OH MY! (Part 2 - end)

1.9K 218 120
                                    

OH MY!

SoonHoon

Soonyoung - Jihoon (GS for uke)

.

.

.

.

.

Dahi indah Kwon Soonyoung benjol besar. Padahal hanya kena tampar gitar tua Hong Jisoo, bukan menabrak tiang listrik.

Giginya gemertak menahan perih saat Seungkwan membantu mengobati luka memar dan lecet disekujur tubuh.

Sudut bibir kanan yang robek mendesis lirih kembali saat kapas alkohol ditekan pelan.

"Apa alasanmu berbuat iseng begitu, Kwon Soonyoung?"

Dasarnya memang sudah emo semakin dibuat kaku saat tahu sobihnya berlaku kurang kerjaan, atau kurang ajar? Kepada si manis Lee Jihoon dan ehem mantan kekasihnya, Kim Mingyu.

Manik sipit mengedar menghitung berapa saksi di ruang kesehatan. Degus kecil penanda ia harus bicara sejujurnya jika tidak ingin kembali kena hajar.

Ada dua korbannya, Lee Jihoon dan Mingyu. Kedua partner in crime, Seungkwan dan Seokmin. Jeon Wonwoo gadis dulu ia sukai dan Vernon Chwe. Untuk Vernon, ia tidak tahu apa alasan dia disini, mungkin hanya ingin cari muka didepan Kwanie.

"Aku kesal padanya" maksudnya Lee Jihoon. Karena sudut mata Kwon melirik tajam pada gadis di sisi kanan.

"k-kesal padaku?"

"Ya"

Sebisa mungkin ia menahan diri untuk tidak melayangkan gitar kali ke 18. Kedua manik semi sipitnya mengerjap lucu bertanya mengapa.

"Kau pernah bilang sangat membenciku. Katanya 'Kwon itu berisik! Suka cari perhatian, sok akrab, sok manis,  sok tampan, merasa semua orang akan menerimanya'"

Meneguk liur kasar, Jihoon ingat pernah berkata demikian, tapi itu dulu. Setahun lalu saat dirinya curhat colongan dengan Jisoo-unnie di perpuskaan.

"Kau mendengarnya?"

Anggukan setuju, tanpa seyum atau kata pendukung.

Tapi tunggu, jika memang Soonyoung mendengar semuanya seharusnya ia tahu kalimat terakhir berakhir tak selaras, maksudnya antara hati dan ucapan.

"T-tapi itu tidak seperti yang kau maksud Kwon..  A-aku bukan karena membencimu---"

"Ya aku tahu maksudmu"

Masih berwajah datar tanpa senyum, Kwon menjawab singkat cepat dan memotong. Ingin rasanya Jihoon lenyap saja sekarang, Jika memang ia mengerti alasannya kenapa tetap mengerjai begitu jahat. Sebenenarnya ia tahu Jihoon suka padanya atau memang Kwon salah paham?

"Maaf sebelumnya, sebenarnya kalian ada masalah apa?"

Seungkwan bertanya diantara kecanggungan. Jujur ia tak paham situasi. Bahkan kalimat saling tuduh tidak membantunya mencari solusi dan yang ada sebaliknya.

Bukan hanya Seungkwan, tapi semua yang ada disana juga memberi ekspresi tanya yang sama. Kecuali Soonyoung-Jihoon.

Kwon Soonyoung lupa, ia tidak pernah membagi kisah yang ini pada kedua sohib gilanya. Pertama, Seungkwan banyak omong dan ia malas jika terus di ledek. Kedua Seokmin sama saja. Bahkan ia yakin bukan hanya ledekan, tapi menjadi mak comblang.

Soonyoung engan buka mulut. Rasanya malu jika berkata jujur alasan mengapa ia bertindak begitu.

"Kupikir Jihoon terlalu kaku. Dingin, tak asik dan dia satu-satunya siswi Smu yang tidak pernah meresponku. Makanya kupikir 'sebenci apa dirinya padaku? ' tapi setelah tadi pertama kalinya Jihoon memohon bicara berdua, ada dua hal yang kuduga:
"Apa dia akan menggertakku atau sebaliknya"

My IWhere stories live. Discover now