Nothing - Tiga Puluh Dua

3.7K 322 26
                                    

"Aku bersedia menukar apa pun hanya agar kamu kembali padaku" ujar Siwon, air matanya menetes membasahi baju Yoona.

Yoona membelai pelan punggung suaminya yang bergetar karena tangisannya.

"Daddy," panggil Darren, ia baru masuk dan melihat daddynya berada dalam pelukan mommynya

Menyadari kehadiran putranya, Yoona melepaskan pelukannya dan Siwon pun menghapus air matanya.

"Mengapa disini sangat bau?" tanya Darren, ia mencium bau alkohol yang menyengat. Ia pun menarik tangan Siwon untuk mengajaknya ke kamarnya yang menurutnya begitu hebat.

"Pergilah, aku akan meminta ahjumma membersihkan kamar" ujar Yoona. ia tahu putranya begitu menyayangi Siwon, ia memberikan mereka waktu bersama.

***

Yoona melangkahkan kakinya ke kamar Darren untuk melihat mereka berdua. Setelah makan malam tadi, keduanya tidak keluar dari kamar Disana ia melihat kedua prianya sedang tidur. Suaminya memeluk putranya dan putranya itu memegang wajah suaminya. Siwon tampak berubah. Wajahnya penuh dengan bulu-bulu, biasanya pria itu sangat menjaga penampilan, ia tidak pernah suka jika tidak bersih. Tapi saat ini ia sangat tidak terurus.

"Oppa" panggil Yoona dan Siwon membuka matanya, matanya tampak begitu merah karena kantuk "Kembalilah ke kamar" Yoona tidak ingin suaminya tidur di ranjang kecil putranya dan keesokan harinya tubuhnya sakit.

Siwon memeluk Yoona "Aku merindukanmu yeobo, jangan tinggalin aku lagi"

Yoona melepaskan pelukan Siwon dan Siwon tampak kecewa. Tapi detik kemudian, Yoona mencium pipi Siwon.

"Aku belum mandi" ujar Yoona

"Kamu tetap harum" Siwon kembali memeluk Yoona

***

Yoona keluar dari kamar mandi, ia mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk kecil yang masih berada di tangannya. Ia berdiri di dekat pintu kamar mandi tanpa berniat pindah ke meja riasnya. Ia takut tempat itu pernah dipakai wanita lain.

"Duduklah Yoong, tidak ada yang menyentuh barangmu" ujar Siwon dan Yoona menatapnya, "Hanya ahjumma yang sering masuk kesini untuk membersihkan kamar ini, katanya jika nanti kamu pulang maka kamu bisa istirahat"

"Benar tidak ada wanita lain?"

"Dia pernah masuk kesini satu kali dan aku mengusirnya, aku berbuat salah padamu karena berbohong padamu tapi aku tidak mempunyai perasaan apapun lagi padanya" ujar Siwon "Aku tidak ingin siapapun menggantikan aromamu di kamar ini, selama kamu meninggalkan aku, hanya berada di ruangan ini aja yang bisa membuatku tenang."

Yoona meneteskan air mata

"Jangan menangis, aku sakit melihatmu menangis" ujar Siwon sambil menghapus air mata Yoona dan Yoona memegang wajahnya

"Oppa tidak bercukur?"

"Tidak ada istriku yang menciumku selama ini, jadi aku tidak perlu bercukur"

"Aku tidak suka oppa berantakan seperti ini" Yoona menarik suaminya ke kamar mandi. Ia mengambil cream cukur dan mengoleskannya di sekitar dagu dan juga leher Siwon. Kemudian ia mulai membersihkan wajah suaminya.

Yoona membersihkannya dan Siwon meraih pinggang istrinya untuk mendekat padanya.

"Mianhae, aku membuatmu terluka" ujar Siwon "Mianhae, mianhae, mianhae,," omongan Siwon terhenti, saat ia menyadari perut buncit istrinya. Ia menatapnya lama tanpa mengatakan apapun. Yoona tahu arah pandang suaminya pun membuka suara.

"Ada yang ingin oppa katakan?" tanya Yoona

Siwon masih saja diam,

"Jika tentang kandunganku, aku katakan aku tidak akan melakukan pengecekan DNA atau sejenisnya agar kamu mengakuinya sebagai milikmu. Aku tidak akan melakukan hal yang menyakiti babyku. Kamu meragukanku, aku tidak masalah" ujar Yoona, ia tidak melihat Siwon bereaksi apa pun.

"Banyak hal yang aku lewati tanpamu bersama darren dan kandunganku, aku tidak masalah jika harus melewatinya lagi tanpamu. Asalkan aku tidak kehilangan salah satu di antara mereka?" ujar Yoona "Aku tidak mungkin lebih memilih membuatmu percaya dan mengorbankan babyku, aku lebih baik tidak bersamamu tapi kandunganku baik-baik saja"

Siwon menatapnya dan meneteskan air mata

"Apa kepulanganmu karena perceraian yang kamu minta?" tanya Siwon

Yoona menggeleng dan ia menangis

"Lalu karena apa?"

"Jika aku mengatakannya apa kamu akan percaya padaku?" tanya Yoona

"Apapun yang kamu katakan aku akan percaya, termasuk saat kamu membohongiku dengan mengatakan kamu tidak pernah menginginkan pernikahan ini dan aku percaya" ujar Siwon, pria itu bahkan tidak malu lagi menampakkan kerapuhannya di depan Yoona "Aku akan percaya padamu,,"

"Jika aku mengatakan baby ini milikmu, apa kamu percaya?"

Siwon mengangguk

"Aku percaya padamu, aku tidak pernah meragukan apa yang kamu katakan. Aku yakin kamu tidak akan pernah menipuku" ujar Siwon, air matanya masih menetes, ia menunggu kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Yoona. ia memang pria brengsek tapi ia tidak pernah meragukan Yoona.

"Mianhae,," hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Yoona setelah sekian lama bungkam






TBC

NothingWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu