Part 37 - Give Birth

57.1K 2.4K 11
                                    


Los Angeles, 11.00 AM.

Sean tengah duduk di bangku deretan ke dua di ruang persidangan. Hari ini sidang pemutusan hukum pidana di pengadilan negeri Los Angeles di selenggarakan. Pelaku pinada hanya bisa duduk diam dengan perasaan tidak karuan di tengah-tengah ruang sidang atau di hadapan yang mulia 'Hakim'.

Sean duduk berjam-jam lamanya disana menunggu keputusan tindak pidana pelaku di temani para Agentnya dan juga Brian.

☘️☘️☘️

Sementara di sisi lain...

Eliza tengah duduk melintang di sofa depan LED TV, ia sedang menonton maraton di hadapan TV sambil mengemil.

Eliza merasa haus, ia berdiri dan berjalan ke arah dapur hendak mengambil air putih untuk ia minum, tapi tiba-tiba ia berhenti di ambang pintu dapur sembari memegang perut besarnya. Ia meringis merasakan sakit perlahan yang melilit di sekitaran perutnya, lendir bening mulai mengaliri paha hingga ke betisnya.

Eliza terjatuh perlahan ke lantai, ia mengatur nafasnya sembari menetralkan rasa sakitnya. Air matanya mengalir dengan sendirinya merasakan sakit yang hebat di sekitaran perutnya, rasa sakitnya menembus ke tulang belakangnya.

Salah satu pelayan melihatnya, cepat-cepat si pelayan itu datang menghampiri nyonya besarnya lalu ia menopang tubuh nyonya nya sembari berteriak meminta pertolongan.

"Mary... Erika... tolong yang lainnya, Nyonya akan melahirkan" teriak salah satu pelayan.

Mary dan pengawal langsung berlari ke arah mereka saat mendengar teriakan pelayan itu, pengawal itu langsung menopang tubuh Eliza dan di bawanya sampai ke mobil, pengawal itu memasukkan Eliza ke dalam mobil dan Mary ikut duduk di samping Eliza sambil menopang tubuh Eliza.

"T..telfon s..sua..mi kuu..." pintah Eliza terbata-bata. Pengawal itu menganggukkan kepalanya dan menyuruh Mary untuk menghubungi Tuannya itu karena si pengawal pergi memanggil sopir.

Mary mengambil ponselnya dan mendial Sean.

"Halo Mary, ada apa?"

"T..tuann.. nyonya akan melahirkan, kami sedang dalam perjalanan ke rumah sakit"

Sean terbungkam di seberang sana selama 1 menit.

"Aku segera kesana, jaga baik-baik istriku"

"Iyaa Tuan"

Mary kembali menatap nyonya besarnya dalam sendu, seharusnya Tuannya yang berada di posisinya sekarang menopang tubuh Eliza. Ia merasa kasihan pada nyonya besarnya ini.

Mary mengusap keringat yang berada di pelipis Eliza. "Sabar nyonya, kita akan segera sampai di rumah sakit" ucap Mary yang mendapati anggukkan lemah dari Eliza.

Akhirnya mereka tiba di rumah sakit, cepat-cepat si perawat ikut membantu pengawal Sean mengangkat tubuh Eliza ke ranjang pasien. Perawat membawa masuk Eliza hingga ke ruang bersalin.

☘️☘️☘️

Setelah mendapati kabar bahwa istrinya akan melahirkan dari Mary, Sean langsung berdiri dari duduknya, membuat orang-orang di sekitarnya menatapnya heran.

"Brian, Eliza akan melahirkan.. aku harus ke rumah sakit" gumam Sean pelan yang masih dapat di dengari oleh Brian.

Brian tersentak mendengarnya, "astagah Sean, cepat susul istrimu.. dia membutuhkanmu" suruh Brian. Sean menganggukkan kepalanya, lalu ia berlari menuju pintu keluar.

"Mr. Johanson akan kemana?" Tanya yang mulia Hakim pada Brian dan Agent Sean.

"Sean tidak bisa mengikuti sidang, istrinya berada di rumah sakit dan sebentar lagi akan melahirkan. Ada saya yang menggantikan Sean" jawab Brian dengan suara nyaring.

ELIZABETH - The Sexy Mom! [REVISI] ✔️Where stories live. Discover now