Nothing - Tiga

2.2K 217 15
                                    

Sesampainya di Osaka, supir dari pemilik rumah sakit yang sedang dibangun oleh Siwon itu mengantar mereka untuk Check in ke hotel. Ternyata kamar yang dipesan oleh mereka hanya satu, karena mereka mengira yang datang hanya Chansung. Kebetulan sedang musim liburan sehingga kamar hotel sudah full..

"Jadi gimana Kwanjangnim?" tanya Yoona

"Kalau kamu keberatan, ya kita cari hotel lain aja" ujar Siwon

"Tapi tempat ini paling dekat dengan lokasi proyek" ujar Yoona "Baiklah, nanti Kwanjangnim tidur di tempat tidur dan aku di sofa aja"

Setelah menaruh tas di kamar, mereka pun menuju ke lokasi proyek dengan mobil yang sudah disediakan. Semuanya selesai saat menjelang malam. Keduanya pun memutuskan kembali ke hotel untuk beristirahat.

"Kwanjangnim, aku sudah selesai menggunakan kamar mandi. Kamu bisa memakainya sekarang" ujar Yoona, Siwon berjalan mendekatinya

"Panggil aku oppa" ujar Siwon

"Tapi,,"

"Jika kamu memanggilku Kwanjangnim lagi, aku akan menciummu" ujar Siwon dan ia masuk ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, Siwon keluar dengan hanya memakai baju handuk.

"Siapa?" tanya Siwon saat melihat Yoona baru menutup pintu

"Oh itu tadi makanan pesananmu Kwanjangnim" ujar Yoona dan Siwon mendekati Yoona yang masih berada di dekat pintu. Siwon memojokannya ke dinding. Mencium Yoona.

"Kwanjangnim" ujar Yoona dan Siwon menciumnya lagi

"Apa yang kamu lakukan Kwanjangnim?" protes Yoona

Siwon menciumnya lagi, kali ini lebih lama dan Siwon menggigit bibir Yoona agar mulut Yoona terbuka. Yoona mendorongnya saat merasakan kehabisan nafas.

"Panggil aku oppa, jika kamu memanggilku Kwanjangnim lagi, aku akan menghabisi bibirmu" Siwon mengecup lagi bibir manis itu.

Yoona menghindari Siwon, ia membuka pintu balkon dan ia duduk disana. Ia cukup gugup dan jantungnya berdetak terlalu cepat. Saat Siwon menghampirinya, ia pura-pura berbicara di telepon.

"Baiklah, aku akan memberikanmu hadiah nanti. Apa yang ingin kamu katakan Sehun?" mendengar nama Sehun disebutkan, Siwon merebut iphone Yoona dan melemparnya ke bawah.

"Choi Siwon apa yang kamu lakukan?" bentak Yoona dan ia mendorong tubuh Siwon yang menutupi jalannya, ia membuka pintu kamar untuk keluar.

"Yoona" Siwon mengejarnya dan menariknya kembali ke kamar

"Lepasin, apa yang kamu inginkan?"

"Aku tidak suka kamu dekat dengan Sehun" ujar Siwon

"Wae? Kenapa kamu melarangku"

"Im Yoona, aku tidak menyukai seseorang yang suka membantahku"

Yoona memukulnya

"Aku akan cari tempat lain untuk tidur" ujar Yoona dan ia mengambil tasnya

"Jika kamu selangkah berani keluar dari kamar ini jangan salahkan aku berbuat kasar padamu" gertak Siwon

Yoona tidak takut padanya, ia membuka pintu dan sekali lagi Siwon menariknya. Siwon menjatuhkannya ke tempat tidur kali ini. dan tubuh atletisnya menidih Yoona. menciumnya dengan kasar. Yoona menangis.

"Mianhae" Siwon akhirnya berbaring di samping Yoona dan Yoona masih aja menangis. Ia menarik Yoona ke pelukannya "Jangan menangis lagi"

***

Yoona pun akhirnya tertidur dalam pelukan Siwon. Siwon tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan Yoona. gadis ini sangat berbeda dengan kekasihnya dulu. Ntah mengapa walaupun sudah berlalu sekitar 3 tahun, ia masih memiliki perasaan terhadap gadis itu.

Mereka berdua berpisah karena Tuan Choi tidak mengijinkan Siwon memilih pendamping hidupnya sendiri. sama seperti noonanya yang menikah dengan Nickhun pemilik perusahaan penerbangan NYC airlines. Semua kehidupan mereka sudah diatur oleh aboejinya.

***

CHOI SIWON POV

Aku terbangun dari tidur dengan kondisi Yoona masih berada dalam pelukanku. Jika semalam ia tidak menangis dan menghentikanku, aku rasa tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan Hyundai lagi, nyatanya aku mempedulikan tangisannya. Aku tak sanggup melihat air matanya. Ntah mengapa aku begitu lemah terhadapnya.

Aku berusaha membangun benteng pertahanan yang tangguh, sejak 3 tahun yang lalu aku tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan yang namanya wanita. Sejak aku meninggalkan kekasihku demi memiliki posisi GM di Hyundai dan sekarang ini aku harus membuat wanita yang berada di pelukanku menjadi istriku demi kekuasaan tertinggi Hyundai jatuh ditanganku bukan di tangan anak haram aboeji. aku akan mendapatkan wanita ini walaupun aku tidak mencintainya, apapun akan aku lakukan untuk Hyundai.

"Umm, Kwanjangnim mianhae" ujarnya, ternyata dia sudah bangun dan berusaha bangkit dari tidurnya

Aku menciumnya, ia memanggilku Kwanjangnim lagi. Ntah mengapa sejak ciuman pertama kami, aku terus ingin menciumnya. Bibirnya bagaikan candu untukku.

"Jangan memanggilku Kwanjangnim lagi. Atau kamu sengaja supaya aku menciummu?" tanyaku dan ia menggeleng

"Mianhae" ujarnya,

"Ayo kita bersiap-siap, setelah itu aku akan membawamu jalan-jalan" aku tau ia gugup setiap berhadapan denganku, maka aku mencoba mencairkan suasana

"Oh baiklah"




TBC

NothingWhere stories live. Discover now