Nothing - Sebelas

2.3K 234 11
                                    

Undangan pernikahan sudah disebarkan oleh kedua pihak. Pernikahan mereka hanya tinggal menghitung hari. Yoona masih saja bekerja karena proyek yang ia tangani mengejar waktu.

Iphone Yoona berbunyi dan itu telepon dari Siwon. Seminggu terakhir ini Siwon tidak pernah menemuinya, pekerjaannya menumpuk karena ia ingin mengambil cuti untuk sebulan setelah pernikahannya dengan Yoona. Jika bertemu di kantor, mereka hanya sekedar say hello dan setelah itu tidak ada lagi percakapan apapun.

"yeoboseo?"

"Yoong, nanti jangan lupa ya. Kita fitting baju"

"oh ne"

***

Siwon bersiap untuk menjemput Yoona dari lokasi proyek, ia berdiri dari kursi kebesarannya dan tiba-tiba Chansung masuk.

"Hyung,"

"Ada apa Chansung ya?"

"Hyung mau keluar?"

"Ne, kamu ada masalah apa?"

"Hyung, aku tau ini tidak pantas. Tapi bisakah hyung menolongku untuk menghentikan noona. Dia satu-satunya keluargaku, tapi dia tidak mau mendengarkan aku. mungkin jika itu hyung, maka noona akan mendengarkannya"

"Tifanny kenapa?" nada bicara Siwon membuat Chansung sadar akan suatu hal

"Aku tidak tau apa yang terjadi dengan rumah tangganya. Hanya saja aku merasa dia tidak bahagia. Aku mohon hentikanlah dia. Hyung mintalah dia untuk tetap tinggal di Seoul, jika ia pindah jauh, aku akan sulit untuk mengetahui kondisinya"

"Baiklah, aku akan membujuknya"

"Dia akan berangkat sore ini hyung"

***

Siwon melupakan janjinya dengan Yoona, ia menemui Tifanny. Yoona sudah tiba duluan di bridal itu dan ia duduk sambil menunggu Siwon. Satu jam, dua jam, tiga jam berlalu. Ia masih dengan setia menunggunya. Setiap kali marketingnya mengajaknya untuk ia fitting terlebih dahulu, ia menolak. Ia menelepon Siwon berulang kali hingga iphonenya kehabisan baterai dan tetap saja tidak ada jawaban.

Ia menatap iba dirinya sendiri, disini sepertinya ia yang memaksa pengantin prianya untuk menikah. Sehingga pengantin prianya sesuka hati tidak datang ke fitting ini. ia kecewa,

"Nona, bagaimana jika fittingnya besok saja? Soalnya toko sudah mau tutup"

"oh ne" Yoona masih menunggu Siwon di depan bridal itu. ia ingin menuntut jawaban dari Siwon.

"Yoong" panggil Kyuhyun "Ayo kita pulang"

"Aniy"

"Hyung tiba-tiba ada rapat penting"

"Kenapa dia tidak memberitahuku? Membiarkan aku tunggu berjam-jam disini"

"Hyung bahkan meninggalkan teleponnya"

"Aku tau dia tidak menginginkan pernikahan ini. sehingga ia membiarkan aku menunggunya seperti orang bodoh disini. Aku yang bodoh," Yoona berjalan meninggalkan Kyuhyun

"Yoong a"

"Sudahlah oppa, aku ingin pulang"

"Bagaimana kalau menikah denganku saja? Aku menginginkan pernikahan ini" goda Kyuhyun

"Oppa, tolong antar aku pulang"

***

IM YOONA POV

Kecewa, itulah yang aku rasakan saat ini. di saat aku sudah menyerah, dia memintaku untuk tetap bersamanya dan saat ini setelah aku menggantungkan semua harapan dan masa depanku padanya, dia membuatku kecewa. Berjam-jam aku menunggunya di Bridal, ia tak kunjung hadir. Disini aku tampak seperti wanita yang memaksakan prianya untuk menikahinya.

Aku pulang ke rumah dan tidak ada satu pun pesan darinya. Tidak mungkin ia rapat hingga jam begini. Aku semakin kesal memikirkannya, tapi aku juga khawatir jika terjadi sesuatu padanya.

Aku keluar dari kamar, mengambil kunci salah satu mobil milik Seulong oppa. aku harus menemuinya. Pernikahan kita tinggal beberapa hari lagi, aku harus memperjuangkannya karena aku mencintainya. bukan meninggalkannya agar ia mengakui mencintaiku.

Sesampainya di kantor, aku tidak lagi menemukan mobil siapapun. Berarti ia sudah meninggalkan kantor. Aku memutuskan ke apartement, ia baru membeli apartement itu. apartement yang akan kita tempati setelah pernikahan kita, itu katanya. Ia juga tidak berada disini.

Aku duduk di sofa menunggunya. Satu jam, dua jam, aku menunggu sampai aku ketiduran. Dan paginya ia masih belum pulang. Aku kehabisan kesabaranku, aku berdiri dan akan pulang. Saat aku membuka pintu, aku melihatnya juga akan membuka pintu.

"Yoong" ia menatapku, aku mencium bau minuman.

"Kamu kemana oppa?" tanyaku "Kamu membuat janji denganku dan kemudian kamu melupakanku. Sekarang setelah aku menunggumu semalaman, berikan aku penjelasan. Kamu darimana saja?"

"Yoong, aku lelah" ujarnya dan aku tersenyum padanya

"Kamu kira hanya kamu yang lelah oppa" ujarku, aku menatapnya ia mengalihkan pandangannya ke tempat lain

"Kalau begitu jangan bertanya" ujarnya

"Baik, aku tidak akan bertanya lagi padamu. Tidak akan pernah" aku meninggalkannya. Air mataku mengalir keluar begitu saja. Mengapa begitu sakit perasaan ini, seandainya aku tau semua perasaan cinta ini begitu menyakitkan aku tidak akan pernah mencoba mencintainya.

***

Seharian aku mengurung diri di dalam kamar. Dia juga tidak berusaha mencariku ataupun sekedar menghubungiku melalui ponsel. Kemudian aku berpikir tidak ada gunanya aku menangisi dia lagi. Dia bahkan tidak peduli padaku.

Aku mengajak Sehun keluar, baru kali ini aku menghabiskan alkohol sebanyak ini. jika hari ini aku tidak menghabiskan minuman ini maka aku tidak akan tidur lagi malam ini.

***

AUTHOR POV

"Yoong a, hentikanlah" Sehun merebut gelasnya

"Aku tidak bisa tidur Sehun ya, jika aku mabuk setidaknya aku bisa melupakan semuanya" Yoona berkata dalam mabuknya

"Apa yang terjadi?"

"Aku lelah," Yoona menangis "Aku lelah membohongi diriku lagi kalau dia mencintaiku"

"Apa yang kamu katakan?"

"Kenapa aku begitu mencintainya?" Yoona memukul kepalanya sendiri

"Yoong, kita pulang yuk" Sehun berusaha menarik Yoona untuk berdiri tapi semuanya sia-sia. Ia bisa saja memaksa Yoona hanya saja ia tidak ingin melakukannya. Seseorang yang harus bertanggung jawab itu bukan dia.

Ia menelepon Siwon. Pria itu harus tahu kondisi tunangannya yang begitu buruk saat ini.

***

Siwon tiba setelah mendapat telepon dari Sehun. Ia melihat calon istrinya sedang mabuk dan duduk dengan adik tirinya.

"Hyung, aku tidak tau apa yang terjadi antara kalian berdua. Tapi pikirkanlah pernikahan kalian tinggal menghitung hari. Jika kamu masih mencintai Tifanny, jangan mengikat Yoona dalam ketidakpastian ini" ujar Sehun

"pulanglah, aku yang akan membawanya pulang"

"Hyung, aku begitu menghormatimu selama ini. jangan membuatku kecewa"







TBC

NothingWhere stories live. Discover now