16

401 58 30
                                    


Warn!! Typo dimana-mana
Selesai ketik langsung publish

Bisa membuat kita ngantuk karena alurnya yang bikin bosan, jadi berhati-hatilah😌😆😆

Jaehwan keluar dari sebuah ruangan. Kelasnya baru saja selesai. Ia memeriksa jam tangannya, menunjukkan pukul 16.30.

Jaehwan tampak berpikir sejenak, lalu berhitung dengan jarinya. Kemudian ekspresinya berubah suram. Ia tidak bisa menghubungi Daniel karena saat ini tengah malam di Kanada.

"Waktu untuk berkomunikasi sangat sedikit" keluhnya, dengan bahu yang turun.

Jaehwan memutuskan untuk pulang dengan berjalan sendiri dengan earphone menyumpal telinganya. Ia berjalan menuju kedai tteokbokki, dan mendadak saja kenangannya bersama Daniel muncul. Ia tersenyum kecil mengingat dirinya yang dulu sangat bersemangat menarik-narik Daniel untuk mendekati makanan.

"Bibi, tolong bungkuskan tteokbokkinya untuk dua porsi" pintanya sambil tersenyum manis.

"Baik, tunggu sebentar" jawab si Bibi ikut tersenyum.

Setelah membeli tteokbokki, Jaehwan melanjutkan langkahnya. Ia bersenandung pelan mengikuti musik yang mengalun ditelinganya.

Ia berhenti di sebuah minimarket, dan kembali tampak berpikir. Tapi detik berikutnya ia menggeleng dan terus berjalan walaupun otaknya berperang.

"Aish, kau harus berhemat Jae. Kebutuhanmu masih cukup" gerutunya sambil mempercepat langkah menjauh dari minimarket itu.

Ponselnya bergetar. Jaehwan buru-buru merogoh ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo, Insoo-ah"

"Kau dimana sekarang Jae?"

"Aku? Jalan menuju apartement" jawab Jaehwan sambil menghentikan langkahnya.

"Dimana tepatnya? Aku akan menjemput!"

"Eh? Memangnya kenapa?" tanya Jaehwan bingung. Ia menoleh kesekeliling dengan wajah mengerut.

"Aku butuh bantuanmu"

"Bantuan apa?"

"Nanti akan ku jelaskan. Dimana kau sekarang?"

"Dekat supermarket-"

"Aku kesana"

Pip! Sambungan terputus.

Jaehwan menatap layar ponselnya masih bingung.

"Kenapa dia terdengar buru-buru begitu?" gumamnya. Ia menunggu Insoo di bawah sebuah pohon.

Beberapa menit kemudian, sebuah motor muncul di depannya.

"Ayo, naik" ucap Insoo.

"Kita akan kemana?" tanya Jaehwan sambil menaiki motor.

"Ke base camp-ku"

"Untuk apa? Lalu kenapa aku harus menemanimu?"

Insoo menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata.

"Aku ada keperluan sebentar. Sebenarnya aku hanya ingin mengajakmu ke cafe"

"Untuk apa?" tanya Jaehwan.

"Menurutmu kita ke cafe untuk apa?" Insoo balik bertanya dengan nada bercanda.

Jaehwan tanpa sadar mengerucutkan bibirnya sedikit. Jika Insoo melihat, tidak tau apa jadinya.

Our MomentsWhere stories live. Discover now