39. Larut

2.8K 264 44
                                    


Hai! Ada yg seneng ga dpt notif dari aku? Wkwkwk

Btw buat yg udh nunggu cerita ini tp lama maaf bgt yaaa aku lg stuck bgt kemaren2 huhu tp insha Allah udh mulai lancar kok

Yuk tekan pattrick di pojok kirinya!❤️

Bryce Fox - Burn Fast

Bryce Fox - Burn Fast

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Clubbing yuk." Rajas yang sedang membuka Instagram tiba-tiba mengatakan itu lantaran melihat foto DJ cantik di ponselnya.

Di meja makan, Kievlan langsung menoleh ke laki-laki yang duduk di depannya.

"Apa? Clubbing? Kita ini kaum terpandang, Rajas..." Kievlan berujar pelan dan dramatis. "Dalam Islam, tidak dianjurkan joget-joget di club. Ada sebuah hadist Ibnu Hibbal Rasul pernah berkata, 'barang siapa yang mengikuti hawa nafsu maka ia bukan termasuk golongan kami."

Di tempatnya bersandar, Tamam dan Eja refleks saling menoleh satu sama lain. Mulai paham arah jokes receh Kievlan akan ke mana.

"Anda termakan nafsu. Muhasabah diri anda!" Kievlan menunjuk wajah Rajas. Sedangkan yang ditunjuk hanya menatap Kievlan dengan raut malas, antara malas bercanda dan tidak tahu untuk merespon seperti apa.

"Apa sih goblok banget temen lu kelakuannya." Celetuk Tamam yang dibalas tawa oleh Eja.

"Maaf, maaf saya terlalu sempurna maaf." Kievlan mengangkat kedua tangannya.

Eja dan Tamam langsung heboh dan melemparkan bantal ke arah Kievlan yang hanya bisa menepisnya sambil tertawa. Semua omongan Kievlan tadi hanya direspon 'bego' oleh Rajas. Dan, Eja tidak dapat berhenti tertawa melihat Kievlan menirukan gaya bicara vlogger Majelis Lucu.

"Ni anak hidupnya keseringan dihina, sekalinya gak dihina jadi gini; sakaw." Celetuk Eja.

"Kita kembali—"

"Bentar bentar!" Tamam memotong ucapan Kievlan, ia mengangkat satu tangannya. "Tahan dulu... tim petahana tahan," Tamam lalu menunjuk Rajas, mempersilakan laki-laki itu buka mulut. "Silakan paslon ke dua waktu untuk menghujatnya kami persilakan."

Eja mengambil bantal dibalik punggungnya dan memeluk benda itu. "Heran. Punya temen gobloknya pada natural banget."

"Bacot lu ah, gece udah." Hanya itu yang keluar dari mulut Rajas.

"Masya Allah," Kievlan menghela napas, "Jam berapa?"

"Jam 1 ntar sampe jam 3 gimana? Hard Rock."

"Mabok nih?" Ini suara Tamam.

"Iya lah." Rajas menyeringai lebar.

"Gue gak ikut ah, udah janji sama Gissy. Gak boleh mabuk-mabuk." Padahal sambil memainkan ponselnya, Kievlan juga sedikit mempertimbangkan ajakan Rajas barusan.

[BHC #1] Naif | ✓ Kde žijí příběhy. Začni objevovat