Nothing - Tiga Puluh Empat

3.4K 301 21
                                    

CHOI SIWON POV

Aku akhirnya memutuskan untuk duduk di pinggir kolam renang. Aku tidak bisa tidur, kita bertengkar lagi untuk hal kecil. jika itu dulu maka hal itu adalah biasa, tapi ntah mengapa saat ini hal kecil saja menjadi sesuatu yang sensitif. Apalagi tadi aku sudah mengatakan akan berangkat ke Manhattan dan ia mengiyakannya.

Aku kesal,

“Apa yang kamu ajarkan pada anakku?” aku mendengar suaranya, aku berbalik dan melihatnya sedang berjalan ke arah sini dengan telepon di telinganya. Aku kembali menatap kolam pura-pura tidak menyadari kehadirannya. Aku tidak tau ia menelepon siapa.

“Apa yang kamu tertawakan Cho Kyuhyun?” teriaknya dan aku tau akhirnya, ternyata ia sedang marah terhadap Kyuhyun. Tapi kenapa? “Kamu mengajarkan anakku hal yang tidak baik.” Ujarnya “Aku tidak mau tahu, aku akan melaporkanmu ke appa.” ia tidak berbicara lagi dan aku mendengar langkah kakinya. Aku memainkan air di kolam,

“Apa yang oppa lakukan disini?” tanyanya, sepertinya dia sudah melupakan pertengkaran kita

“Aku tidak bisa tidur” ujarku, aku tidak menatapnya sama sekali

“Baguslah, aku akan menceritakan apa yang Kyuhyun ajarkan pada Darren” ujarnya dan aku menatapnya. Aku tertarik mendengar alasan dia begitu marah pada Kyuhyun tadi.

“Ada apa?”

Dia pun menceritakan dan aku tertawa mendengarnya. Si evil itu sungguh merusak otak polos anak kecil.

“Choi siwon” teriaknya

“Baik, aku akan memarahi kyu” ujarku dan aku mengeluarkan iphoneku

“Besok saja. Nanti mengganggu Seohyun” tumben ia memikirkan orang lain. ia memang selalu memikirkan orang lain,  tapi tidak pernah memikirkan perasaanku.

“Baik” aku kembali memainkan air

“Oppa masih belum mau tidur?” tanyanya lagi “Besok aku dan Darren mau belanja, apa oppa mau antarin kita?”

“Ne baiklah”

***

Yoona dan Siwon pun masuk ke kamar.

“Yoong, aku diterima bekerja di Manhattan. Jika aku kesana, apakah kamu dan Darren akan ikut?” tanya Siwon

“Kenapa oppa harus bekerja pada orang lain?”

“Aku tidak mungkin menganggur selamanya kan. Aku butuh uang untuk biaya sekolah Darren dan bayi kita akan segera lahir”

“Oppa kan bisa kembali ke Hyundai. Lagian appa membutuhkan oppa.” ujar Yoona

“Aku tidak ingin semua orang memiliki pikiran kalau aku memanfaatkanmu untuk mendapatkan Hyundai”

“Bukankah memang begitu?”

“Awalnya aku memiliki niat itu, saat aku ngotot ingin mengejarmu. Tapi akhirnya aku sadar, aku mencintaimu. Aku mencintai sikapmu yang kekanak-kanakan, keras kepala dan semua yang ada padamu aku menyukainya. Aku membatalkan perjanjianku dengan aboeji saat aku mengetahui ia selalu mencampuri urusanku, aku takut dia memberikanmu uang dan memintamu meninggalkan aku lagi” ujarnya

“Apa appa memberikan Tifanny uang?”

“Ne, dia memberikannya uang dan memintanya untuk meninggalkan aku. aku selalu merasa bersalah padanya saat aku memutuskan dia. Tapi ternyata dia selangkah lebih cepat dariku, ia sudah mendapatkan uang dari aboeji” ujarnya “Aku sadar aku mulai mencintaimu Sejak pertengkaran kita karena kamu akan berangkat ke pulau pribadi tuan Fernando tanpa memberitahuku, saat itu aku kesal sekali dan aku takut kamu meninggalkan aku.”

Yoona memeluk suaminya.

“Mianhae aku seharusnya mendengarkan penjelasanmu” ujar Yoona

“Aku mengatakan pada aboeji kalau aku akan tetap menikahimu karena aku mencintaimu bukan lagi karena Hyundai” ujar Siwon dan Yoona mengecup bibir suaminya itu.

“Aku percaya” air mata Yoona menetes

“Jangan pergi dariku lagi, aku tidak sanggup hidup tanpamu” ujar Siwon dan Yoona mengangguk

Yoona tiba-tiba melepaskan pelukannya, ia teringat satu hal lagi

“Lalu bagaimana dengan kehamilan Tifanny? Kamu mengatakan kamu menghamilinya, apa kamu tidur dengannya oppa?”

“Aku mabuk malam itu, dia menjebakku dan Chansung sudah menjelaskan semuanya padaku. Melihatmu meninggalkan aku, Chansung datang dan memberitahuku. Aku mengusirnya dari sini dan jika ia berani memperlihatkan batang hidungnya di hadapanku lagi, aku akan membuatnya menderita”

“Aku menyesal saat itu langsung percaya padanya dan mengatakan hal yang menyakitimu” ujar Siwon lagi dan ia meraih Yoona ke pelukannya “Jangan pernah menangis lagi, aku minta maaf karena terlalu sering menyakitimu.” Ia menghapus air mata istrinya “Aku menamparmu saat itu dan aku menyesal sampai saat ini, jangan pernah menangis karenaku lagi”

Yoona memegang wajah Siwon,

“Aku mencintaimu oppa, apapun yang kamu lakukan aku tidak sanggup mengurangi rasa cintaku padamu” ujar Yoona “Aku bahkan sangat marah pada diriku karena terlalu mencintaimu.”

“Aku mencintaimu Yoong, aku tidak pernah sedetikpun berpaling darimu sejak aku memutuskan menikahimu.” Ujar Siwon “Saranghae, saranghae, saranghae yeobo ya”

“Nado oppa”

Siwon pun mencium Yoona

***

Malam tahun baru pun tiba, Siwon sudah bersiap untuk membawa istri dan anaknya makan malam di rumah appa mertuanya. Ia tidak pernah pulang lagi ke mansionnya sejak terakhir kali ia kesana untuk memarahi eommanya.

“Oppa, appa telepon bilang kita akan kesana?” tanya Yoona

“Ne, cepatlah”

“Bukankah kita akan makan malam di rumah appa choi?" Yoona memanggil appanya mau pun mertuanya dengan panggilan yang sama appa. Maka saat menceritakan keduanya di saat bersamaan, ia memilih menyelipkan marga mereka daripada pendengarnya pusing dengan maksud appa yang mana.

“Kita tidak akan kesana”

“Oppa, aku pengen kesana”

“Aku sudah janji dengan aboenim”

“Sudah berapa lama oppa tidak pulang kesana?”

“Sudahlah Yoong” Siwon berjalan ke arah meja untuk mengambil kunci mobil “Kita akan makan malam di rumah aboenim”

“Oppa ya, jika oppa begini terus maka aku yang akan disalahkan semua orang. Mereka akan mengira aku yang tidak menginginkan kamu pulang kesana” ujar Yoona

“Tidak akan ada yang berani berpikiran seperti itu Yoong”

“Tapi akan ada oppa.”

“Baiklah, kita kesana tapi hanya sebentar dan kemudian kita ke rumah papa” Siwon akhirnya mengalah

“Aniy, kita akan makan malam disana dan besok pagi kita baru ke rumah appa”

“Aniy, aku sudah janji dengan aboenim.”

“Kalau begitu kita tidak perlu kemana-mana”

“Im Yoona” ujar Siwon dan Yoona hanya diam.

“Baiklah, kita makan malam disana. Dan kita tetap ke rumah aboenim" ujar Siwon “setuju?” yoona tampak berpikir dan akhirnya ia menganggkukan kepala

TBC

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang