EXTRA CHAPTER

3.4K 159 16
                                    

Hope u like it! :)

***

Raka dan Sisi kembali ke tengah-tengah teman mereka dengan senyum yang merekah. Tangan mereka terus bertautan. Begitu sampai di depan teman-temannya, Raka mengerutkan kening begitu melihat teman-temanya berwajah sedih. Ada apa sebenarnya?

"Kalian kenapa pada sedih gitu? Kita bisa ketemu lagi kok walau pun udah lulus. Jangan banyak drama deh"canda Raka.

Perkataan Raka justru mendapat tatapan tajam dari teman-temannya. Perasaan Raka jadi tidak enak. Ada apa sebenarnya? Kenapa seperti ada yang disembunyikan disini. Perasaan Raka bertambah kacau saat menyadari tidak ada Senja di sini. Kemana dia? Tidak biasanya Senja menghilang pada saat seperti ini.

"Kemana Senja?" tanya Raka. Namun teman-temannya masih diam. Tidak ada yang berani membuka suara. Raka semakin cemas. Prasangkanya menjadi buruk.

"Gue tanya sekali lagi kemana Senja?!!" bentak Raka. Tanpa sadar genggaman tangannya pada Sisi mengerat. Membuat sang empu meringis kesakitan.

"Seharusnya gue yang tanya sama lo? Kemana lo saat Senja butuh? Kemana lo saat Senja butuh temen cerita? Katanya sahabat sejati. Masa ngertiin perasaan Senja aja nggak bisa. Bangun Rak bangun!! Senja itu suka sama lo! Senja itu sayang sama lo! Senja itu cinta sama lo" ujar Nean dengan nafas memburu. Ia tidak habis fikir. Masih ada spesies seperti Raka.

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu? Senja gak mungkin cinta sama gue! Kalo pun dia cinta sama gue. Seharusnya dia bilang sama gue!" bentak Raka.

"Lo itu manusia bukan sih? Kalo gue jadi Senja pun gue nggak mau ngungkapin perasaan gue. Kenapa? Karna dia tahu Rak, lo nggak nganggep dia lebih dari seorang sahabat" Sahabat yang lain hanya menonton perdebatan antara Nean dan Raka. Mereka tahu ini bukan ranah mereka untuk ikut campur.

Kepala Raka dibuat pusing dengan ucapan Nean. Senja suka padanya? Mana mungkin!.

"Kalo lo nggak percaya sama gue nggak papa. Tapi setidaknya lo tahu kebenarannya sebelum dia pergi. Bahkan nggak tahu apakah akan kembali apa enggak"

Ucapan Nean membuat Raka menegang seketika.

"Jangan bercanda lo pada. Senja pergi kemana? Buruan kasih tahu gue" genggaman tangan Raka pada Sisi terlepas. Keringat dingin menyelimuti telapak tangan Raka.

"Percuma rak, lo ngejar dia pun gak bakal bisa. Dia udah pergi setelah liat lo ciuman sama cewek ga tau diri itu" ujar Dean sembari menatap tajam ke arah Sisi. "Senja udah berangkat ke Jerman" tambahnya.

Begitu Dean menyelesaikan ucapannya dengan secepat mungkin Raka meninggalkan tempat tersebut dan berlari menuju parkiran. Ia memasuki mobilnya dan memacu kendaraan tersebut secepat mungkin. Tujuan pertamanya adalah rumah Senja.

Tak berapa lama Raka sudah datang. Ia melihat rumah Senja yang gelap-gulita. Tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Perasaan Raka semakin berkecamuk. ia kembali memasuki mobilnya dan pergi secepatnya ke bandara.

***

Senja menoleh kebelakang. Mencari seseorang yang mungkin saja akan datang. Entahlah Senja masih saja berharap bahwa Raka datang untuk mencegahnya. Namun, kelihatannya tidak mungkin. Senja menyerahkan tiketnya pada petugas. Setelahnya Senja memasuki pesawat. Kakak dan ayahnya sudah terlebih dahulu masuk ke dalam pesawat.

Tak berselang lama setelah Senja duduk di kursinya. Seruan dari petugas yang memberi tahu bahwa pesawat akan lepas landas terdengar. Senja menghela nafas panjang. Ini akhirnya. Selamat tinggal Raka. Selamat tinggal masa SMA. Selamat tinggal Indonesia.

***

Dengan wajah berkeringat, Raka turun dari mobil dan langsung berlari menuju dalam bandara. Matanya menelisik ke segala arah. Tidak ada Senja. perasaan khawatir itu muncul. Raka berjalan ke tempat informasi. Ia bisa melihat ke papan jadwal penerbangan bahwa pesawat dengan tujuan Jerman sudah take off sepuluh menit yang lalu.

Lutut Raka lemas. Ia berjongkok sambil meremas rambutnya. Ia terlambat. Senjanya pergi. Senja hilang. Dan tanpa Raka sendiri ketahui bahwa hatinya ikut patah bersama Senja yang hilang.

Tapi ia berharap. Bahwa Senja akan kembali. Seperti Senja yang ada di langit. Ia memang pergi tetapi akan kembali. Entah itu pada purnama pertama atau seratus purnama yang akan datang. Raka ternyata mencintai Senjanya. Senja sahabatnya. Senja sahabat kecilnya.

***

Makasih banget buat kalian yang selama ini dukung aku, suport aku. dan kalian semua yang mau nyempetin waktu luang kalian buat baca cerita yang amburadul ini.

ILOVEYOU GUYS ❤

NB: FIND ME @hstiwrdni on Instagram

SEE YOU❤

SENJA (COMPLETED)Where stories live. Discover now