34. Bonus

7.4K 812 32
                                    

Semanis itukah?

-

-

-

-

Eunha mencoba untuk mengatur nafasnya setenang mungkin. Ia lalu berbalik dan menatap Jungkook yang menatapnya dengan tatapan sendu.

"maaf..." ucap Jungkook kembali.

Eunha menatap sekitarnya, dan terlihat orang-orang masih menatap kearahnya dan Jungkook.

"dia memintamu kembali?"

"iya." jawab Jungkook sambil mengangguk.

"lalu kenapa kau malah menghampiriku?"

"karena aku memilihmu."

Eunha terdiam sesaat dan perasaannya terasa begitu lega saat mendengar ucapan Jungkook.

Jungkook menarik tangan Eunha dan memabawa wanita itu entah kemana. Meninggalkan orang-orang yang tengah berbisik-bisik tentang Jungkook dan Eunha.

-

-

-

-

Atap, tempat yang sangat nyaman untuk pasangan ini.

Mereka saling memandang langit dengan pikiran masing-masing yang sama-sama berkecamuk.

Eunha meraih tangan Jungkook dan tersenyum lembut kearahnya, menatap seteduh mungkin agar peraasaan mereka sama-sama tenang.

Chup

Satu kecupan berhasil mendarat dibibir Jungkook dan tentu saja pelakunya adalah Eunha sendiri.

"kenapa kau melakukannya?" tanya Jungkook yang berusaha menutupi rasa gugupnya.

"untuk menghapus jejak yeri." ucap Eunha.

"maaf, seharusnya aku mencegahnya melakukan itu. Tapi ngomong-ngomong apakah itu bonus?"

"tidak, itu bukan bonus. Kau mendapatkannya secara cuma-cuma."

"ck, bisa saja. Aku menyelesaikan delapan bab. Jadi, aku akan dapat kedelapan bonusnya, kau sudah berjanji." ucap Jungkook sambil tersenyum jahil.

"kau lembur tadi malam?"

"ehm." jawab Jungkook sambil mengangguk.

Setelah itu mereka hanya saling terdiam menatap satu sama lain, saling tersenyum dan seakan melupakan masalah mereka.

Jungkook mendekat kearah Eunha dan meraih tubuh wanita itu kedalam dekapannya.

"kau menghawatirkan sesuatu?" tanya jungkook yang memang penasaran dengan wajah Eunha yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu hal meskipun wanita itu tersenyum.

"tidak." jawab Eunha singkat.

"katakan ada apa."

Terdengar helaan nafas dari Eunha dan wanita itu semakin menenggelamkan kepalanya kedalam dada bidang Jungkook.

"karena hal tadi, mungkin saja semua orang akan  curiga jung."

Tebakan Jungkook memang tidak salah, wanita ini pasti memikirkan sesuatu hal yang mengusiknya.

"memang sudah saatnya mereka harus tau eun, jangan takutkan apapun. Jika ada yang menyakitimu maka katakan padaku."

"jung? Bukankah kau mencintai yeri?"

Winter Without Snow [✔︎]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz