"Bagaimana mungkin?" tanya Changsub tidak mengerti.

"Kau pasti sudah besar saat kejadian itu. Saya adalah salah satu pengusaha yang mengalami kerugian besar akibat perusahaan Ayahmu. Beberapa tahun yang lalu. Kau ingat? Kenapa saya tidak mengizinkanmu dekat dengan anak saya, karena keluargamu hampir membuat perusahaan saya bangkrut," jelasnya.

Hatinya seperti tersambar petir. Dia benar-benar tidak menyangka ini semua ada hubungannya dengan kejadian beberapa tahun yang lalu. Kenapa harus begini jadinya. Changsub bahkan tidak bisa mengatakan apapun lagi. Dia merasa semuanya memang sudah selesai. Dia tidak berjodoh dengan Chorong.

"Saya minta maaf atas nama Ayah saya. Kalau begitu saya permisi. Tolong sampaikan maaf saya pada Chorong. Annyeonghaseo," ujarnya melangkah keluar. Changsub tidak bisa melakukan apapun.

Masalah ini berkaitan dengan kecelakaan Minhyuk, dan dia tidak mungkin ikut menyalahkan Minhyuk atas kejadian ini. Lebih baik dia kehilangan apapun, asal Minhyuk baik-baik saja. Mungkin mereka memang tidak di takdirkan untuk bersama.

"Mianhe Chorong-ah. Mianhe,"

~•••~

Cara berpikir Gikwang tidak jauh berbeda dengan Minhyuk. Mereka berdua benar-benar orang yang perlu di waspadai oleh pembisnis di luaran sana. Hyerim tidak menyangka Direktur perusahaan nomor satu menjadi Direktur di perusahaan tempat dia bekerja.

"Kau sangat dekat dengan Minhyuk?" tanya Gikwang.

"Kami teman," jawab Hyerim.

"Kau tidak tertarik dengan adikku? Kalau aku jadi dirimu, pasti aku melihat Minhyuk seperti malaikat," ujar Gikwang.

"Mana mungkin. Kami hanya teman saja," jawabnya berbohong. Siapa yang tidak tertarik dengan Minhyuk? Wanita normal pasti akan menyukai bos tampannya itu. Gikwang tertawa pelan.

"Apa kau mempunyai selera laki-laki yang super tinggi? Daebak!" tebak Gikwang. Hyerim hanya tersenyum. Dia bahkan hampir tidak percaya dengan laki-laki sebelum bertemu dengan Minhyuk.

"Bukan seperti itu, Oppa," sanggahnya.

"Beberapa kali aku melihatmu, kau benar-benar mirip dengan Eunji Apink. Apa kalian berdua saudara kembar? Bahkan sangat mirip," ujar Gikwang. Hyerim sangat malas sekali saat orang baru terus mengatakan wajahnya mirip dengan Eunji Apink. Jelas saja jauh lebih cantik Eunji Apink dibandingkan dengan dirinya.

"Aku sudah bosan semua orang mengatakan seperti itu. Tidak bisakah kau mengatakan aku hal lain. Jelas saja kami berbeda jauh. Dia seperti seorang putri sedangkan aku pelayannya," balas Hyerim. Gikwang tertawa mendengar omelan Hyerim. Gikwang hanya mengungkapkan apa yang dia pikirkan.

"Apa benar Minhyuk sedikit menceritakan masa lalunya padamu?" tanya Gikwang dengan nada yang serius.

"Benar. Tapi aku menyuruhnya untuk tidak memaksakan. Dia tidak menceritakan seluruhnya, hanya sebagian," jawab Hyerim. Gikwang mengangguk kecil.

"Setelah kecelakaan itu banyak sekali yang membenci Minhyuk. Bahkan Ayahnya pun membencinya. Dia begitu banyak mendapatkan cacian dari semua orang. Dirinya pun ikut menyalahkan dirinya sendiri dalam kecelakaan itu. Karena hal itulah dia mengalami semua phobia mematikan itu. Hanya musik yang bisa menemaninya di saat sendirian. Dia hanya berteman dengan musik," jelas Gikwang. Hyerim menundukkan kepalanya beberapa saat. Dia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana menderitanya Minhyuk saat itu.

"Dia anak yang hebat. Dia bahkan bisa sukses besar di Jepang. Tidak ada yang memberikannya semangat. Aku pikir dia baik-baik saja setelah kembali dari rumah sakit, tapi ternyata dia mengalami depresi berat di Jepang. Untung saja dia tidak sampai bunuh diri. Aku sangat menyesal meninggalkannya sendirian di sana. Seharusnya aku menemaninya," lanjutnya lagi.

"Menurutku Minhyuk juga orang yang hebat. Dia tidak pernah memandang seseorang menurut garis uang atau berdasarkan tingkat. Dia selalu menganggap semua manusia itu sama rata. Aku sangat bangga padanya," balas Hyerim.

"Termaksud kekejaman Ayahnya. Dia sudah diperlakukan seperti itu oleh Appa, tapi dia masih saja memikirkan Appa. Aku tidak mengerti kenapa dia memiliki hati seperti malaikat," sambar Gikwang.

"Bersyukurlah. Dia seperti itu karena pemikiran dia yang bagus. Untung saja dia tidak menjadi orang kaya yang gila uang," ujar Hyerim.

Mereka terus berbincang selama di perjalanan. Hyerim semakin tau bagaimana Minhyuk sebenarnya. Dia bahkan sangat kasihan dengan Minhyuk. Sebagai teman tentu dia harus selalu ada untuk temannya, walaupun dia juga ingin melebihi teman, tapi itu tidak mungkin. Minhyuk terlalu mencintai kekasihnya yang sudah pergi.

~•••~

Setelah membaca dimohon meninggalkan jejak ya kawan :)

봄날의 기억 || Remember That ✓Where stories live. Discover now