41. Tetap Sama

7.9K 685 41
                                    

Waktu yang berlalu

-

-

-

-

Sudah tiga tahun berlalu sejak liburan musim panasku bersama Jungkook waktu itu, kami kembali fokus dengan sekolah dan menyiapkan segala hal dengan sangat matang saat kami menginjak kelas tiga.

Tidak ada yang berubah, sejak kejadian itu kami benar-benar sangat dekat, menghabiskan banyak waktu bersama dengan mengisi berbagai macam hal.

Kami mulai sibuk saat mempersiapkan ujian akhir sekolah, mulai berdebat dengan masalah univeraitas.

Ini tahun kedua aku berada di universitas mengambil jurusan desain, dan satu tahun waktu Jungkook menjadi direktur diperusahaan ayahnya.

Jangan tanyakan tentang sekolahnya, selama satu tahun ia hanya mengikuti kursus bahasa untuk mengisi waktu luangnya dirumah, namun setelah itu ayahnya membawa Jungkook untuk duduk dikursi perusahaan.

Jika kalian tanya alasan mengapa Jungkook tak ingin sekolah, maka jawabannya hanya satu, sekolah sangat membosankan.

Awalnya aku menentang keputusannya dan marah hingga hampir satu minggu kami tak bertegur sapa. Tapi saat ia bilang bahwa ia akan mengikuti kursus bahasa maka aku mengiyakan saja, setidaknya ia tidak menganggur.

Segala hal bahkan sedikit demi sedikit telah berubah sejak ia kerja di perusahaan, ia yang selalu pulang larut malam, wajah yang selalu kelelahan, dan kami yang jarang untuk bertemu dan berkomunikasi seperti biasanya.

Aku memakluminya, karena itu pekerjaaan. Ada sedikit rasa bosan setiap kali menunggunya hingga larut malam dan berujung dengan ia yang tak pulang sama sekali.

Meski ia punya jabatan, terkadang siafatnya sama sekali tak berubah, masih kekanak-kanakan, dan manja. Salah satunya saat pagi ketika memasang dasi atau saat barang-barang kantornya tak komplit.

Aku heran meskti sudah dewasa, pria satu ini bahkan tak bisa memasang dasinya sendiri, masih sama ketika waktu sekolah dulu, segala keperluan harus diriku yang turun tangan.

"sudah kubilang sarapan dulu, apa yang kau lakukan didalam kamar? Kenapa lama sekali?"

"bolpoinku, eun. Aku kan tanya padamu dari tadi."

"makan dulu, biar aku carikan." aku mengucapkannya dengan penuh penekanan.

Kadang Jungkook masih keras kepala persis seperti anak kecil. Menggemaskan kadang juga menjengkelkan.

Aku berjalan menuju kamar untuk menghampiri Jungkook.

"bolpoinnya sudah kutaruh di tas samping kanan, sekarang makan dulu." ucapku lembut persis seperti seorang ibu.

"kenapa kau tidak bilang dari tadi."

"kau saja yang tidak dengar."

"morning kiss?" ucap Jungkook dengan manja.

"makan dulu."

"ehmm, morning kiss dulu."

Chup

Winter Without Snow [✔︎]Where stories live. Discover now