BonChapt #1 - Cowok Lain?

968 60 2
                                    

Meli's POV


Uda enam bulanan ini gue jalan sama Lucas sebagai pasangan. Gak banyak yang berubah sih, dia masih aja manja dan ngeselin kayak biasanya. Bedanya, gue makin sayang sama dia dan dia juga makin care sama gue.


"Nanti mau gue jemput?" tanya Lucas setelah dia nganterin gue sampai ke depan gedung jurusan gue.


Gue menggeleng. "Gak usah deh, Cas. Gue kayaknya bakal dianter balik sama Sehun, dia sendiri yang bilang. Jadi lo gak perlu repot-repot keluar lagi," kata gue sambil ngasih helm gue ke dia.


Lucas gak banyak komentar, dia cuma ngangguk doang. "Oh, bareng Sehun? Yaudah, gue jalan," pamitnya singkat terus langsung pergi dari pelataran kampus.


Jangan heran uda enam bulan tapi panggilan kita masih begini. Soalnya tergantung mood gitu sih. Kalau lagi romantis atau manja-manjaan bisa manggil 'aku-kamu' juga kok. 

Sebenernya kita gak alay-alay banget pacarannya, beneran deh.


Begitu gue masuk ruang ormawa atau organisasi mahasiswa, Sehun langsung nyapa gue.

"Pagi, Mel. Tumben pagi banget, biasanya telat. Hehe," sapa cowo jangkung itu sambil senyum.


Sehun ganteng banget sih, tapi sayangnya gue uda punya Lucas.


WKWKWKKW.


Engga deng, bercanda.



"Ih, sialan. Telat salah, kepagian juga salah. Lu juga tumben bener uda nangkring di sini. Gak ada kelas?" tanya gue setelah naruh tas di meja gue.


Iya, jadi ceritanya di semester ini gue mengambil kesempatan untuk berorganisasi di kampus dan kebetulan dapat jabatan yang sesuai dengan jurusan gue. (Gue yakin banget ini bukan kebetulan, emang bisa-bisanya anak-anak doang biar gak ribet urusan kesekretariatan yang bukan bidang mereka).


Sehun ini ketua organisasinya dari jurusan Teknik Mesin. Makanya belakangan gue jadi sering keluar sama dia karena ngurusin satu dan lain hal yang berkaitan dengan organisasi tentunya. Lucas juga tau kok, jadi gue gak merasa bersalah keluar sama cowok lain karena gue selalu izin sama dia.


"Yailah, bercanda doang gua mah. Eh iya, proposal sponsor kemarin uda disetujuin nih," kata Sehun yang langsung bikin gue kegirangan.


"AKHIRNYA! Baru kali ini mulus tanpa revisi sama sekali, coy!" seru gue sambil heboh sendiri.


Sehun ikutan ketawa soalnya dia tau bener perjuangan gue tiap bikin proposal. Pernah tuh gue revisi sampai delapan kali lebih. Hampir putus asa pokoknya saat itu.


"Finally, Mel. Nanti siang temenin gue anterin ke beberapa calon sponsor, ya? Gue uda bagi tugas sih sama anak-anak, biar cepet juga disebarnya," kata Sehun.


Gue akuin, Sehun ini ketua yang gak menyebalkan menurut gue. Dia selalu ngebantu anak-anaknya meski dia sendiri banyak kerjaan gitu. Secara dia bentar lagi mau urus skripsi, tapi dia masih aja berkecimpung di organisasi.

Head Over Heels ; Lucas (Book 1) ✔Where stories live. Discover now