SIXTEEN

1.1K 58 1
                                    

Kyesha memasuki gerbang SMA Cahaya dengan senyum yang ia kembangkan. Sesekali ada beberapa yang menyapa Kyesha dan Kyesha membalasnya dengan senyuman. Kyesha sebenarnya masih belum melupakan kejadian kemarin. Akan tetapi, Kyesha sebisa mungkin terlihat ceria dihadapan banyak orang.

Kyesha masih melangkahkan kakinya menuju kelas. Mata Kyesha tak sengaja menatap seseorang yang ia kenal. ARA!

"ARA," Teriak Kyesha yang berada di belakang Ara.

Ara yang merasa namanya dipanggil pun membalikkan badannya.

Kyesha melangkahkan kaki mendekati Ara. Masih dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

"Ara, kamu udah baikan?"

"Iya Sha ini juga mungkin karena kamu jenguk aku kemaren," Ara tertawa, Kyesha yang melihat Ara tertawa pun ikut tertawa juga.

"Oh ya Sha kemaren kamu kemana? Kok pulang ga pamit dulu ke aku atau Devano?"

Kyesha terdiam. Memikirkan alasan apa yang ia gunakan untuk menjawab pertanyaan Ara saat ini.

"Hmm kemaren Mama nyariin aku karena emang udah sore. Aku buru-buru sampai lupa pamit ke kalian," Ucap Kyesha berbohong.

Ara hanya menganggukan kepala. Ara percaya dengan apa yang Kyesha katakan.

Mereka sibuk berbincang sampai akhirnya mereka berada di depan kelas. Kyesha dan Ara menuju ke tempat mereka duduk.

"Sha, jadi kapan nih kalian jadian?" Kata Ara sambil terkekeh.

Kyesha kebingungan, "Siapa Ra?"

"Kamu sama Farel lah. Aku lihat dia perhatian banget sama kamu."

"Dia cuma temen aku kok Ra. Lagipula temen emang harus saling ngejaga kan?" Kyesha memberi alasan.

"Tapi Sha, menurutku dia itu suka sama kamu. Aku bisa lihat dari cara dia memperlakukan kamu, beda dari cowo lain. Dia juga kayanya ga mau banget kalo kamu ada apa-apa. Aku sempet diceritain Devano, katanya Farel khawatir waktu dia tau kamu pulang tanpa pamit. Farel khawatir sampai dia juga lupa buat pamit sama Devano," Ara menjelaskan.

Kyesha berusaha mencerna apa yang Ara katakan. Apa benar begitu? Kyesha memang merasa bahwa Farel memperlakukannya berbeda. Kyesha bukan siapa-siapa Farel tapi Farel rela melakukan apa saja bagi Kyesha.

"Terus kalo Farel emang suka sama aku, aku harus gimana?"

"Ya kamu buka hati buat Farel lah Sha. Aku pengen kamu bahagia sama Farel. Sama kaya aku bahagia sama Devano. Aku lihat Farel anaknya baik kok."

Devano lagi. Setiap kali mendengar satu nama itu, Kyesha langsung teringat segalanya. Namun saat ini Kyesha menepis ingatan tentang Devano. Ada Ara disini, Kyesha tidak boleh terlihat mencurigakan.

"Apa aku harus gitu Ra? Apa kamu yakin dia suka sama aku?"

"Aku yakin Ra. Aku dukung kamu kok," Ucap Ara meyakinkan.

Apa Kyesha harus membuka hatinya untuk Farel? Demi kebahagiaan Ara dan Devano.

"Aku bakal nyoba Ra," Ujar Kyesha dengan senyumnya.

Kyesha sudah memikirkannya. Mungkin memang benar kata Ara. Kyesha harus membuka hati lagi dan melupakan Devano. Demi sahabatnya, Ara.

✨✨✨

Ditunggu kelanjutannya ya. Tinggalkan jejak kalian dengan tekan bintang di bawah😙

WHY? [Completed]Where stories live. Discover now