04. Sarang Kecil Wolfgang

124 8 1
                                    

Hai Fellas!

Yow, selamat malam untuk kalian yang menyempatkan membaca kelanjutan kisah ini! I'm so glad that you still here! Dan untuk part ini aku berharap kalian mulai bersabar pada para serigala tampanku, wkwkwk! Yaz, hari ini kita akan bertemu mereka bersamaan dengan...

Cast dari Lima laki-laki yang bermain dalam Wolfgang!

Itu dia sebagian dari cast cerita ini! Ada yang tahu nama asli mereka siapa aja? Yang bisa tebak, langung di kolom komentar! Hihi, Aku yakin kalian bisa menangkap satu atau dua wajah familiar! Dan, aku sengaja memilih cast asia karena aku lebih su...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu dia sebagian dari cast cerita ini! Ada yang tahu nama asli mereka siapa aja? Yang bisa tebak, langung di kolom komentar! Hihi, Aku yakin kalian bisa menangkap satu atau dua wajah familiar! Dan, aku sengaja memilih cast asia karena aku lebih suka aja. Agak aku campur dari China, Thailand, Korea, Jepang, atau bahkan Filipina. Aku juga nggak terlalu inget sama asal asli para cast ku, tapi yang jelas mereka adalah yang terpilih cocok sebagai cast dari karakter yang aku buat!

Kalau kalian susah bayanginnya, kalian bisa pakai imajinasi kalian dengan bebas! Aku senang kalau kalian bisa membayangkan wajah dari para karakter aku dengan bayangan kalian sendiri. Karena itu tandanya aku berhasil membawa karakter itu beneran hidup! Oke, daripada lama-lama, kita langsung aja!

Happy Reading Fellas!

~♥~

E M P A T

"Gue tunggu kabar kekalahan lo."

~♥~

Malam ini Fabian tengah berkumpul di rumah Galih bersama keempat kawan karibnya seperti biasa. Mereka berkumpul di Kamis malam sebagai rutinitas melepas penat dan melupakan beberapa hal yang mengganggu mereka di hari-hari lainnya. Seperti itulah lima laki-laki yang sepertinya punya cerita menarik dan hanya bisa dibagi di antara mereka. Banyak yang mereka simpan bersama selama beberapa tahun terakhir.

Berawal dari pertemuan mereka di sebuah mini market kecil di ujung komplek perumahan luas di Jakarta. Mereka sama-sama berteduh dari hujan dan menunggu jemputan sepulang dari les. Kelima laki-laki itu mula-mula terdiam, kemudian saling lirik satu sama lain. Karena suasana yang terlalu canggung, salah satu dari mereka mengajak semua berkumpul di sudut dan meminta mereka mendengar cerita gilanya.

Bisa menebak siapa? Tentu saja si ganteng Rayfanno Fabian. Laki-laki itu yang menyatukan manusia-manusia aneh ini. Sebenarnya Fabian bukan tipe yang mudah dekat dengan siapa saja, namun melihat keempat anak laki-laki yang sepertinya memiliki kesamaan dengannya membuatnya jadi bersemangat untuk bukan sekedar mengenal. Mereka berasal dari sekolah yang berbeda-beda, kecuali Fabian dan Galih yang ternyata satu kelas. Ayolah, Galih itu terlalu introvert, makanya ia tak mengenali Fabian yang saat itu memang tak punya banyak teman di bangku SMP.

Berbicara soal kesamaan mereka, sebenarnya mudah di tebak. Mereka sama-sama membenci ayah mereka. Di usia mereka yang baru menginjak 14 tahun saat itu, mereka memahami yang namanya perceraian, perselingkuhan, dan pertengkaran dalam rumah tangga. Mereka punya beban masing-masing yang terlihat ketika menatap hujan sore itu. Fabian menyadari bahwa mereka punya cerita yang sebenarnya ingin diluapkan pada hujan, namun memilih bungkam karena mereka tak sendirian.

Game Over: THE WOLFGANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang