♡ 6. 少し近い。

4.7K 814 106
                                    


🌊❤️🍰

Episode 6

少し近い。

_sedikit lebih dekat_

🌊❤️🍰

"Iya, iya." Yerim mendecak dan menggosok matanya dengan sisa kantuk yang masih menempel di dua pelupuk matanya, sementara telinganya sedang sibuk mendengarkan sang adik berceloteh lewat sinyal telepon genggam, mengingat mereka terpisah lautan sekarang ini. "Aku mengerti, Ron. Tidak perlu memberitahuku sekarang, kunjungan kalian kan masih lama."

"Tapi aku bersemangat sekali, Rim-unnie!"

"Aku senang mendengarnya, Kim Saeron." Yerim menghela napas dan mencoba mencari kalimat yang tepat untuk menyuruh adiknya tutup mulut tanpa melukai hatinya, walau hanya berbeda satu tahun perbedaan diantara keduanya begitu signifikan. "Tapi aku harus bersiap kesekolah sebelum terlambat, aku akan mengobrol dengan Taehyung-oppa dan meneleponmu lagi nanti malam. Bagaimana?"

"Oh, maaf. Okie dokie, kalau begitu bicara denganmu nanti!"

Bip.

Tanpa menunggu dan membalas kalimat Saeron, Yerim memutus sambungan dengan segera. Kadang-kadang meladeninya butuh banyak kesabaran, Kim Saeron punya hobi berceloteh yang sama dengannya, hanya saja pagi hari di musim semi yang dingin ini lebih menyenangkan dihabiskan dengan kembali bergulung dan tidur di kasur. Kim Yerim, baru saja menghilangkan lima belas menit waktu snooze alarmnya untuk bicara dengan sang adik yang ternyata hanya membahas rencana liburan pendeknya ke Jepang.

Ia menghela napas, melangkah dengan gontai dan membuka pintu balkonnya lebar-lebar.

Harusnya Yerim sudah terbiasa dengan pemandangan pagi hari setiap kali ia melongokkan kepalanya keluar balkon, mengingat sudah dua minggu ia tinggal di Midomori, jadi harusnya ia sudah bosan. Tapi ternyata tidak, Jeon Jeongguk sepertinya punya efek anti-membosankan untuk Yerim dimanapun ia berada. Duh, Yerim bahkan tidak pernah bosan memandanginya dengan seragam, apalagi memandanginya berlari di sekitar rumah sewa dengan tubuh tegap yang seksi dan berkeringat itu – ya ampun!

Yerim menggelengkan kepalanya, menutup kembali pintu balkonnya dengan tenaga penuh hingga Seungwan – tetangga sebelahnya, bisa mendengar suara debaman keras pintu geser karena ulahnya. Gadis itu tidak tahu sejak kapan ia bisa berpikir kotor, tapi kemudian ia ingat ia seorang gadis remaja yang seratus persen normal dan Jeon Jeongguk adalah pria yang seratus persen atraktif, tidak ada yang salah dengan isi kepalanya. Menggerdikan bahu, gadis itu menyambar handuknya – berniat mencuci muka dan menyikat gigi sebelum bersiap kesekolah.

Selama dua minggu ini ia tidak bertatap wajah, apalagi berkomunikasi dengan Jeon Jeongguk. Gossip dan fakta memalukan diantara Kim Yerim dan Jeon Jeongguk sudah mereda seiring waktu, terlebih lagi mereka jarang bertemu – yah, setidaknya yang diketahui anak-anak sekolah sih, begitu. Yerim masih melihatnya setiap pagi, dan beberapa kali berpapasan dengannya di dalam Midomori. Kadang bertemu di makan malam rumah susun, kadang hanya bertemu pandang didalam lift.

Tapi tidak, tidak pernah ada percakapan diantara mereka.

Ia menghela napas, kalau ia terus melamunkan hidupnya, ia akan terlambat ke sekolah.

Yerim membasuh wajahnya dan mulai menempelkan beberapa susunan kosmetik diwajahnya, sekarang ia tinggal seatap dengan pemuda yang disukainya dan dibencinya sekaligus, tentu saja ia anti terlihat kumal. Pertama, karena alasan menyukainya, haram hukumnya bagi seorang gadis tak berdandan untuk bertemu pemuda yang membuatnya jatuh cinta. Dua, karena alasan membencinya, setelah diinjak-injak dan dipermalukan, tentunya ia tidak boleh memberikan kepuasan pada Jeon Jeongguk dengan menampilkan bagian dirinya yang paling kusam.

Together, from now on!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz