06 - Nongki

1.4K 150 59
                                    

Noh, sudah dilanjut.

Kayaknya gak ada yang nunggu juga sih. ehe ehe.

Oh ya, ada @ClaraVionaRosaa yang baru gue paksa baca wattpad lagi wkwkwk.

Vomment bisa kali~

---



"Mel, gue kok deg-degan ya ntar ketemu sama Mark," kata Clara sambil megangin tangan gue gak jelas.

Si Fina mah gak usah ditanya. Dia sibuk banget touch up dari tadi. Kalo kata dia, ketemu sama cogan harus kayak princess dulu.

Gak habis pikir penggemar Mark sampai segininya.

Gue mendecak sebal sambil ngecek ponsel gue, barangkali si Lucas ngechat.

"Yaelah lo berdua uda ketemu beberapa kali sama Mark masih aja pecicilan kayak begini," kata gue sebal. Mana di luar kampus sekarang lagi terik parah pula. Lucas sama anak-anak lain juga belom keliatan batang hidungnya.

Akhirnya gue telepon Lucas deh. 

"Woy, lo di mana sih? Kan gue bilang lima menit lagi. Ini uda hampir setengah jam bego," kata gue gak nyantai begitu panggilan tersambung.

"Bawel, anjir. Ini gue uda otw ke gedung lo. Tau sendiri jam segini anak-anak lain juga pada balik. Parkiran penuh."

"Bodo amat weh. Tau gitu kan lo bilang dari tadi biar gue gak usah nunggu di luar kayak orang bego," balas gue nyolot. Kayaknya gue lagi 'dapet' deh, makanya nyolot begini bawaannya.

"Ish, berisik. Uda lo gak usah ke mana-mana. Sekarang gue, Jeno, sama Jaemin lagi otw sana."

"Lho, bertiga doang?"

"Kagak, anak-anak langsung ke tempat biasa. Lo bertiga doang, 'kan?"

"Iyalah, emang mau berapa orang."

"Oh iya, gue lupa lo cuma punya dua temen doang."

"Bacot, gak usah banyak ngomong. Panas di sini!"

"Iya, iya. Duh, nyonya ngamuk deh. Hahaha."

"Buruan Lucaaaaaasss!"

"Haduh, iya! Ini gue uda deket."

"Lho, lo sambil motoran?"

"Iyelah, kata lo mau cepet-cepet?"

"Jangan main hape ih! Uda sana nyetir yang bener!"

"Iyaaa, baweeel."

Gak pakai lama langsung gue matiin teleponnya. Gila emang naik CBR sambil teleponan. Gimana juga gue gak mau dia kenapa-kenapa kali.

"Yeuh, ada yang mesra banget sama gebetan," kata Fina sambil ngeliatin gue pakai tatapan penuh makna. Begitupula dengan Clara.

"Iyanih, sok-sok marah tapi perhatian gitu. Goals banget deh!" kata Clara sambil ketawa.

Pengen nabok sumpah. Uda tau gue gak bakal bisa sama Lucas.

"Bacot ah kalian! Awas sampai orangnya denger," ancam gue serem. Tapi emang sih jangna sampai Lucas denger omongan mereka. Bisa-bisa, persahabatan gue berakhir begitu aja.

"Cewe, jalan sama abang yuk!"

Gue noleh, beneran aja nih tiga jamet ganteng yang nongol.

"Hai semua!" sapa Clara sama Fina barengan. Mendadak kalem mereka.

"Hai, Clar, Fin. Gak bosen jalan sama Meli terus?" tanya Lucas sambil senyum ke mereka.

Head Over Heels ; Lucas (Book 1) ✔Where stories live. Discover now