♡ 25. 混沌とした。

4.1K 790 122
                                    


Hayooo, klik bintang dulu baru lanjutin bacanya. Jangan lupa comment yap, sebentar lagi Together From Now On tamat nih, kemarin kan aku bikin vote kan? Nah cerita spinoffnya bakal aku tetep bikin vrene, kayaknya gak adil kalo plotnya aku pakai untuk jungri. Tapi ada cerita jungri baru juga kok, daripada fluff mungkin jadinya yang baru ini lebih ke romance. Sebegitu saja note hari ini, ingat, comment dan vote ya! Thank you! 

love, apricot.

🌊❤️🍰

Episode 25

混沌とした。

_kacau_

🌊❤️🍰

"Hatsyiiii!"

Yerim nyaris lupa bagaimana rasanya sekolah, belum lagi keadaan tubuhnya yang tidak berkompromi hari ini.

Gadis itu melenguh malas sebelum mengelap hidungnya dan berjalan menjauh dari Midomori dengan gerakan selambat kukang, berhenti untuk menarik napas sebelum melanjutkan apa yang dilakukannya dengan bibir cemberut. Flu di akhir musim panas jauh lebih buruk dari flu di musim dingin, tubuhnya terus mengeluarkan keringat dan kepalanya selalu terasa pening – mau tak mau ia harus berjalan terhuyung –huyung. Jeon Jeongguk mungkin alasan utama mengapa akhirnya ia jatuh sakit karena flu, tapi Yerim tidak benar-benar peduli, mengingat empat hari lalu Jeongguk pun terbaring tak berdaya di kasurnya.

Hari ini, pemuda itu sudah sesehat kuda liar, sementara dirinya harus rela masuk sekolah dengan tubuh yang masih lemas. Yerim harus mengakui kalau ia sudah terbiasa dengan libur panjangnya, selalu seperti ini setelah libur musim panas – ia hanya bekerja, bermain, jalan-jalan, dan tidur selama liburan. Tidak ada rumus matematika, hafalan sejarah, metode fisika – kecuali PRnya yang menumpuk dan kursus bahasa Inggris penuh siksaan dari Momo. Tubuhnya yang sakit hanya memperburuk keadaan.

Ia menggelengkan kepalanya dan bersin sekali lagi, melanjutkan perjalanan pendeknya dan dengan santai akhirnya – melangkahkan kaki di pintu gerbang sekolahnya. Harusnya ia naik bis saja, atau menumpang di sepeda Guanlin, ia lelah sekali. Pikirannya mulai melayang ke khayalan ketika ia mulai berjalan memasuki pekarangan sekolah, bertanya-tanya dimana Jaehyun dan Jeongguk sekarang ini. Yerim menyadari kalau pertemanan Jeongguk dan Jaehyun begitu sulit dijelaskan, cukup untuk membuatnya ingin tahu ada apa di antara mereka.

Jaehyun lembut sekali, tapi di sisi lain begitu menuntut – sesuatu yang mungkin akan ia sukai dan ia anggap poin plus jika saja ia menyukai Jung Jaehyun. Tidak, ia tidak menyukai Jaehyun dengan cara seperti itu, sepertinya. Pemuda itu ramah dan suka bertegur sapa dengan orang lain, temannya bejibun dan mengerubuninya seperti semut setiap kali ia masuk kelas. Yerim tidak bisa melupakan tingkah dan sifat manis yang dimiliki pemuda itu, beberapa kali ia tunjukan terang-terangan padanya. Tanpa malu-malu sedikitpun dan membuatnya panik entah karena apa.

Wajah Jeongguk muncul di kepalanya dan menyambarnya seperti kilatan petir.

Jeongguk tidak selembut Jaehyun. Ya tuhan – semua orang tahu bagaimana pemuda itu memperlakukannya dari waktu ke waktu, hanya saja Yerim tahu kalau pemuda itu peduli dengan caranya sendiri. Senyum kecil menari-nari di dua ujung bibirnya tanpa di sadari ketika ia menulis poin itu di kepalanya. Ia tidak pernah menuntut apapun, nampaknya ia tidak mau apapun dari Yerim dan hal itu membuat sang gadis merasa sedikit kecewa. Walaupun ia dalam lingkaran pertemanan yang sama dengan Jaehyun, tak sekalipun ia melihat Jeongguk dikerubungi seperti selebriti.

Together, from now on!Where stories live. Discover now