04. Gwaenchana

13.2K 1.3K 68
                                    

ⓦⓦⓢ


Seperti biasanya, pagi ini Eunha berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Ia berjalan dengan bahagia sambil mendengarkan musik lewat headsetnya.

Waktu masih menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit. Eunha bangun lebih awal hari ini, setelah memasak untuk sarapan Jungkook, ia memilih untuk bergegas berangkat sekolah.

Tidak lupa juga Eunha mengingatkan Jungkook untuk meminum obatnya, dengan menaruh short note di atas meja makan.

Seberapa bencinya Jungkook pada Eunha, wanita itu mencoba bersabar sengan sikap Jungkook yang terkadang berada diluar batas. Bagaimanapun ia adalah seorang istri yang harus memenuhi kewajibannya.

Eunha sadar posisinya tak akan pernah berubah dimata Jungkook, Eunha akan tetap berada disisi pria itu sampai takdirlah yang akan menentukan hubungan mereka kedepannya.

Selama Eunha masih sanggup bertahan, maka ia akan tetap menjaga statusnya itu. Tidak ada salahnya untuk mencoba bertahan.

Dua tahun adalah waktu yang tidak lama, dan Eunha telah merasakan pahitnya kehidupannya selama bersama Jungkook, selama itu pula perasaannya tak pernah berubah meski pria itu selalu menyakiti hatinya.

Langkah Eunha terhenti saat seseorang pria berperawakan tinggi dan tampan menghalangi jalan Eunha.

Eunha mengernyitkan dahinya melihat pria tampan dihadapannya itu, Eunha merasa bahwa murid ini terlihat asing dimatanya.

"Ada urusan apa? ada yang bisa aku bantu?" Tanya Eunha.

Pria itu hanya menatap datar Eunha, terlihat dingin, tapi penuh pesona. Sama seperti Jungkook menurut Eunha.

"Kau murid baru ya disini?" Tanya Eunha kembali masih terlihat sabar.

"Hmm, bisakah kau membantuku? kau bisa mengantarkanku keruang guru sekarang, aku tidak tahu dimana tempatnya." Ucapnya terlihat polos.

Diluar dugaan Eunha, pria yang ia kira dingin itu terlihat berbeda dari apa yang ia prediksikan sejak awal.

Pria ini begitu manis, dan sopan, tampan, tinggi, dan pasti masuk kedalam kriteria pria idaman.

Sadarkan dirimu Eunha kau punya suami saat ini dan jangan sampai kau jatuh kedalam pesona pria itu.

Eunha segera menyadarkan dirinya dengan bergidik dan menghela nafasnya berat.

"Baik, aku akan mengantarkanmu, lewat sebelah sini." Ucap Eunha berjalan dahulu sambil menghilangkan rasa gugupnya.

Pria itu hanya menampilkan smirknya lalu berjalan mengikuti Eunha.

Mereka berjalan bersama menyusuri koridor menuju ruang guru.

"Aku belum tau namamu, kita belum sempat berkenalan tadi." Ucap pria itu mencoba memecah keheningan.

"Jung Eunha, kau?" Tanya Eunha kembali.

"Namaku Jeon Wonwoo" ucapnya sambil tersenyum manis kearah Eunha. Eunha sedikit terkejut karena marga pria itu sama dengan marga nama Jungkook.

"Kau pindahan dari mana, dari SMU mana?" Tanya Eunha penasaran.

"Sebelumnya aku tidak pernah sekolah di Korea, ini pertama kalinya aku bersekolah di negara ini, aku dari kecil tumbuh besar di Paris." ucap Wonwoo menjelaskan.

"Aaa, tapi kau fasih berbahasa korea, kupikir hidup lama di Paris akan membuatmu lupa dengan bahasa ibu sendiri."

"Ibuku tentu saja mengajariku, memang aneh rasanya saat menginjakkan kakiku untuk pertama kalinya disini, tapi aku juga bahagia karena kupikir mencoba sesuatu yang baru tidak buruk kan?"

Winter Without Snow [✔︎]Where stories live. Discover now