Chapter 52

990 105 3
                                    

Aku,Kamu dan Dia '2'
.
.
.
.
.
.

Luna memasuki minimarket yang berada tak jauh dari toko bunganya,d
Dia meraih keranjang untuk membantu membawa barang yang ingin dibeli olehnya. Wanita mulai mengambil sabun wajah,snack,parfum,pelembap wajah. Dia kembali mengecek barang dia ingin beli,merasa semua sudah ada dikeranjangnya.
Luna berjalan ke kasir.

Kasir mulai mengscan barang yang ingin dibayar oleh Luna.

"Semuanya 147ribu ka."ucap mbak kasir itu kepada Luna.

Luna merogoh saku celananya, merasa tak ada apapun dia melebarkan matanya. Uang yang ingin membayar barang tertinggal dirumah. Luna mendengus,"Mba,Barangnya ditaruh d—"

"Sekalian dengan mbak ini."ucap seorang pria yang menaruh sebotol sprit dengan menyodorkan uang 200ribu.

Luna memperhatikan pria itu,dia merasa tak enak.

"pulsanya sekalian mas?."tanya mak kasir.

"Engga,mbak."jawab pria itu seraya tersenyum.

Luna memegangi belanjaannya yang sudah dibayar pria itu. Pria itu berjalan keluar minimarket. Dengan cepat Luna mengejarnya.

Untungnya pria itu berjalan lambat dengan kaki jenjangnya.

"Terima kasih sudah membantu gue."ucap Luna.

"Sama-sama."sahut pria itu seraya menoleh kearah Luna.

Luna menundukkan wajahnya,"gue akan ganti ko."ucap Luna lagi.

Pria itu tersenyum,"Oke,santai aja."sahut pria itu lalu dia berjalan dengan langkah kakinya.

***

Sebuah foto dirinya dengan teman dari layar ponselnya membuatnya tersenyum. Pria itu merindukan wanita yang dianggapnya teman,hanya sekali melihat foto dirinya bersama wanita itu membuat rasa rindu sosok wanita itu sedikit terbayar.

Pria itu menutup galeri diponselnya. Menekan kontak diponselnya.

"Halo,Junsun. Saya sudah berada di Aeon mall."ucapnya.

"Maaf,Pak. Bapak,sedang berada dimananya?."

"Lantai 1."

"Baik,pak."

Pria itu memutuskan panggilannya. Dia berjalan santai,memasuki toko perhiasan. Nampak,kalung dengan liontin kucing begitu lucu. Sangat cocok dipakai wanita itu.

Saat sedang fokus memperhatikan kalung itu,pria itu beralih pada seorang wanita yang memakai dress merah dengan rambut panjang ikal gantung.

Pria itu menghampiri wanita itu.

"sumimasen 'Permisi' ." ucap pria itu membuat wanita itu membalikkan badannya.

"anata wa mayadesu ka? 'apa anda Maya?'."ucap pria itu bertanya.

Wanita itu mengangguk,menandakan mengiyakan.

"anatahadaredaesu ka? 'siapa kamu?'."tanya wanita itu.

Pria itu tersenyum,"Veir Ahta."ucapnya sedikit pelan.

Wanita itu melangkah mundur,matanya mendelik.
"ngapain kamu disini?."ucap wanita itu merupakan maya cinta pertama Veir.

"bertemu denganmu,sesuai ucapanku dulu. Kamu ingat?."ucap Veir sedikit senang.

Maya sesekali membuamg wajah,dia tertawa geli kemudian menatap Veir,"

"hanarete kudasai. Watashi wa anata ga sukide wa arimasen 'menjaulah.aku tidak menyukaimu'."ucap Maya seraya menyungginggkam senyuman.

Semua yang berada di tempat itu melihat kearah mereka. Veir menarik Maya keluar toko itu.

Sesudah diluar toko itu maya melepaskan tangan Veir.

"Kamu pikir aku akan tertarik dengan pria sepertimu."ceplos wanita itu.

Veir menautkan sedikit alisnya,"maksudmu?."

Maya melipat kedua tangannya didada,"Aku sudah menikah dengan pria kaya. Jadi menjauhlah dari ku. Karena kamu bukan tipeku."ucapnya meredahkan Veir.

Veir terdiam. Hatinya sangat sakit dengan perkataan Maya. Wanita itu berbeda dengan yang dulu dikenalnya.

Seorang pria datang menghampiri mereka. Dengan cepat maya mengamit lengan pria itu didepan Veir. Namun,pria itu menundukkan badannya. Menghormati Veir.

Pria itu menegakkam badannya,"Sayang kenalkan ini atasanku."ucap Junsun.

Maya melebarkan matanya,sedangkan Veir tersenyum.

"Junsun,urusi kembali data data pemasukan. Jika sudah selesai kirim ke saya."perintah Veir kepada Junsun.

"Baik pak."sahut Junsun

Veir berlalu. Namun sebelum dia pergi. Pria itu sempat membisikki wanita itu.

"Terima kasih sudah menjadi cinta pertama saya yang tertunda."

***

Veirku
Aku akan mentraktirmu makanan yang enak. Aku akan mengabarimu jika sudah tiba di indonesia.

Senyuman terulas dibibir Citra,wanita itu tersenyum menatap layar ponselnya.

"Aku-kamu."gumamnya lalu tersenyum kembali.

Luna yang tengah berbaring sembari memakan snack memperhatikan Citra. Namun,itu membuat Luna ikut senang lihatnya.

Tak lama,Lily memasuki kamar kakaknya. Wanita itu pun ikut berbaring dikasur.
Dia pun memeluk guling.

"Aku secantik bunga Lily katanya."ucapnya.

Luna mengarah pada adiknya.

Sepertinya adik dan sahabatnya sedang dilanda jatuh cinta.

Apa kabar denganmu?

LDR  (Completed√)Where stories live. Discover now