Queen MOS

3K 163 0
                                    

Raka dan Senja memasuki halaman SMA Galaksi. Seluruh pasang mata menuju pada kedua sahabat tersebut. Banyak wajah-wajah baru disana.

"Ya ampun kak Raka ganteng banget"

"Gila Keren banget"

"Hayati gak kuat kalo gini liatnya"

"Gue berasa jadi artis ya Rak kalo lagi jalan sama lo" ucap Senja ditengah langkahnya saat berada di koridor kelas X.

"Gue B aja tuh. Udah biasa kalo diomongin namanya juga kembarannya Sean O Donell gini" balas Raka dengan PD-nya.

"Iya lo kembarannya"

"Itu tau"

"Kembaran pantatnya Sean maksut gue" ejek Senja. Setelah mengejek Raka, Senja langsung berlari menyusuri koridor-koridor kelas.

Raka dan Senja seperti anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran. Tak jarang banyak tatapan-tatapan iri kepada mereka berdua. Khususnya kepada Senja.

Banyak orang yang iri melihat kedekatannya dengan Raka. Banyak diantara mereka bilang bahwa Raka dan Senja berpacaran namun hal tersebut dibantah keras oleh Raka.

Nafas Senja tersenggal-senggal saat berada di kelas XII IPA 3. Kelasnya dengan Raka. Senja menjatuh tubuhnya ke kursi yang ada di deretan tengah.

Senja memejamkan matanya sambil mengatur nafasnya.
Tak begitu lama, Senja merasakan ada yang duduk di sebelahnya. Ia sudah tau siapa orang itu. Raka. Ia satu bangku dengannya. Senja melirik sekilas wajah Raka. Dapat terlihat wajah lelah diwajah Raka.

"Heh lo berdua dari mana? Baru dateng wajah udah kusut begitu" celetuk laki-laki yang baru datang dengan 3 temannya. Ia bernama Dean.

"Abis ngejar citah betina" balas Raka dengan nafas yang masih tersenggal-senggal.

Pletak

Senja memukul dengan keras lengan Raka, membuat Raka mengaduh kesakitan.

"Kalo gue citah betina lo apa hah?" teriak Senja dengan wajah merah padam berusaha menahan amarahnya.

"Citah jantan" sambar laki-laki yang berada di samping Dean. Dia adalah Bryan.

Perkataan Bryan dihadiahi tatapan tajam oleh Raka dan Senja.

"Amit-amit gue sama dia. Gempa tektonik yang ada"

"Emang gue mau?! OGAH!!" balas Senja dengan menekankan kata 'OGAH'.

Kring.. kring. Kring..

"Udah masuk jangan berantem mulu. Gue kawinin lu berdua kalo masih bernatem" ucap Gerald yang duduk tepat di depan Raka.

"OGAH!!" teriak Raka dan Senja bersama-sama. Membuat Andrew, Gerald, Bryan dan Dean terkekeh geli.

***
Kring. Kring..

Bel istirahat berbunyi, menandakan sudah waktunya mengistirahatkan otak.

"Nja kantin gak?" tanya Raka.

"Ntaran. Gue nungguin temen gue"

"Oh.. oke jangan lupa makan lo belum sarapan tadi pagi" Raka mengacak pelan poni Senja dan pergi meninggalkan kelas.

"Sahabat kok elus-elus poni" sindir Bryan.

"Bodo"

Raka mendahului sahabat-sahabatnya untuk pergi ke kantin. Teman-teman Raka hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Lo ngrasa gak sih kalo diantara Raka sama Senja ada yang beda." celetuk Andrew.

"Iya ya? Gue pikir juga gitu. Abisnya mereka sahabatannya kelewatan sweet sih" ucap Dean.

"Bodo ah. Gue laper " Bryan dan Gerald secara bersama-sama.
"Dasar kembar. Apa-apa sama" ledek Andrew.

Bryan dan Gerald memang kembar, namun mereka tidak mempunyai wajah yang sama. Atau biasa disebut kembar tidak identik.

"BODO" balas Bryan dan Gerald bersama-sama.

Saat mereka bertiga memasuki kantin. Mata mereka tertuju pada Raka yang tengah memakan mi ayam dan bakso pada waktu yang bersamaan. Ditambah dengan 2 orange juice yang berada di sampingnya. Raka memang mempunyai porsi makan yang bisa dibilang gila-gilaan.

"Heh monyet" Dean menepuk pundak Raka.

"Uhuk uhuk" Raka mengambil orange juice yang ada di samping makanannya. "Gila lo jo. Untung gue ngga mati. Kalo gue mati kan kasian cecan disini, jadi gak bisa liat cogan terganteng sedunia" lanjutnya dengan rasa penuh bangga.

"Narsis amat lo nyet"

Saat mereka berbincang-bincang, hampir seluruh siswa yang ada di kantin memperhatikan siswi baru yang baru masuk ke kantin. Tatapan-tatapan kagum dari siswa-siswa tertuju padanya. Hal tersebut menarik perhatian Raka dkk untuk melihat ke arah pandang siswi yang baru masuk ke kantin.

Tak jauh beda,tatapan mata kagum berasal dari sahabat-sahabat Raka. Namun berbeda dengan Raka, ia hanya memandang siswi baru tersebut sekilas kemudian kembali melanjutkan makannya.

"Queen MOS tahun ini gila cantik banget" tutur Andrew.

"Pelukable banget itu tubuhnya" sambung Gerald.

"Bibirnya cipokable" balas Bryan.

"Lo semua cewek mulu yang dipikirin"

"Kita mah maih waras. Masa kita mikirin cowok. Gak normal dong" balas Dean.

Ditengah perbincang mereka Senja dan Ketiga sahabatnya datang menghampiri Raka dan teman-temannya. Senja mengambil tempat duduk di samping Raka.

"Lo gak beli makan nja?" tanya Raka dengan menaikan sebelah alisnya.

"Ngga laper Rak." Jawab Senja dengan menyelusupkan kepalanya ke lipatan tangan yang berada di atas meja.

"Lo belum makan dari pagi Senja Adisinta! Lo mau sakit?" tutur Raka dengan nada suara meninggi.

"Gue beneran gak laper Raka Juan" tegas Senja.

Raka menyambar bakso yang baru datang yang dibawa oleh mang Oji. Tukang bakso langganannya jika berada di kantin.

"Eh monyet. Itu bakso gue sat" hardik Andrew.

"Pesen lagi sana gue yang bayar" tukas Raka. Raka menyodorkan uang 20 ribu ke arah Andrew.
Raka memotong bakso tersebut menjadi
lebih kecil.

"Buka mulutnya" suruh Raka.

"Rak gue gak laper" ucap Senja sambil menunjukan wajah memelasnya.
Raka menatapnya dengan tajam seperti berbicara dengan mata. "Makan Senja Adisinta Natanegara"

Senja menghela nafas panjang dan membuka mulutnya. Raka menyodorkan suapan bakso ke arah Senja. Teman-teman Senja dan Raka hanya menatap mereka dengan wajah cengonya.

"Stt kita serasa obat nyamuk" bisik Tasya kepada teman-temannya. Mereka semua mengangguk setuju..

"Cabut yuk" ajak Lawren. Mereka semua pergi secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh Raka.

Raka masih setia menyuapi Senja dengan sesekali menghapus noda bekas makanan yang ada di bibir Senja. Siapa saja pasti akan mengira Raka dan Senja adalah pasangan kekasih. Namun nyatanya mereka hanya bersahabat dengan perlakuan seperti kekasih.

---------------------------------

TBC

SENJA (COMPLETED)Where stories live. Discover now