Nothing - Dua Puluh Sembilan

3K 308 33
                                    

Author lagi baik hati ya jadi upnya dua kali sehari. Kemungkinan next part akan lebih lama, untuk menghindari galau bagusan jangan dibaca dulu ya..

Kalau masih bandel, tanggung sendiri ya galaunya.. 😂😂😂

Jangan terlalu banyak salahin Siwon oppanya ya, salahin aja authornya.. 😈😈😈

Siwon semakin frustasi dan ia mulai menghabiskan waktu dengan minum. Walaupun ia tidak melakukannya di bar tapi ia mengonsumsi alkohol lebih banyak dari hari ke hari. Pertengkaran hebatnya dengan Yoona di saat kunjungannya yang kedua di hari ulang tahun istrinya itu. Bahkan saat itu ia belum sempat bertemu dengan Darren.

Ia tiba di penthousenya, ia tidak menemukan siapa pun di dalam penthouse saat tiba. Ia pun duduk menunggu, saat Yoona masuk, ia tidak sendirian tapi bersama Sehun. Ia tidak akan marah jika hanya karena itu, tapi sesuatu yang menjadi perhatiannya adalah perut Yoona. Perut wanita itu membuncit dan Siwon tahu dengan jelas itu bukan karena istrinya bertambah gemuk tapi wanita itu tengah mengandung.

Yoona mengetahui arah pandang mata suaminya, ia pun menutupinya dengan mantel yang dipakainya dan Sehun menatap mereka dengan tatapan tidak mengerti.

"Aku datang ingin menemui Darren" ujar Siwon, Sehun mengangguk tapi tidak dengan Yoona, ia masih diam.

"Padahal aku akan mengajak mereka pulang minggu depan" ujar Sehun

"Tentu saja kamu harus mengajaknya pulang untuk memberitahu keadaannya pada aboeji" ujar Siwon, "Aku akan mengambil hak asuh Darren"

Yoona menatapnya dengan tajam, ia begitu kesal mengapa saat ini suaminya mengatakan tentang perceraian dan hak asuh Darren. Seharusnya ia yang meminta cerai dan hak asuh putranya.

"Apa yang hyung katakan? Istrimu tengah mengandung dan kamu ingin menceraikannya?" Sehun yang begitu marah

"Jangan mengatakan seolah itu milikku, aku melepaskannya untukmu" ujar Siwon, ia berjalan pergi meninggalkan Yoona dan Sehun tanpa ingin mendengarkan penjelasan apa pun. Setelah Siwon pergi, Yoona menangis.

"Aku akan menyeretnya ke hadapanmu" ujar Sehun, ia akan mengejar Siwon dan yoona menahannya.

"Dia hanya mengungkapkan isi hatinya. Aku memang begitu hina di matanya,"

"Yoong,"

"Biarkanlah seperti ini Sehun a, biarkan dia berpikir sesuka hatinya. Aku tidak peduli lagi bagaimana dia memandangku"

***

Siwon membawa Darren kembali ke penthouse. Tadi ia meninggalkan penthouse untuk menjemput Darren. Putranya sangat gembira saat melihat daddynya itu. Setibanya di penthouse, ia melihat Yoona sedang membuatkan makan siang untuk Darren. Wanita itu tidak berbicara apa pun padanya.

"Mommy, daddy mengatakan nanti malam kita akan makan malam di luar. Seharusnya mommy tidak perlu memasak begitu banyak" ujar Darren

"Mommy tidak ikut, kalian saja yang pergi" ujar Yoona dan Darren tampak kecewa.

"Tidak bisakah kamu menyingkirkan egomu dulu," ujar Siwon

***

Mereka menghabiskan makan malam di café yang berada di dekat penthouse mereka. selesai makan, Darren tertidur. Siwon menghentikan mobilnya di pinggir sungai Hudson, banyak hal yang ingin ia bicarakan dengan Yoona.

"Mengapa harus Sehun?" itu kalimat pertama yang keluar dari mulut Siwon, setelah sepanjang hari ini mereka tidak saling bicara.

Yoona menatap ke arah sungai yang tampak begitu indah malam ini, ia tidak ingin menjawab apa pun perkataan Siwon. pria itu berasumsi sendiri, biarkan dia melanjutkan dramanya sendiri.

NothingOn viuen les histories. Descobreix ara