♡ 11. 最初のキー。

3.9K 744 68
                                    



🌊❤️🍰

Episode 11

最初のキー。

_kunci pertama_

🌊❤️🍰

Pergantian musim datang lebih cepat dari yang ia kira.

Tiba-tiba saja semua bunga sudah mekar, terik matahari semakin menyengat, dan tubuhnya memproduksi lebih banyak keringat. Yerim meratapi kalendernya, menghitung hari-hari yang akan datang, ujian akhir sekolah dan kedatangan dua anggota keluarganya dari Korea. Sudah bulan Juni, mereka akan datang di pertengahan Juli dan menghabiskan liburan mereka di Jepang. Yerim mengerutkan keningnya, memangnya si selebritis Kim Taehyung itu bisa cuti dari kerjaannya yang menumpuk?

Yerim menghela napas, berniat mencuci muka dan menyikat gigi untuk bersiap ke sekolah ketika ia sadar hari ini hari Minggu - artinya, tidur sampai kau sadar kau harus bangun karena lapar. Seharusnya sih begitu, dan itulah rencananya sebelum Soojung menggedor pintu rumah sewanya dengan keras. Karena itu, Yerim terpaksa menyibak selimutnya, menggerutu dan berdiri dengan tenaganya yang sudah terisi penuh namun tak berniat dipakainya.

Wanita muda itu mengomel di depan pintunya tentang disiplin waktu, mengingat mereka sudah berjanji pada Jeongguk untuk menonton turnamen renang babak pertama di Stadiun. Gadis itu terpaku di tempatnya dan menoleh kearah Jung Soojung dengan sepasang mata almond yang melebar, tidak biasanya ia lupa tentang apapun yang berhubungan dengan Jeon Jeongguk - kenapa ia bisa lupa? Lantas sekarang ini, setelah ia sukses membanting pintu di wajah wanita itu, ia malah kelabakan sendiri.

"Halo, halo? Jaehyun? Bisa dengar aku tidak?" Kim Yerim menempelkan ponselnya di telinga, satu tangannya sibuk menggosok gigi dengan kecepatan super, memastikan setiap sudutnya bersih - tidak peduli ia bicara dengan mulut penuh busa pasta gigi. Jung Jaehyun adalah satu-satunya harapan yang ia miliki sekarang ini. "Jaehyun! Kau dengar aku tidak?"

Ini bukan pertama kalinya mereka bercakap lewat telepon, mengingat sisa akhir musim seminya dihabiskan untuk menemani pemuda itu kesana-kemari, membuatnya menjadi gossip top sekolah untuk yang kesekian kalinya. Berteman dengan orang yang ramah seperti Jaehyun tidak sulit, ia tidak sulit disukai - dan Yerim memutuskan untuk berteman dengannya setelah mereka makan es krim di persimpangan sekolah untuk yang kelima kalinya.

Ya, kira-kira Yerim harus membayar pertemanan mereka dengan es krim sebanyak lima kali, bukan masalah besar walau uang tabungannya berkurang sedikit.

"Aku dengar, tapi aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan." Jaehyun mendecak di sebrang saluran, Yerim bisa membayangkan wajah Jaehyun yang mengerenyit karena jengkel. Wajah yang dibuatnya tiap kali pembicaraan mereka menyangkut Jeon Jeongguk, walau ia tahu Jaehyun tak suka, toh ia akan tetap menanyakannya untuk sekedar mengusili pemuda itu. "Jangan bicara sambil makan dong, kau itu perempuan tahu. Dasar selebor."

"Aku sedang sikat gigi tahu." Yerim membuang sisa busanya ke wastafel, mencuci mulutnya dan berkumur dengan buru-buru sebelum meletakan ponselnya di nakas, tak lupa menyalakan mode loudspeak sebelum kembali menyahuti Jaehyun. "Kau sudah siap-siap belum? Hari ini kau kan juga berpartisipasi dalam turnamen, harus berangkat pagi. Sudah berangkat?"

"Sudah siap fisik dan mental, aku akan mengalahkan pangeranmu itu. Lihat saja nanti." Jaehyun terkekeh di sebrang saluran walau Yerim mengerucutkan bibirnya. Sejujurnya ia tidak peduli dengan persaingan Jeongguk dan Jaehyun, sudah pasti ia akan mendukung Jeongguk habis-habisan, itu sudah otomatis. Setelah Jung Jaehyun jadi kawannya, bukankah ia juga harus memberikan dukungan yang sama besarnya? "Kau traktir aku es krim lagi ya kalau aku menang."

Together, from now on!Where stories live. Discover now