19. Sandal Jepit Hitam

3.2K 292 127
                                    

Hai setelah jeda cukup lama saya kembali. Mari divote dulu yuk makasih💙

Daniel Caessar feat. Kali Uchris - Get You

 Kali Uchris - Get You

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Laper nggak?"

"Nggak."

"Hm.." Sambil menggulung lengan jaketnya, Kievlan berjalan dari pintu keluar mall menuju event bazzar. Mata birunya menyapu sekeliling, ia pikir event bazzar seperti ini akan ramai, tapi ternyata sedikit sekali pengunjungnya.

"Aus?" Kievlan bersuara lagi.

"Nggak."

"Pengen ngemil?"

"Nggak."

"Ah! Jangan nggak-nggak mulu, kek lu!"

"Orang gue nggak mau!"

Mungkin saat awal di mall, Giska sudah terbiasa dengan tingkah aneh Kievlan. Padahal dua jam sudah mereka habiskan waktu bermain di zonawaktu. Tidak ada cekcok berlebihan. Oh ada, sih... ketika Kievlan mengajaknya ke tempat karaoke.

Lubang hidung Kievlan membesar. "Ya terus lu maunya apa? Ngomong, kek. Gue kan jadi awkward kalo lo diem gini."

Giska refleks menahan tawa. Perempuan itu pura-pura batuk, menyamarkan tawanya. Karena mimik wajah Kievlan menurutnya sangat lucu. Eh tunggu... tolong coret kata lucu tadi, ganti saja dengan kocak.

Kocak.

"Gimana kalo kita ke situ?"

Otomatis pandangan Giska tertuju pada sebuah studio bertuliskan 'Rumah Hantu Kentang' yang Kievlan tunjuk. Loket pun nampak sepi, tidak ada yang mengantre. Samar-samar terdengar suara auman harimau, diikuti tawa cekikikan dan jeritan misterius dari dalam sana.

Rumah hantu ini kebetulan memang sebuah event khusus yang diselenggarakan di lantai dasar mall. Dari luar terpampang poster-poster beserta aneka dekorasi hantu mulai dari; pajangan tengkorak hingga patung labu berwajah menyebalkan.

"Nggak."

"Takut ya?" Kievlan menyeringai. "Cemen."

"Terserah. Yang jelas nggak."

"Lah gak asik banget, dah. Masa main di timezone doang?"

"Ih!" Giska menghentakkan satu kakinya, teringat adegan The Nun waktu itu. "Pokoknya gak—"

"Kalo lo mau gue yang handle kelompok musik. Termasuk Widura."

Loh, kok jadi Widura?

Giska refleks menoleh ke laki-laaki di belakangnya. "What do you mean?"

"When your nod head say yes but you---" Tanpa babibu, Kievlan refleks menarik lengan Giska saat melihat gadis itu hampir meninggalkannya. "Eh iya, iya, iya!"

[BHC #1] Naif | ✓ Where stories live. Discover now