KENAPA LAGI?

2K 117 0
                                    

Senja memasuki kamarnya dengan lesu. Ada saja kelakuan Raka yang membuatnya kecewa. Dan bodohnya Senja selalu memaafkan kesalahan Raka. Ia merubuhkan tubuhnya diatas ranjang. Saat ini ia membutuhkan tempat untuk curhat.

Nean

Ya! Orang itu tepat untuk mendengarkan keluh kesahnya. Ia meraba nakasnya untuk menggapai ponselnya.

Senja

Nean kutil kuda mau curhat dungs:(

Nean

Kenapa lagi? Gue berasa tempat sampah lo. Setiap masalah lo buang ke gue

Senja

Gue seriussss!! -_-

Nean

Yaodah. Sans ga usah ngegas. Ke cafe buruan. Gue lagi disini

Melihat jawaban dari Nean Senja segera bangkit dari ranjang dan berganti pakaian. Ia mengganti pakaiannya dengan celana. Jeans berwarna hitam dan juga kaos abu-abu polos.

Ia keluar dari kamar dan menuruni tangga. Ia bisa melihat kedua orang tuannya dan juga kakaknya yang tengah berbincang-bincang di ruang keluarga.

"Mau kemana kamu? " tanya Fikri. Papa Senja.

"Ke cafe bentar pah"

"Ke cafe mau nemuin pacarnya tuh pah" sahut Surya.

"Sotoy lo bang"

Senja menghampiri kedua orang tuanya untuk berpamitan.

"Jangan pulang malem-malem"

"Iya pa"

"Bawa mobil jangan ngebut"

"Iya mamaku cantik"

"Jangan lupa bawa makanan" ujar Surya.

"Ngga mau wlee" Senja menjulurkan lidahnya mengejek Surya lalu lari meninggalkan ruang tamu.

***

Nean tengah menunggu Senja di salah satu meja yang berada di samping jendela. Ia sudah menunggu Senja dari setengah jam yang lalu. Ia mengotak atik handphonenya.

Nean

Anak monyet buruan!! Gece ah

Ia meletakkan handphonenya di atas meja. Tak lama seseorang datang dan duduk di hadapannya.

"Sorry yan jalanan macet banget sumpah" Senja yang baru datang langsung duduk di kursi yang berada di depan Nean.

"Lo yang butuh. Gue yang disuruh nungguin kayak orang bege" sindir Nean.

Yang disindir bukannya merasa justru cekikikan mendengar perkataan Nean dan juga wajah Nean yang cemberut.

"Ya udah maaf deh. Nanti gue yang bayar makanannya"

"Ya haruslah. Ya kali tiap kesini gue gratisin. Bisa bangkrut cafe gue"

"Iya iya jadi cowok bawel banget"

Nean mendengus kasar. Ia memanggil pelayan untuk menyajikan makanan yang tadinya ia pesan. Termasuk milik Senja.

"Jadi mau cerita apa?" tanya Nean sembari menyeruput orange juice miliknya.

Senja yang tadinya melahap makanannya dengan semangat tiba-tiba mengehentikan aktivitasnya. Senja menghela nafas panjang. Sedangkan Nean, ia menatap kedua bola mata Senja dengan lekat.

"Jadi gini. Tadikan gue main di rumah Raka. Gue kan tanya sama dia jadi apa kagak ngiringin gue waktu pensi. Ternyata dia malah ngiringin Sisi. Kan lo tau sendiri kalo pensi nya itu buat seluruh warga sekolah" Senja memasang wajah Sendu. "Baru aja kemarin gue baikkan. Eh dibuat kecewa lagi"lanjut Senja.

"Lo juga harus ngertiin dia nja. Mungkin untuk saat ini fokusnya masih sama Sisi. Kan kata lo Sisi itu cinta pertamanya Raka"

"Iya sih. Tapi gue pensi diiringin siapa dong? "

Nean berfikir.

"Gimana kalo lo gue ajarin. Gue juga bisa main gitar" terang Nean.

"Boleh. Kapan? "

"Setiap pulang sekolah ya. Di cafe ini aja. Kan disini juga ada gitar"tawar Nean.

Senja mengangguk. Setidaknya ia bisa mengikuti pensi terakhirnya saat SMA.

****

Jangan lupa follow @hstiwrdn_ instagram.

Tbc ❤

SENJA (COMPLETED)Where stories live. Discover now