikan momen lewat kamera ponsel.

"Jangan foto aku! Siapa namamu?! Kau anak baru? Sopanlah sedikit pada senior!"

Gadis bersurai caramel memeluk Woozi erat akan dibawa masuk ke kandang, namun tercekat saat satu lengannya ditarik paksa untuk segera menghadap sosok pemuda tak berseragam dibelakang.

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang