Part 42 - Naughty Grandchild

49.9K 2K 10
                                    


Sean sedang berpergian ke Berlin selama 3 hari bersama Eliza, dan hari ini sudah hari terakhir mereka di Berlin. Perusahaan Ayahnya disana sedang bermasalah, bendarhara di sana tertangkap tangan telah mengkorupsikan dana perjalanan dinas para petinggi, dan sekarang bendahara itu sudah di bawa ke pihak yang berwajib. Sean di temani Eliza ke sana dan mereka menitipkan kedua anak mereka pada Liana.

Jadilah sekarang Willie dan Willia berada di Mansion neneknya. Di luar Mansion sedang hujan gerimis, mereka tidak leluasa bermain dan lebih parahnya lagi Liana melarang mereka berisik.

"Kakak, aku sangat bosan.. aku ingin bermain tapi grandma melarang kita berisik, kita pasti tidak bisa bermain tanpa suara! Grandma ada-ada saja" keluh Willia yang sangat merasa bosan karena seharian ini ia hanya menonton maraton kartun di hadapan LED TV.

"Ayah melarang kita terlalu menonton kartun, dan sekarang grandma malah menyuruh kita menonton saja di banding bermain!" Jawab Willie.

"Grandma bisa kena marah kalau Ayah tahu kita menonton kartun sepanjang hari" balas Willia.

Willie diam sembari memikir-mikirkan apa yang akan mereka lakukan, ia juga sangat bosan terus-terusan begini, apa lagi gadgetnya di sita oleh Ayahnya, ia seperti tidak hidup jika tidak memegang gadgetnya.

"Adik, kita bermain di luar saja" ajak Willie.

"Di luar hujan kak, kita bisa sakit"

"Kita cari mantel di gudang, pasti kita dapat"

Willia menimang-nimang ucapan kakaknya, tapi tak lama ia menganggukkan kepalanya setuju, "baiklah, ayoo kak"

Mereka langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke gudang belakang, mereka mantel mencari kesana kemari hingga gudang itu berantakan akibat ulah mereka berdua. Tak lama, akhirnya Willia mendapatkan 2 mantel berwarna biru tua yang sempat di belikan oleh kakeknya yaitu Andrea.

"Kakak, aku mendapatkannya" seru Willia sembari mengangkat tinggi-tinggi mantel itu.

"Wah, rupanya Ayah menyembunyikan mantel ini disini" gumam Willie kesal melihat mantel itu. Sean menyembunyikan kedua mantel itu akibat Willie dan Willia selalu bermain-main di tengah hujan dengan menggunakan mantel itu, mereka sampai demam akibat bermain hujan, dan jadilah Sean memarahi mereka dan ia menyembunyikan kedua mantel itu.

"Ayo kita keluar" ajak Willie yang mendapati anggukkan dari Willia.

Mereka berjalan ke taman belakang dan mereka memakai kedua mantel itu, setelah itu mereka langsung berlarin di tengah-tengah gerimis dan bermain disana.

"Kakak, kita tidak boleh bersuara, nanti pengawal mendengar kita dan melaporkan kita pada Ayah" peringat Willia pada kakaknya.

"Iya adik, aku tidak akan berisik" balas Willie.

Masih asik bermain, mereka mendengar suara anak kucing di sekitaran taman, kucing itu terus bersuara seperti sedang mengeluh kesakitan. Mereka mengalihkan pandangan mereka ke sekitar dan mencari-cari sumber suara itu, Willie melihat anak kucing yang sedang mengaung di bawah bunga taman dan ternyata sumber suara tadi dari anak kucing itu.

"Adik. lihat kucing ini, kasihan dia kedinginan" ucap Willie yang mengasihani anak kucing itu yang kebasahan akibat gerimis hujan.

"Kasihan anak kucing ini, dimana induknya?" Tanya Willia yang langsung mengambil anak kucing itu dan membawanya ke gazebo dekat bunga taman itu.

"Entahlah, dia sendirian" jawab Willie.

Willia mengusap kepala kucing itu, ia berlari masuk ke dalam Mansion dan mencari-cari kain, ian mendapati baju kutang putih yang sepertinya milik Ayahnya dan ia langsung mengambilnya dan kembali berlari menuju ke gazebo tadi.

ELIZABETH - The Sexy Mom! [REVISI] ✔️Where stories live. Discover now