♡ 18. ここではキティ、キティ。

3.9K 693 56
                                    


🌊❤️🍰

Episode 18 

ここではキティ、キティ。

_pus, pus, sini kemari_

🌊❤️🍰

"Oh, sudah jam pulang sebentar lagi. Kenapa kau masih disini?" Morino memberhentikan kegiatannya untuk sementara, mengabaikan lap pel dan ember yang ada di sisi pintu masuk kafenya yang baru saja tutup. Kim Yerim masih ada di belakang konter barista, dengan topi dan celemek merah muda yang masih menempel di seragam maidnya. Gadis itu melirik jam dan menghela napas, ia masih harus setidaknya menunggu lima belas menit sebelum Taehyung menjemputnya. "Dijemput kakakmu lagi?"

Yerim mengangguk.

"Ah begitu, kapan-kapan undang dia untuk makan disini dong. Dia populer sekali, pelangganku pasti tambah banyak!" Morino mengedipkan satu matanya, membuat Yerim terbahak sebelum gadis itu kembali terfokus pada segelas cappucino yang baru saja dibuatnya – rasanya tidak terlalu manis, lebih ke pahit, cocok untuk kue Jeongguk. "Omong-omong Yerim, gossipnya tidak benar kan – kalau kakak sepupumu itu – penyuka sesama jenis?"

"Tidak, tidak, namanya juga gossip, mana ada yang fakta?" Yerim segera mengelak, tidak mungkin orang lain boleh tahu tentang kehidupan nyata seorang Kim Taehyung. Midomori mungkin lain cerita, ia yakin semua orang didalamnya bisa tutup mulut – walaupun Guanlin harus disogok dua porsi cupcake, bukan masalah besar. "Si sinting itu sedang mabuk berat, makanya ia kedapatan sedang mencium teman baiknya – yang pria."

"Yah, namanya juga gossip."

Cerita aslinya tidak begitu, tentu saja. Kakak sepupunya yang ceroboh kedapatan sedang mencium pacar lelakinya di sebuah club malam, tentu saja publik mengenal mereka sebagai teman dekat sehidup semati dan bromance bukanlah sesuatu yang aneh di negara asalnya. Taehyung juga tidak mabuk, ia seratus persen sadar ketika ia melakukannya – semuanya alibi saja. Manajemennya bilang ia sedang mabuk dan mengira pacar lelaki yang diciumnya itu adalah teman wanitanya, lawan mainnya di sebuah video klip.

Menurut Yerim, siapapun yang dicintai kakaknya tidak masalah, tapi pendapat orang terhadap kakaknya tidak selalu menyenangkan untuk didengar – Taehyung sudah merasakan terlalu banyak dorongan dalam hidupnya.

Ia tidak butuh lebih banyak, tapi malah dia sendiri yang buat onar.

"Gila, Yerim. kenapa kau tidak bilang kalau kakak sepupumu itu si Kim Taehyung, Kim Taehyung yang itu!" Tayuya, salah satu pekerja sambilan lain di kafe tiba-tiba saja menyahuti dari balik pintu dapur, seragamnya sudah tak lagi terlihat – tergantikan seragam maid yang sama persis dengan milik Yerim. "Sudah itu, kudengar kau tinggal di Midomori ya? Kudengar isi rumah sewa itu dewa-dewi semua, dan ada atlit muda itu – Jeon Jeongguk! Astaga, wajahnya ada di semua koran!"

"Siapa yang tinggal dengan Jeon Jeongguk?" Satu kepala lagi menyembul dari dapur, Yurika – teman kerjanya yang lain, menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Yerim melenguh lelah, kemarin mereka memuja-muji kakaknya, sekarang malah orang yang disukainya. Ia memejamkan mata, pasrah. Semenjak musim panas dimulai, Morino menyewa beberapa orang lagi karena kafe semakin ramai – ia mulai merasa tersisih di tempat ini, dan kini ia harus membuat gossip segar untuk cewek-cewek ini. "Kau, tinggal dengan Jeon Jeongguk? Astaga, ceritakan padaku bagaimana sifat cowok itu! Cepat, cepat!"

Tuh kan, menjengkelkan.

"Apa kalian dekat?" Pertanyaan itu jawabannya jelas tidak. Jika yang mereka maksud adalah mengobrol santai sambil minum teh dan kopi, membicarakan sekolah dan kebodohan hidup sampai mereka ketiduran diatas sofa, tidak – mereka tidak seperti itu. Dekat dalam kamusnya – dan Jeongguk – adalah duduk bersebelahan tanpa harus mengatakan sesuatu dengan sarkasme dan niatan untuk mencakar wajah satu sama lain, tidak peduli betapa tingginya toleransi Jeongguk akan Kim Yerim belakangan ini.

Together, from now on!Where stories live. Discover now