Broery (3)

1.1K 180 62
                                    


MY I

Broery (3)

SoonHoon

Soonyoung - Jihoon (GS for Uke)

(Keknya ini bakal kulanjut jd 4/5 chap wkwkwkw mohon bersabar yaaa~) 








Sudah dua hari Lee Jihoon mendiamkan si guru sastra selama mereka berada dalam ruang kantor guru. Pada dasarnya memang Jihoon tidak seakrab itu jika dibanding dengan Seokmin atau Yoon Jeonghan, guru muda mapel tata boga. Sedang Soonyoung sendiri pun tidak ada niatan membuka percakapan saat mereka berpapasan.

Dihari ke tiga, tepatnya pagi sebelum Jihoon berangkat ke tempat mengajar, didepan gerbang rumah sosok berkemeja kuning kalem dengan celana bahan coklat sudah ada disana. Bersama sepedanya.

Jihoon mendekat, lebih tepatnya menyandarkan motor karena akan menutup gerbang utama. Si surai hitam klimis menyapa dengan gelagat gugup teramat ketara.

"H-hai"

Anggukan kecil Jihoon balas. Jujur, semenjak malam dimana Nyonya Kwon menawari Lee Jihoon menjadi bagian dari keluarga mereka dan perdebatan kecil setelahnya, ia merasa hubungan keduanya semakin renggang dan canggung. Seperti sekarang ini.

"Olahraga?"

"Eoh? Sepeda? Sebagai ganti dari naik bus umum. Sekalian berolahraga"

Kembali mengangguk, gadis bersetelan pink pastel sudah bersiap diatas motornya akan berangkat, namun tertunda karena Kwon mencicitkan kalimat.

"Omma menitipkan ini. Katanya kau sangat suka kimchi lobak dan kue jahe.. B-bibi Lee yang menceritakanya dulu. Kata omma—"

Soonyoung menyodorkan bingkisan dengan paperbag sepatu nike yang berisikan satu box kimchi buatan sendiri dan setoples kue jahe berbentuk bintang. Dengan gumaman terima kasih lirih Jihoon menerima.

"Maaf. Maaf jika lusa lalu permintaan omma ku terlalu memaksamu, Lee Jihoon"

Kunci motor ia matikan, tanpa melepas helm gadis bersurai kopi menghela napas pendek.

"Hmm. Aku pun salah guru Kwon. Perkataanku tempo hari agaknya terlalu kasar"

"Sedikit. Tapi aku tidak mengambil hati, tenang saja"

Melirik sekilas pada jam tangan, Jihoon mendadak resah karena waktu menunjukan pukul 8 lebih 40. Memang jarak antara rumah dan tempat mengajar tidak jauh hanya saja ada tanjakan yang akan sulit didaki jika Kwon memaksa akan naik sepeda.

"Sepertinya kita perlu bicara kembali dengan kepala dingin"

"Ya, kurasa begitu. Kalau begitu aku berangkat dulu guru Lee, Habiskan kimchinya, itu enak—ah bukan aku memaksamu atau sebagai suap tapi----"

"Mau memboceng?"

Lee Jihoon turun dari motor, membuka bagasi dalam dan menyodorkan helm bogo coklat milik kakaknya.

"Eoh?"

"Kau akan telat ke sekolah jika memaksakan diri naik sepeda, Guru Kwon"

Mengulum senyum saking kagetnya, jemari lentik Kwon meraih itu lalu ia pasangkan pada kepala.

"Taruh saja sepedamu di samping, aku akan masuk sebentar untuk menyimpan ini"

Jihoon berlari kecil masuk kedalam pekarangan, melalui pintu samping rumah yang tidak terkunci ia menuju dapur dan meletakan kimchi pemberian nyonya Kwon.

My IWhere stories live. Discover now