Nothing - Dua Puluh Lima

2.8K 294 22
                                    

Siwon tiba di airport juga, ia akan mengantar anak dan istrinya.

"Kenapa tidak menungguku?" tanya Siwon pada Yoona dan Yoona hanya diam "Setidaknya biarkan aku mengantar kalian kesana"

"Aku bisa sendiri" ujar Yoona dengan ketus, ia menarik kopernya dengan sebelah tangan dan tangan lainnya dia mengenggam erat tangan putranya.

"Yoong, bisakah kita lupakan semuanya dan mulai dari awal?" tanya Siwon "Aku bersedia menjadi bajingan, asalkan kamu memaafkan aku. kita kabur ke tempat lain dan mulai dari awal"

"Daddy akan ikut dengan kita?" tanya Darren, ia meminta daddynya untuk menggendongnya "Aku kan sudah bilang mommy, daddy adalah baby raksasa yang takut tidur sendirian"

"Darren, daddy ada kerjaan disini. Dia tidak ikut dengan kita" ujar Yoona

Darren tampak kecewa. Ia turun dari pelukan daddynya dan duduk sambil melipat tangan ke dadanya.

"Darren, daddy akan mengantar kamu dan mommy kesana. Daddy akan meninggalkan kerjaan apapun untuk kalian berdua" Siwon mendekati putranya

"Jinjaa?" Darren menatap daddynya

"Tentu,,"

"Gomawo daddy"

***

New York City,,

Siwon sudah meminta Chanyeol untuk mencarikannya sebuah penthouse yang layak untuk Yoona dan Darren. Di penthouse ada 3 kamar, ia akan mengirim salah seorang pelayan untuk membantu istrinya membersihkan penthouse, 1 kamar untuk Darren dan 1 lagi untuk Yoona dan dia jika dia datang berkunjung. Siwon uda merencanakan akan mengunjungi mereka setiap bulan, jika ia tidak berhasil membawa istrinya pulang.

***

IM YOONA POV

Aku tidak tau mengapa dia berada di sini sampai saat ini. ini sudah hampir 1 minggu, dia meninggalkan pekerjaannya dan tinggal disini bersama kita. aku mendiaminya, tak ada yang kita bicarakan. Walaupun kita tidur 1 kamar untuk menghindari pertanyaan Darren, aku tidak pernah ingin bicara dengannya. setiap melihatnya, aku teringat dengan luka yang ia berikan.

"Yoong," ia memanggilku, aku belum tidur. Aku tidur membelakanginya dan setiap malam air mata ini akan keluar, setelah semua luka yang ia torehkan untukku, aku masih begitu mencintainya. "Bisakah kita bicara? Aku mohon dengarkan aku" ia memegang pundakku, aku menepis tangannya

"Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu" ujarku

"Aku tidak mengkhianatimu seperti yang kamu pikirkan. Aku tidak bermain di belakangmu," sampai akhir dia tidak akan pernah berkata jujur padaku, aku terus bertanya dalam hati apa aku begitu bodoh, sehingga ia begitu senang untuk membohongiku.

"Tapi kamu membuatnya hamil,"

"Aku bertemu dengannya sebulan yang lalu, suaminya memintaku untuk mendesain butik untuknya. Chansung menolak menjadi arsiteknya, aku,," Ujarnya

"Dari seorang arsitek, kamu menjadi partnernya di ranjang. Kamu menghabiskan malam dengannya dan membiarkan aku menunggumu semalaman. Dan keesokannya kamu akan membodohiku dengan mengatakan banyak pekerjaan" ujarku, ia membalikan badanku menghadapnya. Aku bangkit untuk duduk, begitu juga dia.

"Aku tidak tahu itu, aku mabuk malam itu dan aku berada di ranjangnya pagi harinya" ia menunduk. Aku ingin percaya, tapi aku tidak bisa. Sudah cukup luka yang ia berikan.

"Jangan membohongiku lagi Siwon-ssi, sangat lucu rasanya saat aku sudah tau kenyataan tapi kamu malah mengatakan kebohongan" ujarku

"Aku tidak bohong,"

"Aku melihatnya naik ke mobilmu, dan saat aku menanyakan padamu, kamu berada dimana. Kamu mengatakan sedang rapat dan tidak bisa diganggu. Kenapa kamu harus membohongiku?"

"Aku sedang rapat saat itu, aku tidak membohongimu"

"Dia berada di mobilmu"

"Aku meminta Kyuhyun mengantarnya pulang setelah ia bertengkar hebat dengan Chansung. Dan kyuhyun memakai mobilku untuk mengantarnya. Mobil Kyuhyun sedang berada di bengkel hari itu"

"Aku tidak peduli," ujarku

"Yoong a,,"

"Kamu memanfaatkanku, membuat perjanjian bodoh. Kamu menikahiku demi Hyundai. Apakah kamu pernah mencintaiku?" tanyaku dan ia tidak menjawab, aku tersenyum "Tentu saja tidak, kamu tidak pernah memiliki perasaan terhadapku. Bahkan eomma selalu mengantarkan makanan untuk wanita yang kamu cintai itu"

"Apakah kamu tidak bisa melihat ketulusanku selama ini Yoong? Aku bahkan memendam keinginanku untuk memiliki anak yang lebih banyak lagi karena kamu Yoong. Aku tidak ingin kamu merasakan sakit, aku ketakutan saat melihat kamu melahirkan Darren. Aku tidak ingin menyakiti kamu lagi" ujarnya

"Tapi kamu membuat wanita lain hamil, kamu lebih memilih memiliki anak dari wanitamu daripada aku. kamu hanya mencintainya. jika tidak ada kesepakatan bodoh itu, kamu tidak mungkin menikahiku. Sekarang kamu sudah bebas. Appa sudah memberikan Hyundai untukmu. mari kita berpisah" ujarku dan ia menatapku, aku melihat air matanya "Mari kita bercerai dan kamu bisa menikahi wanita itu"

Ia turun dari ranjang dan keluar dari kamar.

***

AUTHOR POV

Siwon pun akhirnya tidur di kamar Darren setelah pertengkaran tadi. Ia memutuskan untuk kembali ke Seoul besok dengan penerbangan paling pagi. Ia harus memberikan Yoona waktu dulu, ia tidak ingin mereka bertengkar lebih hebat lagi jika ia tetap berada disini.

"Daddy"

"Darren belum tidur?"

"Darren mendengar mommy berteriak tadi, padahal darren ingin tidur dengan daddy dan mommy" ujar Darren "Darren jadi takut"

"Mommy marahi daddy karena daddy nakal. Darren jangan nakal ya, jangan buat mommy marah dan sedih."

"Daddy, aku gak pernah lihat mommy marah seperti ini" ujar Darren "Daddy harus minta maaf ma mommy ya"

"Ne, tapi malam ini biarkan daddy tidur dengan Darren ya" ujar Siwon

"Oh ne"

***

Esok paginya, Siwon pergi tanpa mengatakan apapun pada Yoona. ia ingin istrinya itu tenang dulu. Sesampainya ia ke korea, orang pertama yang ingin ia temui adalah eommanya. Ia ingin tau alasan eommanya membawa makanan untuk tifanny.

"Eomma dimana?" tanya Siwon saat pintu dibuka oleh Yuri, noonanya sedang berada di Seoul untuk beberapa waktu karena Nickhun sedang memiliki beberapa pekerjaan disini.

"Ada apa denganmu? Kamu tidak mengatakan apapun dan langsung bertindak tidak sopan seperti ini" omel Yuri

"Dimana eomma, noona?" tanya Siwon

"Ada apa Siwon a?" tanya Nyonya Choi yang baru keluar dari dapur karena mendengar suara putranya

"Apa yang eomma lakukan? Eomma mengantar makanan untuk Tifanny, buat apa?" nada suara bicara Siwon semakin tinggi

"Eomma hanya kasian padanya,"

"Dia memiliki suami dan uang, dia tidak perlu makanan dari kita. karena semua ini Yoona salah paham"

"Kamu menyalahkan eomma?" tanya Nyonya Choi

"Ne,," ujar Siwon dan nyonya Choi menangis, melihat Nyonya Choi menangis Siwon ditampar oleh Yuri.

"Semua ini bukan karena eomma, tapi karena kamu yang terlalu tamak. Kamu menginginkan Yoona karena kamu melakukan perjanjian dengan appa. apakah aku salah?" ujar Yuri

"Noona, aku mencintai Yoona. tentu saja aku mencintai istriku. Kita sudah bersama 8 tahun, apakah ada alasan aku untuk tidak mencintainya?"

"Bukankah demi Hyundai, kamu menikahinya?" ujar yuri, "Jika saja aku tahu lebih awal, aku akan mencegah pernikahan kalian. Aku tidak akan membiarkan wanita sebaik Yoona menikah dengan pria bajingan sepertimu"

"Aku akan keluar dari Hyundai untuk membuktikan aku menikahinya bukan demi Hyundai" ujar Siwon "Dan aku harap setelah ini, kalian tidak mengurusi masalahku lagi."





TBC

NothingWhere stories live. Discover now