20. Yes?

10.3K 989 36
                                    

Langkah yang kuambil

-

-

-

-

Setelah malam itu, Jungkook masih terus mengikutiku seakan takut bahwa kejadian mengerikan akan terulang kembali.

Tidak ada kepastian sama sekali dari hubungan kita saat ini. Karena nyatanya setelah aku menangis dalam pelukannya malam itu, aku kembali menyuruhnya pulang.

Dia sempat berdecak sebal waktu itu. Tapi yang kulakukan hanya acuh dan masuk kedalam rumah.

Ini adalah hari minggu, waktuku untuk mengunjungi panti asuhan. Seperti biasanya, aku banyak melakukan hal disini.

Sama seperti minggu sebelumnya, kali ini Jungkook datang dengan beberapa bingkisan untuk anak-anak panti yang telah ia siapkan.

Aku sedikit senang karena ia datang seperti hari biasanya dan membantuku disini.

"Besok kembalilah ke sekolah." Ucapku.

Ia yang tengah sibuk dengan anak-anakpun menoleh padaku dan setelah itu ia melangkahkan kakinya kearahku.

"Kalau begitu kau juga harus kembali."

Aku hanya menghela nafas saat ia mengatakan kalimat itu.

"Sudah sarapan?" Tanyaku padanya.

"Belum." Jawabnya yang masih memperhatikan anak-anak bermain.

"Ada makanan didalam, makanlah dulu setelah itu baru membantu anak-anak untuk belajar." Ucapku sambil berjalan untuk masuk kedalam, dan setelah itu ia mengikutiku, berjalan membuntutiku.

Kami tiba didapur dan ia langsung duduk disalah satu bangku meja makan, tampak menungguku yang sedang melayaninya.

Entahlah, karena terbiasa mungkin, melayani Jungkook saat makan sejak aku dan dirinya menikah dua tahun lalu, jadi hal ini biasa aku lakukan meski sudah dua bulan lamanya aku tak melalukan hal itu.

Sedikit hatiku terbuka untuk menerimanya kembali meski tampak ragu, tapi aku ingin mencobanya.

"Ada lagi yang kau inginkan?" Tanyaku saat telah usai menyiapkan nasi dan lauknya.

"Temani aku." Jawab Jungkook yang mulai meyuapkan nasinya kedalam mulut. Sedikit ragu, tapi keanggukkan kepalaku dan duduk tepat dihadapannya.

Kuamati wajah Jungkook yang tampak begitu lelah, terlihat  lingkaran hitam dibawah matanya yang sangat tampak.

"Jarang tidur?" Tanyaku memastikan.

Jungkook hanya diam masih terfokus pada makanannya.

"Pulang dan istirahatlah, kau tampak begitu lelah." Ucapku kembali.

"Meski aku pulang aku tak bisa tidur nyenyak." Ucapnya pada akhirnya.

"Kenapa?"

"Hanya sulit saja." Jawabnya singkat.

Aku hanya mendengus setelah itu lalu kembali mengamatinya yang tengah makan dengan lahapnya.

-

-

-

-

"Jung!" Panggilku cukup keras karena setelah makan tadi tak kulihat dirinnya, entah apa yang ia lakukan karena sedari tadi aku sibuk mengurusi bagian halaman panti.

Winter Without Snow [✔︎]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon