Nothing - Delapan Belas

2.4K 250 14
                                    

Siwon memutuskan untuk menemui Sehun saja, mungkin saja adiknya itu tahu keberadaan Yoona mengingat mereka berdua itu sahabat akrab.

"Aku tidak mendapat kabar darinya sejak kemarin. Terakhir ia hanya mengatakan padaku ingin menikmati liburannya tanpa diganggu" ujar Sehun "Apa sudah menghubungi Chanyeol?"

"Ponselnya juga tidak aktif" ujarnya

"Jika begitu biarkan mereka berlibur, besok saja hyung baru cari mereka" ujar Sehun

Siwon melangkah keluar karena tidak ada gunanya bertanya pada Sehun. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di ruangannya tanpa berniat mengerjakan apa pun.

***

Chanyeol mengaktifkan ponselnya saat tiba, ia memukul kepalanya saat melihat berapa banyak pesan dari Siwon.

"Sepertinya aku akan terbunuh" ujar chanyeol dan Yoona menatapnya

"Yak, siapa yang memintamu mengaktifkan ponselmu"

"Jika aku akan dibunuh hyung, noona harus membelaku" ujarnya

"Kenapa harus?" Yoona memasang wajah tak bersalah.

"Yak noona"

"Angkatin koperku" ujar Yoona

"Tidak mau jika noona tidak menolongku"

"Jika kamu terbunuh, aku pastikan kamu sahabat baikmu juga akan menjadi korbannya" Yoona menunjuk seseorang disana yang sedang menunggu mereka, Chanyeol tertawa melihat sahabatnya juga dimanfaatkan Yoona.

"Kamu benar-benar licik noona" ujar Chanyeol

"Kalian masih bisa tertawa, karena kamu yoong, hyung sudah membuat hyundai kehilangan omset. Mungkin dia akan segera dipecat aboeji" ujar Sehun

"Aku memintamu datang bukan untuk mengomel, antar aku pulang" ujar Yoona dengan sifat bossynya.

"Yak, kamu pikir aku ini supirmu. Kenapa tidak minta kekasihmu datang saja" ujar Sehun

"Aku lelah, jangan banyak bicara lagi Choi Sehun" ujar Yoona

"Tidak tahu terima kasih, padahal aku mengorbankan nyawaku untukmu" ujar Sehun kesal dan Yoona memukulnya

"Masih tidak ingin menemuinya?" tanya Sehun lagi dan Yoona menggeleng.

***

Esok paginya, siwon masih uring-uringan di ruangannya.

"Hyung, ada tamu. Katanya dia sudah membuat janji dengan hyung. Hyung juga bersedia memberinya pekerjaan" ujar Kyuhyun

"Ne?"

"Namanya,,"

"Suruh dia masuk, aku akan menghajarnya" ujar Siwon dan Kyuhyun hanya mengangguk

Park Chanyeol pun masuk ke ruangan Siwon, ia memamerkan senyum manisnya.

"Hyung,," sapanya dan Siwon menghampirinya

"Dimana Yoona?"

"Di ruangannya"

"Nde?"

"Noona sedang bekerja di ruangannya"

"Jinjja?" tanya Siwon dan Chanyeol mengangguk "Kamu mulai bekerja hari ini"

"Oh ne, gomawo hyung" tanpa mempedulikan Chanyeol, Siwon berlari menuju divisi design.

***

Ia berpas-pasan dengan Yoona di depan lift, tanpa mempedulikan siapapun Siwon meraih Yoona dalam pelukannya.

"Kamu membuatku hampir mati, aku mengira kamu benar-benar meninggalkanku. Kenapa pulang tidak memberitahuku?"

"Sengaja" ujar Yoona dengan santainya

"Jangan seperti ini lagi, aku khawatir sekali. Setidaknya jika ingin pergi, beritahu aku"

"Ne"

"Saranghae yeobo" bisik Siwon dan Yoona memukulnya

"Aku belum menjadi istrimu"

"Akan jadi dalam beberapa hari lagi"

"Tidak mau" Yoona sengaja menjaili Siwon dan berjalan meninggalkannya.

***

AUTHOR POV

Siwon dan Yoona berangkat ke Bridal untuk fitting gaun pernikahan mereka. Saat Yoona sudah keluar dengan gaunnya, Siwon terpesona dengannya. bagaimana tidak, wanita itu sangat cantik dalam balutan gaun itu. dan Siwon sendiri sudah siap dengan tuxedonya.

"Kyeopta" Siwon memeluk Yoona dari belakang dan membisikannya, "Agashi, bisa tolong ambilkan foto kita?" Siwon menyerahkan ponselnya pada marketing yang mengurus mereka.

Setelah difoto, photo itu dijadikannya wallpaper di ponselnya.

"Aku tidak sabar lagi menunggu hari itu tiba. aku akan menjadikanmu milikku seutuhnya" bisik Siwon dan ia mencium Yoona

"oppa" ia memukul Siwon dan Siwon tersenyum.

***

Pernikahan mereka bukan pernikahan biasa. Pesta yang disiapkan Tuan Choi dan Tuan Im sangat meriah. Tuan Im mengantar putrinya menemui calon suaminya yang sedang menunggunya di depan altar.

"Aku sangat gugup Appa" ujar Yoona

"Siwon juga tidak kalah gugup di depan sana" ujar Tuan Im dan ia mengenggam lebih erat tangan Yoona.

Sesampainya di depan, Tuan Im menyerahkan tangan putrinya ke menantunya itu.

"Jaga putri Aboeji dengan baik ya, jangan sakiti dia" ujar Tuan Im dan Yoona meneteskan air mata

"Ne aboenim" ujar Siwon dan ia mengenggam tangan Yoona

Mereka menghadap ke arah pendeta yang berdiri di hadapan mereka yang menjadi saksi wedding vow mereka. siwon mengenggam erat jari Yoona. senyum di wajahnya tidak hilang.

"In the name of God, from this moment I, Choi Siwon, take you, Im Yoona, to be my wife and my best friend for life, to have and to hold from this day forward. I pledge to honor, encourage and support you through our walk together, I promise to work at our love and always make you a priority in my life for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, until we are parted by death. With every beat of my heart, I will love you"

"I Im Yoona take You Choi Siwon to be my best friend, my faithful partner and my one true love. I promise to honor, encourage you and inspire you and to love you truly through good times and bad, I will forever be there to laugh with you. To lift you up when you are down and to love you unconditionally through all of our adventures in life together until we are parted by death" ujar Yoona

Yoona tersenyum pada Siwon, setelahnya mereka berdua saling bertukar cincin.

"with this ring, I give you my heart, I promise from this day forward, you shall not walk alone, may my heart be your shelter and my arms be your home" bisik Siwon saat ia melingkarkan cincin di jari manis Yoona

"I will love you always" balas Yoona dan ia melingkarkan cincin di jari suaminya.

Setelah pemasangan cincin selesai dan keduanya telah disahkan sebagai sepasang suami istri, Siwon membuka kerudung Yoona. Tepuk tangan yang meriah menghiasi moment Siwon mencium Yoona. yoona tersenyum bahagia padanya.











TBC

NothingΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα