始まり

16K 1.3K 183
                                    


🌊❤️🍰 

始まり - dimulai

🌊❤️🍰

"Kim Yerim."


Yerim menoleh, bertemu pandang dengan pemuda itu segera setelah ia membalik tubuhnya, mendengar namanya dipanggil dengan alunan suara yang lembut. Gadis itu tidak tahu apa yang sedang ia lakukan sekarang, berdiri di tengah lapangan sekolah seperti orang bodoh sederhana hanya untuk memenuhi keinginan Jeon Jeongguk. Untuk yang kesekian kalinya, ia bertemu pandang kembali dengan pemuda itu, membuat semburat merah di pipi keduanya semakin terlihat dibawah teriknya matahari musim semi.

Jeon Jeongguk.

Seperti biasa, pemuda itu nampak sempurna walau hanya dengan balutan seragam sekolah yang juga digunakan oleh siswa lain di sekolah mereka. Nampaknya Yerim belum terbiasa dengan penampilan sehari-hari Jeongguk, kemungkinan besarnya - ia tidak akan pernah terbiasa sampai kapanpun. Hanya dengan lirikan mata sederhana yang tak berarti, hatinya berdebar-debar tak karuan dan menolak untuk mereda, belum lagi darah yang berdesir di pipinya dan membuat wajahnya memanas.

Pemuda itu melangkahkan kakinya dengan senyum tipis terplaster diwajahnya, senyuman menawan yang digilai para siswi di SMA Shohouku. Yerim membalas senyumnya, mungkin inilah alasan mengapa Jeon Jeongguk nyaris tidak pernah tersenyum, senyumannya mematikan. Jika tampilan itu masih belum cukup untuk membuat Kim Yerim mabuk kepayang, matahari musim semi, kelopak bunga sakura, dan udara bulan April benar-benar menambah keindahan yang terpampang dihadapannya.

Semakin dekat langkah pemuda itu, maka semakin berdebar-debar pula hati Kim Yerim - hatinya tersiksa walau matanya termanjakan, sama sekali tidak bisa berpaling dari wujud sempurna pahatan tuhan yang ada dihadapannya. Ketika Jeon Jeongguk berhenti dihadapannya, siswa-siswi lain sudah bergerombol disekitar lapangan, bersorak-sorai dan membuatnya semakin malu. Jeongguk, disisi lain, nampak tidak peduli sama sekali - masih membiarkan senyum tipis menggantung di dua ujung bibirnya.

"Kim Yerim." Ketika Jeongguk memanggil namanya lagi, sesuatu terlintas di kepalanya - bagaimana bisa namanya terdengar seindah ini walau ia sudah mendengarnya ribuan kali? Belum selesai merasa berbunga-bunga, hatinya terasa dicopot paksa ketika pemuda itu melayangkan satu tangannya diatas kepala Yerim dengan lembut.

"Aku suka padamu."

Hanya tiga kata, tapi cukup untuk membuat ribuan kalimat muncul di kepalanya. Sesuai dugaannya, tidak ada satupun kata yang bisa keluar melalui celah bibirnya, salahkan kegugupan yang sedari tadi mulai menggerogoti pita suaranya. Jeongguk tersenyum lebih lebar, menurunkan dua tangannya ke bahu Yerim - dan oh tuhan, betapa menyiksanya bertatap mata dengan Jeon Jeongguk! Belum sempat menyahuti, Yerim sudah diserang pertanyaan lain.

"Mau jadi pacarku?"

"AKU MAU JADI PACARMU, JEON JEONGGUK!"

Kim Yerim berteriak sekuat tenaga, mengeluarkan isi hatinya terang-terangan pada pemuda itu dan memperjelasnya di tengah kerumunan siswa-siswi SMA Shohouku yang sedang berkumpul di lapangan. Rasanya menyenangkan sekali, menerima pernyataan cinta dari orang yang kau sukai selama dua tahun lamanya, Yerim tidak tahu hari ini akhirnya datang juga - dan akhirnya ia bisa mengucapkan kata cinta yang sudah lama dipendamnya.

"Kenapa dia?"

"Dia gila ya?"

"Jadi pacar Jeon Jeongguk katanya. Memangnya dia siapa?"

"....."

Kim Yerim membuka matanya, kemudian dia sadar akan sesuatu. Gadis itu mendecak dan menutup segera wajahnya dengan dua tangan sesigap mungkin, berusaha mengabaikan suara tawa teman-teman seangkatannya dan juniornya yang juga sedang makan siang di kantin. Yerim melenguh kesal, kemudian memberanikan diri untuk mengamati suasana kantin yang tentu saja masih diisi dengan cemoohan untuknya.

Sialan, kenapa sih ia ceroboh sekali sampai ketiduran saat makan siang?

"Oi! Kau punya fans lagi tuh!" Nakamoto Yuta, satu dari banyak teman-teman Jeon Jeongguk berbicara dengan keras, memandangi Yerim, Sana dan Mina yang duduk di satu meja yang sama. "Kau baru saja ditembak secara tidak langsung loh, tidak sopan menggantungkan harapan wanita. Cepat jawab!"

Kurang ajar sekali sih! Kenapa juga ia harus bermimpi tentang pemuda itu, bermimpi seperti itu, ditempat seperti ini, ditengah situasi seperti ini, dan lagi mengigaukan sesuatu yang menyangkut pemuda itu - ralat, meneriakkannya sampai seisi sekolah mungkin bisa mendengarnya. Jika ini adalah kecerobohan pertama yang dilakukan Kim Yerim, mungkin ia akan merasa tersiksa setengah mati. Entah untung atau sial, Kim Yerim selalu ceroboh - hanya saja kali ini ia terdampar di tempat yang salah.

"Yuta!" Sana menjerit dari tempat duduknya, mengindikasikan ketidaksukaannya pada Yuta yang jelas-jelas saja memprovokasi keadaan memalukan di dalam kantin. "Kau keterlaluan, situasi seperti ini bukan untuk bahan bercanda tahu!"

"Eh? Benarkah?" Yuta berkata demikian, namun tidak mengatakannya dengan rasa sesal sedikit. Pemuda itu mendecak, menatap Yerim yang kini wajahnya sudah semerah tomat ranum, berpindah kearah Jeon Jeongguk yang duduk dengan santai sambil membaca buku klasik berbahasa inggris yang dipahaminya dengan baik.

"Tapi kurasa yang barusan itu pernyataan cinta, Sana-chaaan." Yuta terkekeh dan membalas pernyataan Sana dengan usil, menepuk pundak Jeongguk dan menatapnya walau pemuda itu masih nampak acuh seperti biasanya. "Nah, pangeran Shohouku Gakuen, Jeon Jeongguk - kurasa seseorang sedang menunggu jawabanmu."

Ricuh sejenak.

"Aku-" Suara berat nan datar milik Jeon Jeongguk sukses membungkam seisi kantin, pemuda itu tidak banyak bicara, perawakannya tenang dan dingin walau senyum sedikit saja bisa membuat para siswi merasa gerah. Ia bahkan tidak menatap teman-temannya ketika ia bicara, namun diluar dugaan mereka semua - Jeongguk menutup bukunya dengan satu gerakan singkat.

Kim Yerim bertemu pandang dengan Jeon Jeongguk untuk yang pertama kalinya.

"Tidak mau."

Ya, pernyataan cinta Kim Yerim yang tidak anggun dan urakan itu sukses ditolak oleh sang pangeran berkuda putih, dengan cara yang memalukan pula.

🌊❤️🍰

Together, from now on!

by apricotpeach // start 16 - 01 - 18

Halo semuanya, ketemu lagi sama aku! 

Semoga nggak bosen ya ketemu aku! Kok aku udah ngetik cerita baru lagi sih? Padahal yang lain belum selesai. Jujur aja aku lagi bosan sama ceritaku yang lain, plus kepala aku lagi block banget nyelesainnya karena plot dan penulisan yang cenderung gloomy. Jeng-jeng! Munculah aku disini dengan romcom dengan plot cinta-cintaan klasik ala anak SMA. Ini fluff dan menggemaskan, nggak kuat silahkan pergi. Cerita lama bakal aku lanjutin kok, If Tomorrow Comes slow up, Selcouth sudah mau selesai, dan Windflower kebetulan lagi kuketik. 

enjoy, apricotpeach.

P.S: Yes, latar ceritanya di Jepang karena ini terinspirasi Shoujo Manga seperti Hana Yori Dango, Your Lie In April, Itazura Na Kiss, dan lain-lain. But of course, i can assure you that plot ceritanya bener-bener pure bukan plagiarsme, kalau ada kemiripan tolong dimaklumi ya! 

Together, from now on!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz