Part 18 - Weddings

77.6K 3.1K 10
                                    


Los Angeles, Heatman Hotel.
09.00 AM.

Eliza berdiri di pantulan cermin memperhatikan penampilannya. Polesan make-up dari Scarlett sudah menghiasi wajah cantiknya, kebahagiaannya tidak dapat tertutupi.

Pintu kamar privatenya terbuka, terlihat Clara datang menghampiri Eliza. "Kau kenapa Eliza? Kau sudah cantik, sayang kalau kau mengeluarkan air matamu" ucap Clara, melihat mata Eliza berair dengan sigap Clara menghapus air mata itu mengenakan tissue.

"Aku hanya terlalu bahagia" balas Eliza terharu, Clara ikut terharu mendengarnya.

"Terima kasih kau sudah mau menjadi pendamping hidup kakakku" ucap Clara tulus.

"Kau salah Clara, seharusnya aku yang berterima kasih padanya karena ia telah menerimaku apa adanya dan menerima kekuranganku sebagai single parent" balas Eliza merasa terbalik. Clara tersenyum dan menganggukkan kepalanya mengerti, "kita sama-sama berterima kasih" kekeh Clara.

Clara memberikan sebuket bunga tulip putih pada Eliza, dan Eliza menerimanya. "Aku akan menunggu di luar" sahut Clara yang di beri anggukkan kepala dari Eliza.
Clara berjalan keluar kamar meninggalkan Eliza.

Tiba-tiba pintu kamarnya kembali terbuka, dan tampaklah di sana Liana dan Scarlett mendatanginya.
"Oh anakku sayang, kau sangat cantik" puji Liana terkagum melihat kecantikan putri bungsunya. Scarlett ikut tersenyum mendengar pujian Ibunya.

"Thankyou, mom" balas Eliza sembari tersenyum.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Scarlett memastikan. Eliza menarik nafas pelan dan menghembuskannya, "iya, aku sudah siap" jawab Eliza yakin.

☘️☘️☘️

Dentingan lonceng berbunyi, Eliza yang berdampingan dengan Andrea berjalan menuju altar, Eliza dapat melihat jelas sosok lelaki tampan dengan stelan jas berwarna putih yang tengah menatapnya kagum disana bersama seorang Pendeta.

Hatinya sungguh tidak tenang dan juga gugup, ia mengeratkan pegangannya pada lengan Andrea.

"Kamu tenang saja, jangan terlalu nervous" ucap Andrea berusaha menenangkan calon menantunya itu, membuat Eliza sedikit rilex.

Tepat di altar, Andrea mengulurkan tangan Eliza kepada Sean, Sean menuntun Eliza untuk ke altar berhadapan dengan Pendeta.

Beberapa prosesi upacara sudah terlaksana, dan sekarang pengucapan janji suci di hadapan sang pencipta.

"Saya, Sean Mathew Johanson menerima engkau, Elizabeth Nathaniell Gilbert menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk di miliki dan di pertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk di kasih dan di perhatikan serta di hargai, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, ku ucapkan janji setiaku kepadamu" ucap Sean dengan pasti, seketika air mata Eliza jatuh.

Begitu juga dengan anggota keluarga mereka terhanyut dengan suasana, begitu fasih Sean mengucapkan janjinya di hadapab Tuhan.

"Saya, Elizabeth Nathaniell Gilbert menerima engkau, Sean Mathew Johanson menjadi satu-satunya suami dalam pernikahan yang sah, untuk di miliki dan di pertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk di kasih dan di perhatikan serta di hargai, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, ku ucapkan janji setiaku kepadamu" begitu juga dengan Eliza yang mengucapkan janji suci dengan begitu lembut.

ELIZABETH - The Sexy Mom! [REVISI] ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant