RT 24

120 17 0
                                    

Changsub sangat bersyukur kakaknya sudah bisa pulang setelah satu minggu berada di rumah sakit. Saat Gikwang menelfonnya secara tiba-tiba dan mengatakan bahwa Minhyuk kembali ketakutan, dia langsung cepat-cepat datang ke ruangan Minhyuk dan menenangkannya. Changsub terpaksa menyuntikkan obat penenang pada Minhyuk agar dia tidak terus ketakutan. Sebetulnya itu hal yang cukup bahaya, karena kalau seperti itu terus, dia bisa saja trauma dengan alat-alat rumah sakit. Mentalnya sangat sensitif sekali. Changsub harus hati-hati memberikan pengobatan pada Minhyuk.

Gikwang sudah membawa Minhyuk untuk pulang ke apartement. Dia tetap di rumah sakit untuk memikirkan hal yang terus dia pikirkan beberapa minggu belakangan ini. Dia bahkan sampai tidur di rumah sakit karena tidak mau menyia-nyiakan setiap menit waktunya. Chorong juga sering menemuinya di rumah sakit. Hanya sekedar memberikan makan siang. Dia terus menyuruh Changsub untuk tidak terlalu memaksakan, tapi dia tidak mungkin bekerja dengan santai, sementara bisa saja kakaknya meregang nyawa karena mentalnya semakin melemah.

Changsub sudah menemui semua seniornya dalam bidang kedokteran. Tidak ada satupun dari mereka yang bisa memberikan petunjuk untuk pengobatan Minhyuk. Changsub bahkan pergi ke psikiater dan dokter psikologi, hasilnya tetap sama. Mereka mengatakan tidak bisa menyembuhkan mental seperti yang dialami Minhyuk. Changsub hampir putus asa dengan semua yang dia lakukan. Bahkan beberapa kali dia menangis sendirian di ruangannya karena tidak kunjung mendapatkan solusi apapun.

"Hiperakusis, Ochlophobia, Social Phobia, Agoraphobia? Semuanya sangat mirip dengan Minhyuk hyung. Apa bisa seseorang mengalami penyakit sebanyak itu? Menyembuhkan satu mental saja sangat sulit sekali, bagaimana mungkin sebanyak itu?" ujarnya. Changsub memutar kertas-kertas yang dia temukan di ruang kedokteran.

Ini sudah jam 12 malam. Changsub menolehkan kepalanya untuk melihat kekasihnya yang tertidur pulas di sofa. Dia bahkan sampai tidur di sini untuk menemani Changsub. Tidak akan bisa mencegah kemauannya. Changsub beranjak dari kursinya dan duduk di depan Chorong. Dia sangat lelah sekali sampai tidurnya sangat pulas hanya di sofa. Semakin hari masalah demi masalah datang pada Changsub. Dia bahkan belum memikirkan bagaimana hubungannya dengan Chorong.

"Mianhe. Kau berkorban banyak untuk hubungan kita, tapi aku tidak melakukan apapun. Bersabarlah, aku akan menyelesaikan semua masalah yang datang. Kau harus kuat menungguku walaupun untuk waktu yang lama," ujar Changsub.

Dia tidak bisa bicara seperti ini saat Chorong terbangun. Dia tidak mau melihat lagi air mata jatuh ke pipinya. Hatinya akan merasakan sakit kalau melihat Chorong menangis. Memang berat untuk mempertahankan hubungan mereka, tapi jika mereka sama-sama saling menguatkan, tidak ada yang tidak mungkin.

"Aku harus menyebuhkan kakakku terlebih dahulu. Aku tidak bisa membiarkan banyak penyakit yang bersarang di mentalnya. Dia sangat lemah, tapi dia selalu menunjukkan pada semua orang bahwa dia bisa menahan semua rasa sakitnya. Aku tidak bisa melihat dia terus ketakutan dengan semua hal yang harus dia hadapi," lanjutnya.

Changsub menundukkan kepalanya. Dia tidak bisa menahan air matanya lagi. Membayangkan bagaimana rasa takut yang menghampiri kakaknya, benar-benar membuatnya sakit. Kalau dia tidak segera mengambil tindakan, bisa saja semua penyakit itu merenggut nyawa kakaknya. Changsub tidak akan membiarkan hal itu terjadi padanya.

Air matanya terus mengalir dari matanya. Ia mengangkat kepalanya saat Chorong memeluknya dengan erat. Tangisannya semakin menjadi. Dia hanya bisa menangis di depan Chorong. Ia tidak mampu menangis di hadapan kedua saudaranya. Itu akan semakin membuat Minhyuk tertekan jika dia menujukkan kesedihan.

"Kau pasti bisa. Kau itu dokter yang hebat. Minhyuk Oppa pasti sembuh. Jangan membuat dirimu lemah seperti ini. Kakakmu mempunyai penyakit yang parah, tapi dia tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya, kau harus bisa sekuat kakakmu," ujar Chorong.

"Aku sudah pergi ke semua dokter hebat yang bisa menangani penyakit yang sulit, tapi mereka semua menggelengkan kepala saat aku menceritakan apa yang hyung alami. Kenapa mereka semua tidak peduli dengan kakakku? Kenapa mereka begitu jahat membiarkan seseorang bertahan dengan penyakitnya?" Ujar Changsub.

"Tidak seperti itu Changsub-ah. Kau harus menanamkan keyakinan pada dirimu. Kau bisa menyembuhkan kakakmu, pasti kau bisa," balas Chorong.

"Bagaimana mungkin aku menyembuhkan kakakku seorang diri. Aku hanya seorang dokter yang masih membutuhkan banyak pelajaran. Aku tidak bisa membuat hyung sembuh. Tidak bisa...," katanya. Changsub terlihat sangat lemah. Wajahnya bahkan sudah memerah karena mengeluarkan semua beban hidupnya. Ini hari-hari yang panjang untuk mereka berdua. Pergerakan waktu seakan melambat bagi mereka.

"Dengarkan aku Changsub-ah! Tuhan hanya menyuruhmu untuk berusaha. Kau akan mendapatkan hasilnya nanti di kemudian hari. Kakakmu pasti bisa melewati semuanya," kata Chorong.

"Aku hanya ingin dia sehat. Aku hanya ingin dia bisa seperti orang lain. Saat aku menemukan semua penyakit kakakku, seakan semua harapanku menghilang begitu saja. Hyung mengalami phobia yang sangat banyak dalam dirinya. Dia tidak tanya mempunyai satu ketakutan, tapi lebih dari itu. Aku tidak tau bagaimana menyembuhkannya," suaranya melemah. Changsub bahkan tidak sanggup untuk mengeluarkan suaranya lagi.

"Tenanglah. Kau tidak akan mendapatkan hasilnya, kalau kau tidak bisa tenang," kata Chorong.

"Hyung, mianhe. Aku tidak berguna untuk membantumu,"

~•••~

Keterangan :

*Hiperakusis : Gangguan pendengaran yang menyebabkan seseorang jadi terlalu peka saat menangkap suara.

*Ochlophobia : Orang yang merasa takut dengan keramaian/kerumunan.

*Social Phobia : Rasa takut bertemu dengan orang, dan berusaha sebisa mungkin menghindari pertemuan dengan orang lain.

*Agoraphobia : Ketakutan pada ruang yang kosong/terbuka.

봄날의 기억 || Remember That ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat