OH MY! (Part 2 - end)

Mulai dari awal
                                    

"Sebaliknya?"

Seungkwan kembali bertanya. Tapi balasan Soonyoung hanya senyum aneh dengan bibir mengerucut.

Ingin rasanya Seokmin menyela, karena paham betul gerakan dan kebiasaan Soonyoung. Jadi ia cari aman menahan diri untuk tetap diam.

"Ya begitulah"

"Maksudmu Lee Jihoon akan menyatakan cinta?"

Bocah bule yang sejak tadi hanya diam ditempat ikut buka suara. Sontak semua yang ada ditempat beralih pandangan antara Vernon ke Jihoon lalu Soonyoung.

"A-apa? bu-bukan...  Bukan seperti itu"

Bicara boleh dusta, tapi dari gerakan dan ekspresi yang gadis Lee buat ketara jelas mengatakan benar. Wajah Jihoon merona parah karena malu dengan celetuk ngawur si Hansol Chwe. Beberapa meledek, sisanya memilih bungkam karena Soonyoung belum menjawab pertanyaan utama.

"Lalu soal Mingyu? kenapa kau juga libatkan?"

Kali ini Soonyoung yang meneguk liur perih. Tidak ada alasan khusus untuknya kecuali karena memang dulu pernah benci akibat patah hati.

"H-hanya iseng"

"HAH?! Kau pikir lucu mengerjai kami begitu?! Tanpa memfikirkan akan ada pihak yang dirugikan dan sakit hati?!"

"Ahhh!  oke oke, aku mengaku salah-- Aku memang masih kesal padamu Mingyu, dan untuk Jihoon... Maafkan aku. Aku hanya belum siap untuk menolak atau menerimamu, karena yah..  Kau tahu sendiri aku--" melirik pada Jeon Wonwoo.

Lee Jihoon benar-benar dibuat patah hati.

Senyum kaku jihoon balas, ia ingin pulang, rasanya sesak melihat kode keras si Kwon pada gadisnya.

Mingyu juga sama, secara naluri keduanya yang sama-sama patah hati bangkit keluar. Tak peduli pada panggilan atau kejaran Seungkwan yang memohon maaf atas sikap kurang ajar Kwon Soonyoung.

.

Dihalte depan sekolah, Jihoon menunggu jemputan harian. Bus antar distrik. Busnya baru datang 15 menit kedepan tapi suara deru motor yang berhenti didepannya mengalihkan perhatian.

Si pemilik motor turun, berhenti didepan Jihoon dengan melepas helm.

"Lihat, aku kena tampar lagi"

Jihoon terkejut, pertama karena memang baru sadar ada orang didepan dan kedua itu adalah Soonyoung.

"Wonu menamparku bolak-balik, katanya aku terlalu jahat mengerjaimu"

"h-huh?"

Soonyoung duduk di bangku panjang halte. Mengacak surai hitamnya tak peduli luka di jidat kena cakar.

"Seokmin juga mengamuk tadi. Benar-benar mengerikan, aku tahu dia terlalu peka dan bisa baca pikiran"

Mendiam ditempat, Jihoon benar-benar tidak paham arah pembicaraan si Kwon Soonyoung.

"Bahkan si bule gila melabrak dengan cemooh aku terlalu pecundang"

Fix,  Lee Jihoon benar-benar buntu, sebenarnya apa yang ingin di sampaikan si sipit Kwon?

"Aku juga menyukaimu"

"Sejak setahun lalu. Saat lomba maraton akhir semester, kau satu-satunya yang menggertak karena aku nyaris kabur dari perlombaan. Konyol memang hanya karena ditinggal mati Hoshi, hamsterku,  aku mengabaikan semuanya. Tapi kau beda, bukan memberi semangat yang ada kena dampar untuk segera sadar"

"Selama ini aku sengaja diam tidak berani mendekat.  Rasanya berbeda saat menyukai Wonu dan kau, j-jantungku selalu akan copot dari tempatnya. Terlebih saat dulu di perpus kau bilang pada Jisoo-nunna menyukaiku.
Makanya aku selalu menghindar seolah tidak ingin mengenal. Tapi ternyata salah, dan perbuatanku tadi karena benar aku pecundang dan ingin lari dari kenyataan, karena memang aku belum siap mati muda jika kau benar menembak hehehe"

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang