Chapter 37

1.6K 162 3
                                    

Changed'3'
.
.
.
.
.

Pelajaran Penjas telah usai,semua murid kelas XI IPA-2 tengah merapihkan peralatan praktik hari ini,begitu pula dengan Luna. Anak perempuan itu tengah memasukkan beberapa bola volly kedalam keranjang bola yang dibantu oleh Citra. Joshua yang melihat Luna dengan cepat berjalan menghampiri Luna,meninggalkan pekerjaannya yang tengah melepaskan Net yang terikat antar dua tiang.

Veir menggeleng,"kebiasaan kalau kerja separoh."imbuhnya yang kini menatap Joshua berjalan mengahmpiri Luna.

Joshua menepuk bahu Citra,sontak,dia menoleh kearah Joshua.

Citra yang mengerti dengan cepat pergi meninggalkan Luna dan Joshua. Joshua ikut memasukkan bola kedalam keranjang besi,Luna yang menyadari keberadaan Joshus dengan cepat memasukkan bola tersebut dengan terburu-buru. Saking terburu-burunya sampai tangannya terjepit oleh keranjang besi itu. Joshua dengan cepat melepaskan penutup keranjang besi tersebut.

Anak perempuan itu tidak mengatakan kalimat sepatah pun,dia hanya diam lalu pergi begitu saja. Joshua mengejarnya,meraih tangan anak perempuan itu yang terlihat dari punggung tangannya yang memar akibat tergencet dengan penutup keranjang itu.

Dengan paksa,Joshua menarik Luna. Mengantarnya ke UKS. Luna dan Joshua berhenti didepan ruangan tersebut. Anak perempuan itu sempat mendecak kesal,"kerjaannya belum selesai tau."

Lantas,Joshua menatapnya,"Obatin dulu tangan kamu."ucapnya.

Joshua membuka kenop pintu ruangan tersebut dengan tangan kirinya,tangan kanannya berfungsi untuk menggenggam tangan Luna.
Dia menongolkan kepalanya pada sela-sela pintu yang terbuka. Melihat Arsita,murid XI IPS-1,yang tengah bertugas dengan cepat berdeham.

Arsita menoleh kemudian menghampiri Joshua,membuka pintu UKS dengan lebar.

"Ada apa Jo?."tanyanya pada Joshua.

Joshua menarik Luna,"nih,obatin tangannya."ucapnya.

Arsita kemudian mengangguk lalu mengantar Luna untuk memasuki ruangan tersebut.
.
.
.
Luna yang telah diobati oleh Arsita lantas beranjak dari tempat duduknya,"makasih ya."katanya.

"Sama-sama. Oh,ya. Mending lo istirahat aja disini pasti capekan badan lo."kata Arsita.

Luna tersenyum tipis,"engga deh,gue harus cepat ke kelas."

"Oh.begitu. yaudah,lain kali kalau habis pelajaran Penjas dan badan lo sakit ke UKS aja. Istirahat gitu."kata Arsita.

Luna terkekeh,"iya deh."ujarnya lalu keluar dari ruangan tersebut.

Luna yang tengah berjalan keluar melihat Joshua sudah tidak ada disana,lantas dia berjalan dengan cepat menuju kelasnya.

Luna memasuki kelasnya. Dia menduduki kursinya. Citra yang baru saja memasuki kelas,berlari menghampiri Luna. Luna terkekeh saat melihat Citra yang datang padanya dengan berlari seperti anak kecil.

Citra menduduki kursinya seraya memberikan satu roti kepada Luna yang duduk disampingnya,"dari Joshua."

Luna yang tadinya berniat membuka bungkus rotinya,mengurungkan niatnya.

"Ko engga dimakan?."tanya Citra.

Luna hanya menatap roti tersebut.

Citra mengheka nafas,"Lun,Joshua tuh nyempetin loh ngebeliin lo roti ini. Dia masih mikirin lo padahal dia tadi lagi bener terburu-buru."katanya.

Sontak,Luna menoleh kebelakang dimana tempat duduknya tidak ada tasnya yang ditaruh dikursinya.
Luna menatap Citra,"kemana dia?."ucapnya seolah biasa saja.

"Emangnya lo engga ketemu dikoridor?."tanya Citra.

"Engga tuh."jawabnya masih bersikap biasa.

"Lun,tadi Pak Rujali datang ke kelas katanya Joshua harus cepat pulang ke sekolah."kata Citra memberitahu Luna.

Luna menaruh roti itu keatas mejanya,tangannya mengambil ponsel yang berada didalam sakunya.

Dengan cepat dia menghubungi Joshua,namun anak laki-laki itu seperti mematikan ponselnya. Luna beranjak dari tempat duduknya,berlari menuju ruang guru. Alih-alih Joshua masih disana.

Saat Luna berdiri didepan ruang guru,Melky baru saja keluar dari ruangan tersebut.

"Aduh,Lun."ucapnya terkejut.

"Ky,lo liat Joshua?."tanya Luna cepat.

Melky menatap Luna,"Dia baru aja pergi."katanya.

Luna dengan cepat berlari menuju parkiran.

Luna yang sudah diparkiran melihat Veir yang berjalan. Luna mendekatinya.

"Veir."

Veir berhentikan langkah kakinya,menangkap Luna yang berjalan mendekatnya.

"Joshua mana?."tanya Luna.

Veir menatap Luna,"dia baru aja pergi,Lun."jawab Veir.

"Oh,begitu ya."lirih Luna kemudian melangkah kecil kakinya.

Veir diam menatap Luna dari punggungnya.

LDR  (Completed√)Where stories live. Discover now