TWENTY NINE

1.2K 57 7
                                    

Sha ini gue Farel. Save ya.

Iya Rel.

Oh iya Sha tadi gue ketemu Ara. Ada kabar baik.

Kabar apa Rel?

Nanti pas gue ke Bandung lagi, dia mau ikut juga. Dia pengen ketemu sama lo.


Seriusan Rel?

Iya Sha, tunggu gue sama Ara beberapa hari lagi ya!

Oke Rel.

Kyesha tak sabar menunggu sahabatnya datang. Sudah tiga tahun ini ia tak melihat Ara. Sudah cukup ia menghindari mereka bertiga. Sudah saatnya Kyesha melepas rindu bersama mereka.

✨✨✨


"Ky coba deh liat ke atas."

Kyesha menurut apa yang Devano perintahkan.

"Bintang sama bulan Dev!" Ucap Kyesha bersemangat.

Kyesha tak henti-hentinya menampilkan senyum manisnya.

"Kita kaya bulan sama bintang Ky."

Kyesha menoleh, "Kenapa gitu?"

"Mereka berada dalam satu langit. Sama-sama memancarkan sinarnya. Begitupun kita, kita berada di satu tempat dimana aku sama kamu sama-sama menyayangi satu sama lain."

"Mereka sama-sama memancarkan sinar seterang mungkin, begitupun kita, kita berusaha memberi apa yang kita punya sebanyak mungkin. Saling melengkapi."

"Tapi Dev, apa mungkin bulan meninggalkan bintang?"

"Mungkin bisa, bukan meninggalkan hanya saja ada yang menghalanginya bersinar."

"Kalau suatu saat terjadi hal yang sama seperti itu? Apa yang kamu lakukan Dev?"

"Aku ga akan ninggalin kamu, cuma ya mungkin akan ada sesuatu menghalangi kita. Tapi aku tetep ada buat kamu."

Kyesha tersenyum mengingatnya.
"Ternyata benar Dev, ada sesuatu yang menghalangi kita. Yang membuat kita berjarak. Tapi benar juga, kamu ga ninggalin aku. Kamu masih bersamaku, hanya saja kamu milik sahabatku."

Kyesha sudah tak memiliki rasa sedikitpun pada Devano, ia tak melupakan Devano hanya saja ia menghilangkan perasaannya.

"Aku tak perlu menghapus kenangan bersamanya, aku hanya perlu menyimpannya tanpa membukanya kembali."

✨✨✨

"Delaaa."

"Kenapa lo? Bahagia banget keliatannya."

"Kemaren ada seseorang nemuin aku."

"Siapa?"

"Orang di masa lalu aku, dia nyari aku selama tiga tahun ini. Aku juga ga nyangka Del. Dia bilang kalo dia punya perasaan sama aku. Aku harus gimana?"

"Ya ampun Nadhin lo itu bukan anak SD lagi ya yang ga ngerti cinta-cintaan. Eh malah anak SD sekarang uda ngerti sih. Ehm itu ga penting. Yang penting, gimana perasaan lo ke dia?"

"Aku juga bingung Del."

"Lama menjomblo susah juga ya mendeteksi perasaan."

"Tuh kan ujung-ujungnya nyindir juga."

Nadela tertawa melihat Kyesha kesal.

"Iyaiya bercanda gue elah. Gini nih, lo selama ini ngerasa apa gitu Na?"

"Ya ngerasa apa Del? Aku juga ga tau pasti gimana perasaan aku."

"Lo gagal move on?"

Kyesha terbelalak.
"Engga lah Del!"

"Ya terus kenapa dong?"

"Tau deh aku pusing."

"Emang gimana cowonya? Ganteng ga?" Nadela menaik-turunkan alisnya.

"Apaan sih Del, kamu mau gebet dia nih? Pacar kamu kemanain?"

"Aelah cuma nanya Na, gue mah ga doyan punya temen. Gue udah punya sendiri kali."

Kyesha tertawa, "Ga ada niatan selingkuh kan Del?"

"Ya ampun ga lah Na, gue mah setia."

"Iyaiya percaya aja deh."

Kyesha tertawa terbahak-bahak, berhasil menggoda sahabatnya ini.

✨✨✨

Tinggal satu part lagi ya, tunggu last partnya. Maaf juga akhir-akhir ini lama up karena lagi pusing mikirin sekolah:"). Intinya, jangan lupa vote dan komen😉

WHY? [Completed]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon