THE EVE

1.6K 88 69
                                    

MY I

THE EVE

Gyu-Hoon

Mingyu - Jihoon (Gs for UKE)

(btw sebelumnya aku ingatkan, ini bukan SoonHoon, tapi GyuHoon~ huehehehe mungkin kalian ada yg belum tahu, nip selain ngeotp SoonHoon juga nge pair Jihoon sama Gyu / Gyu-Soon wkwkwkwk jd kali ini pen buat pair yang biasanya cuma jadi selipan. LOL selamat menikmati hidangan~

Ah, tiati jebakan batman :D)





Monoton dan terus berulang, kamar kosan- kampus- tempat kerja parttime. Selalu seperti itu yang terjadi dalam kehidupan seorang Kim Mingyu sebagai mahasiswa tingkat 5 dengan keseharian hanya berputar diantara hal yang baru disebut pada kalimat pertama.

Ia hanya butuh waktu lebih untuk berlibur. Vitamin Sea memang butuh, hanya saja ia malas jika berakhir seperti tahun lalu. Diperdaya paman si senior Kwon sebagai pramusaji tanpa bayaran selama 3 hari menginap. Tahun ini senior Kwon kembali mengajak, tapi dengan kecepatan seper 0.01 detik ia tolak dengan alasan sibuk kerja di tiga tempat. Padahal satu saja sudah ketar-ketir karena mendapat double shift. Gila kuasa memang si manager Yoon.

Seperti biasa, jika toko sepi pengunjung Mingyu akan keliling membawa sapu atau pel untuk membersihkan noda alas sepatu yang mengotori lantai. Btw, sekarang musim hujan dan diluar becek lumpur-pasir karena toko ayam tepung di sisi kiri baru renovasi bangunan. Hari ini, terhitung dari jam 7 malam hingga 9 sudah empat kali ia keliling dengan si gagang pel pink buluk milik Yoon Jeonghan.

Saat keliling yang ke lima, pada pojok toko yang biasa digunakan pengunjung memasak makanan instan , sosok gadis mungil berjaket merah masih setia duduk sendiri disana. Seingat Mingyu si gadis surai lemon hanya membeli satu kimbab segitiga dan air mineral di jam 7 lebih 30 menit. Si pemuda surai caramel sengaja mendekat, berpura-pura akan mengepel bawah meja si gadis namun manik bulat miliknya menangkap sosok itu tengah menangis dalam diam.

Melihat itu sontak Mingyu menghentikan acara bebersih, menyandarkan si gagang didekat rak kaos kaki lalu menepuki bahu si gadis yang masih diam menggigit bibir dengan kedua sudut manik teduh yang deras oleh airmata.

"N-nona? Kau baik-baik saja? Adakah yang sakit?"

Mingyu bertanya karena pikirnya bisa jadi si gadis mungil memang menangis efek menahan sakit. Surai lemon pucat sebahu sigadis bergoyang, nampak halus dan lembut saat mendongak mencari asal suara yang bertanya tiba-tiba.

"H-huum. Aku tidak apa-apa"

Si pemuda kulit tan tahu, gadis beralaskan sandal selop rumahan membalas dengan senyum palsu, dia tidak benar baik-baik saja.

"Jika ada yang sakit katakan saja. Kami punya kotak obat di dalam-"

"Tidak. sungguh aku baik-baik saja, maaf membuat khawatir. Saya permisi"

Terburu si gadis turun dari kursi putar dan keluar dari toko yang mana diluar masih gerimis awet. Si gadis surai lemon tidak membawa payung dan memaksakan diri menerjang hujaman air langit.

"Gadis aneh... eoh?"

Si surai lemon meninggalkan buku notes kecil seukuran postcard. Tidak tebal namun tidak juga tipis. Pada sampul tertuliskan nama dari stiker hologram di sudut kanan atas. Jihoon.

"Namanya Jihoon?"

Melirik kanan-kiri yang sepi, Mingyu membuka si buku notes guna mencari informasi. Bukan untuk macam-macam, hanya sekedar mengecek apakah ini notes penting atau tidak, jika iya bisa dia buat papan penguman barang hilang didekat kasir esok pagi.

My IWhere stories live. Discover now