♡ 12. 突然攻撃。

3.8K 747 98
                                    



🌊❤️🍰

Episode 12

突然攻撃。♡

_serangan mendadak_

🌊❤️🍰

"Kanpai!"

Semua orang bersulang untuk kemenangan pertama yang diperoleh Jeon Jeongguk dengan segelas sake mahal di tangan mereka, tapi Kim Yerim adalah sebuah pengecualian. Gadis itu memilih untuk meminum sodanya dibanding harus meminum seteguk alkohol. Toleransinya pada alkohol terlalu pendek, dan ia tidak ingin mengacau di tengah acara, lagipula ia dibawah umur – kacau urusannya kalau sampai seisi Midomori tahu ia sudah pernah minum sebelum usianya cukup.

Matanya terus terkunci kearah Jeon Jeongguk setelah turnamennya usai. Pemuda itu nampak menakjubkan seperti biasanya, dan ia benar-benar menghabiskan suaranya untuk menjerit hari ini. ia tersenyum tipis, syukurlah – ia bisa melanjutkan cita-citanya dan maju di perlombaan musim selanjutnya. Kini pemuda itu sibuk menerima ucapan selamat yang sudah diulang belasan kali seselesainya turnamen, bahkan tertawa dan terkekeh ketika mengobrol dengan teman-temannya.

Ah, kalau kebahagiaan terus menempel pada Jeon Jeongguk rasanya ia bisa mati muda.

Ia menghela napas, meneguk soda lemonnya dan kembali menyisir apartemen yang ditinggali pemuda itu berdua dengan kakaknya. Ini pertama kalinya ia masuk kedalam kamar rumah sewa Jeongguk, tidak seperti dirinya – ia sepertinya memiliki uang lebih untuk menyewa kamar yang dua kali lebih besar. Membiarkannya menyimpan beberapa alat musik dan banyak figurine Iron Man yang tertata rapi di atas rak, tersembunyi di dalam etalase kaca yang menempel ke dinding.

"Wah Jeon Jeongguk, kau memang jago dalam bidang atletik. Coba jawab aku, apa yang tidak bisa kau lakukan?" Paman Chou menepuk pundak Jeongguk dengan gestur akrab, dengan sedikit tenaga yang cukup untuk membuat pemuda itu merasa sakit. "Ah, semoga perayaan-perayaan seperti ini akan terus datang. Makanan enak setiap hari akan membuat hidupku bahagia."

Ketika semua orang sedang tertawa, Son Seungwan mengambil kesempatan untuk bergeser lebih dekat ke arah Yerim, mendapati Jeon Jeongguk dan Jung Jaehyun – juara ketiga dari lomba hari ini – menatap gadis itu sedikit terlalu lama. Tersangkut diantara dua pria itu mungkin adalah spesialisasinya Son Seungwan, ia sendiri pun belum tahu apa yang akan dilakukannya pada Yoongi dan Hoseok, tapi ia tetap menyelip diantara Jeongguk, Yerim, dan Jaehyun.

Demi suksesnya kisah cinta Kim Yerim.

"Kau sudah mengucapkan selamat padanya? Kau tahu – secara pribadi. Kau sedang di kamar sewanya loh, berbicaralah sedikit dengannya tentang apa yang kau lihat didalam sini." Seungwan berbisik rendah di telinga Yerim, membuat gadis itu berjengit dari tempat duduknya hanya untuk mendapati wanita muda itu berwajah usil. "Kau suka padanya tapi sama sekali tidak peka dengan keadaan, mau bagaimana bisa peka dengan perasaan?"

"Unnie, apa sih yang kau bicarakan?" Yerim memaksanya untuk tutup mulut, mendapati Jaehyun sedang memandanginya dengan satu alis terangkat heran. "Jangan membicarakan topik itu disini, kalau kedengaran orang – aku bisa malu."

"Masih punya malu kau rupanya?" Seungwan mengerucutkan bibirnya, menjauh dari Yerim sebelum meminum alkoholnya dengan sekali teguk. "Semua orang juga tahu kau suka padanya, mau ditutupi seperti apapun tetap saja terlihat. Kalau punya kesempatan kan harusnya kau pergunakan dengan baik, kau ini."

"Tapi bukan berarti unnie bisa bicara terang-terangan begitu kan?"

"Apa kalian baik-baik saja?" Jung Jaehyun menghampiri Seungwan dan Yerim, kedua perempuan itu sontak membenahi postur duduk mereka, berlagak tidak ada yang terjadi walau jelas saja pemuda itu sudah memperhatikan mereka sedari tadi – mengerutkan kening dan memicingkan mata. "Sepertinya ada perdebatan antar wanita ya? Apa kau memuji ketampananku diam-diam, Yerimmie?"

Together, from now on!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang