17. Sebalik Tirai

15 6 0
                                    

Happy Reading Fellas!

~♥~

T U J U H B E L A S

"Selamat berbahagia Nyonya Vivina Adintara,"

~♥~

Hari ini adalah hari pernikahan ayah Fabian dengan istri keduanya. Sungguh Fabian sangat enggan untuk hadir, tapi Sang ibu memaksanya dan bahkan memintanya membawa kekasihnya juga. Fabian memang sudah bercerita kepada ibunya tentang Felisha entah secara sadar atau tidak sadar. Ibunya juga antusias ketika mendengar tentang Felisha yang seolah sangat mengagumkan dimata anak laki-lakinya ini. Fabian pun menelepon Felisha yang sudah pasti ada di rumah. hari ini adalah hari Minggu dimana Felisha selalu menghabiskan waktunya untuk tidur. Fabian sengaja menghubunginya lewat telepon untuk mengganggu Felisha.

"Halo?" jawab Felisha dari seberang.

"Sayang," sapa Fabian dengan manjanya membuat laki-laki itu membayangkan ekspresi Felisha sekarang.

"Maaf, siapa ya?" suara tanggapan Felisha membuat Fabian merengut kesal.

"Ih, jahat lo sama pacar sendiri!"

"Maaf mas, saya enggak pernah order pacar, kok. Boleh di periksa lagi nama yang order?"

"Ih, Sha... serius,"

"Iya, iyaa... kenapa Fabian?"

"Kancani jagong¹,"

"Hah? Kondangan maksud lo?"

"Iya, sayang,"

"Oh iya, nanti malam, ya? Gue enggak ada baju bagus, nih,"

"Buat apa pakai baju? Enggak usah lah!"

"Anjir, mesum lo!"

"Lo buka aja tas sekolah lo, di sana ada dress dari nyokap. Lo bisa pakai itu,"

"Kok nyokap lo bisa tahu gue?"

"Hari ini sebelum pergi ke sana gue mau kenalin lo ke nyokap gue. kita berangkat bareng nanti. Gue jemput lo jam setengah 6 sore,"

"Okay, gue tunggu. Makasih dressnya,"

"Iya sama-sama, dandan yang cantik sayang," ujar Fabian yang setelah itu menutup sambungan teleponnya.

Sungguh Fabian tidak sabar untuk bertemu dengan Felisha yang menggunakan dress pilihan mamanya. Pasti gadis itu akan terlihat sangat cantik dan menggoda. Fabian pun segera beranjak untuk bersiap juga. Semalam ia menginap di rumah Galih, karena ia tidak mau melihat kedua pasangan yang tengah menyiapkan pesta pernikahan itu. Ia pun bergegas pulang ke rumah mamanya dan bersiap-siap.

***

Arloji hitam yang dipakai Fabian sudah menunjukkan pukul 18.48 WIB. Dengan setelan jas hitam yang menyempurnakan penampilannya malam ini Fabian menggandeng tangan mungil Felisha untuk memasuki rumahnya. Ia memperlihatkan senyum lebarnya ketika melihat Sang Ibu tengah merapikan riasannya.

Rania mendengar langkah kaki kemudian segera mengalihkan perhatiannya dan melihat kedua pemuda yang nampak serasi menghampirinya. Oh lihat, gadis cantik yang berdiri di sebelah anak semata wayangnya. Gaun putih yang membalut tubuh putihnya membuatnya terlihat anggun dan lembut. Polesan make up yang menyempurnakan dan rambut hitam panjang terurai. Berjalan di samping Fabian dengan langkah memesona membuat Rania terdiam sejenak.

"Assalamualaikum," ujar Fabian dan Felisha bersamaan. Rania yang segera tersadar kemudian menjawab salam mereka.

"Wa'alaikumssalam, astaga kamu cantik sekali! Felisha, ya?" Rania pun sontak berdiri untuk menyambut Felisha dan menggengam tangannya.

Game Over: THE WOLFGANGWo Geschichten leben. Entdecke jetzt